CH 20

7 1 33
                                    

Aula perjamuan milik Count Condrius cukup luas, tetapi tidak pernah terisi penuh (jarang mengadakan acara yang melibatkan banyak orang). Ada spekulasi misterius diantara orang-orang terkait Count Condrius. (Sekarang dia) dikenal dengan pesta-pesta mewahnya (dan) membangun aula besar di wilayah milik Condrius.

".... Ini benar-benar mengagumkan."

Count Condrius sakarang, (yakni) Reynaldo Condrius, berdiri tercengang menyaksikan prosesi kereta yang tak ada habisnya. Meskirpun sudah ada cukup banyak tamu (yang menginap) di dalam kediaman milik Count, prosesi ini hanya dihadiri oleh tamu-tamu yang berasal dari luar (tidak menginap di kediaman Count).

Di antara mereka ada juga kereta Duke Gray. Duke Gray sudah memilih untuk tinggal di luar wilayah milik Condrius. (Dia) menyatakan bahwa dia tidak suka berbagi ruang dan udara yang sama kalau Emblem tinggal di kediaman milik Count.

"Ayah, kamu tidak seharusnya berada di sini seperti ini. Ayah harus menyapa para tamu lebih dulu. Kalau ayah melewatkan kesempatan untuk menyapa Duke Gray, apa yang ayah lakukan? Ayo!"

"Ah, iya. Ayo (kita) pergi." Atas dorongan anaknya, Count Condrius tersadar dari linglungnya dan buru-buru kembali ke tempat pesta.

(Gagasan) memberikan (tempat tinggal) untuk Emblem dari keluarga Condrius, tapi tidak bisa melakukan hal yang sama untuk Gray sangat membebani pikirannya.

Bergegas ke samping Count, (si) bawahan mencondongkan tubuh dan berbisik, "Yang mulia, rombongan Duke Gray akan masuk setelah kedatangan Baginda."

"Benar begitu?" Wajah Count Condrius yang berkeringat karena tegang (jadi) tampak rileks. "Fiuh, aku jadi punya waktu luang untuk berlatih (mengucap) salam yang sudah kuhafal semalaman." Dia memeriksa ulang catatan di sakunya dan mendesah. Membayangkan bicara kepada Jade Gray (Sang Duke) membuat tubuhnya menggigil kerana tegang.

Keluarga Gray adalah garis keturunan bangsawan terkemuka dalam keluarga bangsawan kekaisaran. Selain itu, Jade Gray bukan hanya seorang politikus terkenal yang melampaui berbagai faksi (golongan), tetapi juga seorang pelindung Lutinas melalui cara-cara sipil dan militer. Jade Gray bisa digambarkan sebagai keluarga yang melindungi Lutinas melalui literature dan militer.

"Akan lebih baik kalau (anda) memperkenalkan tuan muda (anak si Count) juga."

"Aku harus menyapanya lebih dulu, baru memperkenalkan (anakku). Kalau aku mengajaknya (berkenalan) sejak awal, mereka mungkin akan curiga ada motif tersembunyi. Jade Gray membenci rencana yang rendahan seperti itu dan menghargai kompetisi. Lebih baik biarkan dia menikmati di turnamen ini sebelum memperkenalkannya."

"(Anda) benar. Mengingat karakter Jade Gray, (keputusan) itu tampaknya lebih tepat. Dia membenci strategi rendahan dan menghargai kemampuan (seseorang). Lebih baik (kita) membiarkan beliau melihat bakatnya (si anak Count) terlebih dahulu."

"Kalau keberutungan ada di pihak kita, dia (anaknya) mungkin akan bergabung dengan para ksatria Duke Gray." Count Condrius kembali bersemangat memikirkan anaknya yang tekun belajar ilmu pedang. Putranya mengagumi para ksatria Duke Gray dan bercita-cita untuk bergabung dengan mereka.

"Ayah! Itu adalah para ksatria Duke Gray! Apa ayah melihat mereka? Suasana di sana benar-benar menunjukkan perwujudan para ksatria! Astaga! Para ksatria Duke Gray ada di wilayah kita! Para ksatria Gray!"

(Terlihat) kegembiraan di wajah putranya, (sampai) melompat-lompat dan mencoba mempertahankan harga dirinya saat dia bercita-cita menjadi ksatria Duke Gray. (Itu) benar-benar mengharukan.

Count Condrius telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi wilayahnya dan tidak pernah berambisi untuk memasuki politik pusat. Namun, untuk mendukung impian putranya, ia bertujuan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

|MUSUH KOK MALAH TUNANGAN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang