ARLAN || THREE

207 8 0
                                    

                                 *                                 *                                 *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Arlan membawa keyzia ke arah garasi, mengambil motornya yang terparkir rapi bersama deretan mobil mewah.

"Naik!"

"Hah?" Arlan berdecak kesal saat melihat istrinya hanya diam
dan melongo.

"Naik Ziaku sayang." Pinta Arlan dengan manis.

Keyzia menggaruk pipinya bingung.
"Gw naik ke situ?" Tanyanya.

"Iya Zia ku sayang, iya naik disini
di jok belakang." Jawab Arlan.

Dengan kaku, keyzia naik perlahan.
ia duduk perlahan dengan takut memegang bahu Arlan. "Eh bocah Lo serius nih, Ga jatoh kan?" Keyzia ngeri sendiri melihat Arlan membawa motor Segede ini.

"Ga akan Zia, Zia ngeraguin aku, makanya pegangan, kita mau cari makan loh ini!"

"Emang Lo punya uang?, gw makannya banyak loh!" Ia memiringkan kepalanya ke samping melihat wajah tenang suaminya membuat ia kesal.

Setelah beberapa saat tidak ada pembicaraan, Arlan fokus ke motornya dan kearah jalan, sedangkan keyzia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya ambigu.

"Arlan?" Pertama kalinya keyzia memanggilnya sebutan nama. Keyzia menyenderkan dagunya ke pundak Arlan, mencium aroma di leher suaminya membuat keyzia tersenyum malu.

"Hm? Kenapa Zia?"

"Lo ngerasa ga?" Tanya keyzia
dengan nada serius.

"Apa!"

"Lo ngerasa ga, kalo kita mirip Boy sama Reva yang di sinetron anak jalanan, cuma bedanya Lo sebagai Boy, sedangkan gw sebagai mamanya Boy." Keyzia tertawa ngakak, pikirannya bahwa Arlan masih kecil, membuatnya mudah untuk bercanda,. tidak ada rasa canggung ataupun malu-malu.

Asik tertawa, keyzia tidak sadar kalo suaminya itu kesal, karena umurnya lebih muda membuat keyzia seperti tidak bisa sedikit menghargai perasaannya.

Kenapa aku lahir 2006 sih? Itu yang ada dalam pikirannya.

Arlan menepikan motornya. Setelah merasa kalo keyzia sudah turun, ia juga ikut turun. tanpa menunggu istrinya itu, Arlan berjalan meninggalkan keyzia.

"Woy Arlan!, kok Lo ngambek sih, tungguin kakak dong sayang." dengan nada centil keyzia mengejar Arlan yang sudah mulai jauh.

Untung saja itu malam minggu, jadi banyak remaja yang sedang asik berpacaran.

"Cepetan!"

***

Di meja makan, 2 orang pemuda terkejut mendengar penjelasan
Alena ada Damian.

"My, ini serius?" tanya Rafael Adarya Bradikara, atau di kenal dengan anak pertama keluarga Bradikara, entah keberapa kalinya ia sudah bertanya.

"Masa Arlan duluan nikah my. Harusnya Kelvin yang jadi suami
tuh cewe cantik." timpal Kelvin. Kelvin Fahlevi Bradikara. dia hampir gila saat memikirkan bagaimana adik bungsunya yang masih kelas 10 sudah menggandeng istri.

"Rebut aja udah." Penuturan itu berasal dari pemuda tampan dengan wajah sangar dan tatapan tajam, siapa lagi kalo bukan Rafael, sering
di panggil bang El.

"Cangkemmu bang! itu istri adek kita sendiri loh." Nasehat Kelvin. "Tapi ya bagus juga idenya." sambungnya.

"Gw mau kenalan ah, kalo aja gw bisa jadi abang ipar yang baik." Cantik banget dia, kan babang jadi pengen kawin."

"Nikah bego!"

"ASTAGHFIRULLAH... LUPA!"

***

Setelah beberapa saat, keyzia pulang dengan wajah yang kesal, bagaimana tidak, Arlan mengajaknya makan bakso di pinggir jalan mau bayar lewat transfer. di kira ini restoran apa, sultan memang meresahkan.

"Zia maaf." bujuk Arlan sambil menarik ujung baju keyzia,
bukannya menjawab keyzia malah langsung naik tangga dengan menghentakkan kakinya.

Saat keyzia membuka knop pintu
terpampang jelas 2 wajah pemuda tampan yang sedang duduk lesehan
di karpet.

"Kalian ngapain di kamar kami?" tanya Arlan dingin. Keyzia menatap kagum suaminya yang terlihat berbeda jika bersamanya, wajah
yang imut menapakkan gurat menyeramkan.

"Ya kita juga mau kenalan lah sama Queen adek ipar." Jawab Kelvin kesal.

"Iya Arlan! Kita kan juga berhak tau, siapa nama istri kamu ini." timpal Rafael.

Arlan yang mendengar penuturan abangnya berdecak kesal. "Keluar sekarang!" usir Arlan. ekspresi terlihat datar, keyzia yang melihat
itu tertegun.

"Gila... suami gw sangar
ternyata." batin keyzia.

"Kamu berani ngusir abang?"
Suara itu berasal dari Rafael, pemuda itu menatap tajam adik bungsunya.
"mau kalo abang rebut dia?" Rafael menantang.

"Aku bunuh!" Jawab Arlan dengan
sorot mata tajam menatap abangnya.

Keyzia tertegun melihat itu, tangan Arlan yang sedari memegang bajunya ia tarik dan menggenggamnya.

"Kok gw merasa jadi rebutan mereka disini ya."

BERSAMBUNG

ARLAN || CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang