ARLAN || PROLOG

551 11 0
                                    

Deras hujan mengguyur kota vancouver, Kanada. membasahi tanah yang kering, udara sejuk membuat sebagian orang memilih tidur dan menghentikan kegiatan.

Seorang gadis yang cantik, sedang duduk meniup tangannya yang kedinginan dan ingin mengurangi rasa dingin di tubuhnya.

Dia bernama keyziaana Dirgantara, gadis bermata biru, berusia 18 tahun masih duduk di bangku sekolah kelas 12.

"Kenapa hujannya tiba-tiba banget sih, ini seragam gw bisa kutuan."

Pos ronda menjadi tempat satu-satunya untuk berteduh untuknya, sudah hampir gelap, hujan juga belum reda.

"Permisi, aku boleh duduk di sini
juga ga?" Seorang cowo berseragam senior high school berdiri tepat di hadapan keyzia dengan tubuh yang sudah basah kuyup dan tubuhnya bergetar kedinginan.

Wajah imut, hidung mancung, dan pipinya yang merah, persis seperti balita, sangat terlihat menggemaskan.

"Kak?!"

"Eh iya, boleh kok, duduk aja
gapapa." Jawab keyzia

Keheningan menemani mereka berdua. Keyzia mendengus kesal karena cowo disampingnya sepertinya sangat pendiam.

"Gila ini anak, udah ganteng, imut gini tapi dingin banget, pengen negur tapi gengsi, ya kali negur duluan. Seorang keyzia?"

***
Pak, ini semua ga kaya yang bapak liat, bapak jangan salah paham dulu! Saya sama dia ga buat aneh-aneh, lagian, mana mau saya sama dia."
sedang di seret para warga karena tidur di pos ronda bersama cowo, lebih tepatnya adik kelasnya sendiri yang terjebak hujan bersamanya.

"KAMU GA USAH ALESAN!"

"IYA TUH, NGAKU AJA"

"IYA BENER, NGAKU AJA LAH"

"JAMAN SEKARANG ANAK SD AJA UDAH HAMIL DULUAN"

Satupun warga tidak ada yang percaya pada keyzia.

"Pokoknya, kalian harus kami nikahkan! Supaya tidak ada zina
di kompleks ini!"

"Pak bahkan saya ga tau nama dia, dia siapa, saya ga kenal." Keyzia mencoba untuk menjelaskan.

"Woy! Lu ngomong dong, jelasin ke warga, kalo kita itu ga ngapa-ngapain." Keyzia menatap cowo di sampingnya dengan tatapan tajam.

Bukannya menjawab, cowo itu hanya diam dengan tatapan datar.

"Percuma, mereka juga ga akan percaya sama kita."

***

ARLAN || CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang