CH 23

10 1 30
                                    

"Lihatlah kedua Duke di sana."

Pemandangan setuju dari para bangsawan yang mengamati mereka beralih ke kedua Duke itu. Di pihak Duke Gray yang berkumpul dengan tokoh-tokoh berpengaruh yang diakui di seluruh kekaisaran (terutama dari kalangan bangsawan pusat). Saat asyik berbincang-bincang dengan mereka, Jade Gray sesekali melirik ke arah Enoch. Para bangsawan yang menyadari ketertarikan Jade Gray mulai bertukar beberapa patah kata dengan Enoch.

"Ah, aku ingin sekali bisa bergabung di sana" Seseorang menyatakan penyesalannya, mengetahui kalau tatapan sekilas dari salah satu di antara mereka (Gray dan Emblem) bisa mengubah nasib keluarganya. 

Setiap kali Enoch berbicara, kekaguman samar muncul di antara mereka. Bahu Jade Gray menjulang tinggi seolah-olah akan menembus langit.

"Enoch Gray, bangsawan muda itu sudah memancarkan keanggunan yang menjadi ciri khas bangsawan Gray."

"Mereka bilang dia sudah menyelesaikan seluruh kurikulum dasar Akademi Kontinental di usia yang begitu muda."

"Seorang jenius yang datang sekali dalam satu abad...."

Tak peduli orang dewasa atau anak-anak, aura kekaguman terpancar dari mereka yang menatap Enoch. Dari sosok anak kecil itu, terpancar suasana tegas dan teratur yang menjadi ciri khas Duke Gray. Sosok yang sangat menarik dan sulit dijangkau, membuatnya semakin menarik dari seorang pewaris ideal dari Gray.

"Terus coba lihat Emblem di sana...." Mereka yang tadinya mengawasi Gray kini beralih ke Emblem.

Saat itu, kerumunan penonton sudah berkumpul di sisi mereka untuk menyaksikan olah raga tak dikenal, yakni panco. Saat dia berturut-turut mengalahkan anak laki-laki itu, keterkejutan awal para penonton berubah menjadi sorak sorai dan tepuk tangan.

"Cherrya!"

"Cherrya!"

"Emblem!"

"Emblem!"

Berbeda dengan Gray, yang memiliki suasana dunia mereka sendiri, pihak lain (Emblem) justru semakin memanas dengan antusiasme. Di setiap kemenangan, para orang tua bersorak dan bertepuk tangan, sementara anak-anak bersorak kegirangan.

"Gimana dengan Cherrya Emblem, nona muda dari Emblem itu? Melihat dia menarik perhatian banyak orang dan mudah akrab. Memang marga 'Emblem' benar-benar cocok untuknya"

"Aku terus menerus menatapnya. Hanya berada di sana membuatku tersenyum. Itu tak bisa dikontrol."

Para bangsawan memuji kedua ahli waris itu dan menyatakan kalau kedua Duke sudah membesarkan penerus mereka dengan baik. Duke Gray memiliki Enoch yang memancarkan ketenangan, kebijaksanaan, dan keanggunan yang sesuai dengan Gray. Duke Ebmlem memiliki Cherrya yang memancarkan energi berapi-api seperti Emblem itu sendiri, sampai-sampai bisa memenangkan hati semua orang.

"Melihat kedua anak itu, rasanya persaingan antara Emblem dan Gray benar-benar sudah dimulai."

"Ini sangat menyenangkan. Aku ingin tahu gimana penampilan anak-anak ini dalam kompetisi berburu besok. Apa akan di catat dalam sejarah Emblem dan Gray?"

"Dengan begitu, kita mengalami sebuah momen sejarah secara bersamaan." Wajah semua orang berseri-seri karena antisipasi. "Kita jadi punya waktu yang menyenangkan."

Para bangsawan dewasa menikmati latte, mengenang masa ketika ibunya (Melsia) dan bibi Diana bersaing ketat.

"Sewaktu Melsia Emblem dan Diana Gray mengaku menjalin persahabatan, itu satu benua benar-benar dibuat jungkir balik."

"Sedikit mengecewakan dan agak mengesalkan."

"Setuju. Tapi sekarang, aku mengerti alasannya. Emblem dan Gray benar-benar paling menghibur saat mereka bertarung satu sama lain."

Mereka semua mengangguk setuju dengan kata-kata itu.

"Ngomong-ngomong, bagaimana pertandingan ini akan dimulai? Apa Emblem yang akan menang atau Gray yang akan menang?"

"Kali ini, Gray mungkin menang, kan? Bakat Enoch Gray katanya sudah melampaui imajinasi."

"Bukannya mereka bilang Cherrya Emblem sedang mengejar ketertinggalan dengan cepat?"

"Ada rumor yang mengatakan kalau bakat Enoch Gray lebih dari yang kita duga. Dia menggunakan ilmu pedang yang secara naluriah menargetkan titik-titik vital dan mengeksploitasi kelemahan setelah menilai lawan. Itu mirip perwujudan ilmu pedang yang selama ini diupayakan Duke Gray."

|MUSUH KOK MALAH TUNANGAN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang