ARLAN || FIFTEEN

110 8 0
                                    

                                  *                                  *                                  *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                  *
                                  *
                                  *

Hari menjelang siang rasa nyeri di perut keyzia sangatlah sakit. tidak seperti biasanya, keyzia hanya bisa meringis dengan isakan kecil.

Brakh

Prang

Suara barang-barang di banting dengan suara pecahan menggema di rumah Bradikara, sang empu berteriak kesetanan memanggil keyzia.

"KEYZIAANA DIRGANTARA"?

"TURUN KAMU SEKARANG!"

Keyzia yang masih meringkuk di bawah selimut beranjak, ia berjalan menuju lantai bawah dengan wajah yang pucat.

"Daddy?" Keyzia menatap Damian dengan heran, pria itu menatap keyzia dengan tatapan tajam.

"Jangan panggil saya Daddy, kamu bukan anak saya!" Sentak Damian dengan intonasi membentak. Keyzia yang mendengar itu tersentak, ada rasa takut dan sakit di hatinya.

"Maksudnya apa.... Zia salah apa?" Keyzia menunduk menahan agar isakannya tidak terdengar. ia beralih menatap Alena, mencoba meminta penjelasan dan perlindungan. namun Alena mengalihkan pandangannya dari keyzia, membuatnya tersenyum getir.

"Kemasi barang-barang kamu, dan pergi dari rumah saya!" usir Damian, pria itu menatap keyzia nyalang.

"Kenapa Dy?"

"Jangan pura-pura bodoh, anak saya celaka karena kamu, dia lupa ingatan gara-gara kamu!" Bentak Damian. "Pacar kamu yang membuat Arlan celaka! dan saya tahu, kamu sudah mengetahui masalah ini tapi tidak membuka suara karena dia pacar kamu iya?!"

Keyzia menggeleng lemah, keyzia sedikitpun tidak tau masalah ini. bahkan baru tau jika Arlan kecelakaan di sebabkan oleh seseorang, yaitu Gibran mantannya.

"Dy, dengerin penjelasan Zia dul-"

"Saya tidak butuh penjelasan dari kamu! Keluar dari rumah saya!"

"Secepatnya saya akan mengurus perceraian kamu dan anak saya!"

Keyzia menangis sesegukan mendengar itu. belum selesai masalah di hidupnya yang satu, datang lagi satu masalah.

"Arlan..... Kamu dimana?"

***

Keyzia menatap rumah besar di hadapannya, mengumpulkan segenap keberanian dan amarahnya. Saat ini ia sedang berada tepat di rumah Gibran.

Setelah memencet bel beberapa kali,
Akhirnya pintu rumah itu di buka juga, terlihat wajah datar Gibran Asykar.

"Mau apa lo kesini?" Pertanyaan diselingi wajah sinis Gibran. Lelaki itu menatap keyzia dengan tatapan datar.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi Gibran. "Apa yang lo lakuin ke Arlan?"

"Apa?" Gibran seolah tidak peduli dengan pertanyaan dari keyzia.

"Gw tanya, apa yang lo lakuin ke Arlan?!" Sentak keyzia. Wajahnya memerah menahan amarah,. keyzia menatap wajah datar Gibran dengan mata memerah menahan tangisan.

"Kenapa lo lakuin ini ke gw ibran?" Tanya keyzia dengan suara lemah. "Salah dia apa Sampai lo buat dia celaka?"

"Berhenti manggil gw dengan sebutan itu!, gw muak key!" desis Gibran.

"Lo pikir gw bakal biarin kalian bahagia, setelah ngehancurin perasaan gw?" Gibran tertawa jahat. "lo gatau sakitnya jadi gw key." lirihnya.

"Lo yang gatau apa-apa Gibran! Lo gatau kalo gw bukan di jodohin sama Arlan, tapi udah suami istri! Lo gatau gimana beratnya gw nerima semuanya, gw mutusin lo karena gamau salah satu dari kita terluka lebih dalam. lo gatau, lo gatau apapun Gibran!"

Gibran membeku mendengar penuturan keyzia, pikirannya semua seperti drama. tidak mungkin seperti ini.

Keyzia memukuli dadanya yang terasa sakit. "lo gatau sakitnya gw
di saat lo sebut gw cewe murahan." keyzia menangis sejadi-jadinya.

"Key g-"

"Dia amnesia, dia lupa sama gw Gib, bahkan dia selingkuh!" Keyzia tertawa. "Inikan yang lo mau?"

"Gw bakal pergi Gibran, gw ga akan jadi alasan, lo atau Arlan sakit lagi."

***

Di depan bangunan besar, dua orang remaja sedang bercanda, entah apa yang mereka candakan, keyzia tersenyum melihatnya, namun berbeda dengan hatinya.

Keyzia mendekati dua remaja itu,
lalu tersenyum manis saat Arlan menatapnya.

"Kakak ngapain kesini?" Bukan Arlan yang bertanya, melainkan Regina.

"Gw mau ketemu Arlan." Jawab keyzia

"Ken-" belum sempat Arlan melanjutkan pertanyaannya, keyzia sudah duluan memeluk Arlan. Tidak ada penolakan, bahkan ia ingin membalas pelukan nyaman itu.

Satu kilas balik berputar-putar di pikiran Arlan.

Keyzia mengecup pipi Arlan, membuat sebagian murid-murid yang melihatnya terkejut. tidak ada yang bisa menyentuh Arlan, jika ada pemuda ini akan berubah menjadi singa.

"Jaga diri yah, ga boleh nakal, Zia
ga suka kalo kamu nakal." Keyzia kembali mendekap tubuh Arlan, membisikkan sesuatu di telinganya.

"Jangan cari aku lagi. l love you Arlanzyan Eyyes Bradikara."

Arlan menyentuh pipinya yang entah sejak kapan di banjiri air mata, ia melihat punggung keyzia yang sudah menjauh. perasaan sesak itu lebih menyakitkan sekarang, entah kenapa ia merasakan ada yang aneh dengan wajah itu."

"Jangan pergi."

BERSAMBUNG

ARLAN || CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang