ARLAN || FIVE

182 8 0
                                    

                                  *                                  *                                  *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                  *
                                  *
                                  *

"Gw mau kita putus!" ujar keyzia dengan suara pelan. Keyzia menunduk, tak berani menatap pemuda yang ada di hadapannya.

Pemuda itu tersenyum remeh.
"karena perjodohan itu?" tanyanya.
"cih Lo ga ada bedanya sama cewe matre yang di luaran sana, lo Nerima perjodohan itu dan rela mutusin gw hanya karena harta kan?,
murahan!" makinya.

Keyzia ga menyangka bahwa pemuda yang selama 3 tahun menjadi pacarnya mengatakan hal sekeji itu padanya. hati keyzia terasa sakit mendengarnya, ia sangat kecewa.

Gibran Asykar, pacar keyzia dari
sejak kelas 10, pemuda yang keyzia anggap sebagai orang yang tepat untuknya kelak. namun sebuah ekspektasi tidak sesuai dengan realitanya.

, keyzia tersenyum miris. "lo ga usah sok tau, kalo gatau diem aja. kalo gw pikir Arlan itu ga pantas jadi suami gw, ternyata lo jauh lebih ga pantas.

***

Keyzia menghapus air mata di pipinya. Mengingat kejadian dimana ia memutuskan hubungannya dengan Gibran, membuatnya kembali menangis, bagaimana laki-laki itu bisa menghinanya dengan sangat kejam.

Keyzia menatap sekeliling kamar,
suaminya belum pulang sekolah, sedangkan ia memilih untuk bolos.
ini merupakan untuk pertama kalinya keyzia bolos sekolah, gadis yang di kenal di sekolah dengan otak di atas rata-rata bolos sekolah hanya karena galau putus cinta, satu perkara yang tak patut di contoh.

"Gw bingung." Keyzia menutup wajahnya dengan tangan, mengingat ia sudah menikah, membuatnya serba salah sekarang, di tambah orang tua udah lepas tangan dengannya, gw mau mati rasa!" gumamnya.

Brugh

Keyzia tersentak, langsung duduk
dari posisi tidurnya, sepasang tangan melingkar di pinggangnya, keyzia yang masih mencerna sesuatu, hanya diam tanpa suara atau pergerakan.

"Jangan mati Zia, kenapa? Zia marah sama aku? Kenapa ngomongnya gitu? kalo ada masalah jangan milih mati buat nyesesaikan. Zia ngerti kan?"
pertanyaan beruntun itu membuat keyzia terhenyak, ia membalas pelukan Arlan.

"Lo tau ngga? gw mutusin pacar gw demi lo." Keyzia terisak. "maaf karena gw masih tangisin dia." lirih Keyzia.
dapat ia rasakan gelengan kepala Arlan, Arlan mengeratkan pelukannya.

"Ngga Zia, gapapa, aku janji bakalan lebih dewasa lagi. biar ga malu-maluin dan buat kamu susah. kata mommy, aku ga boleh kekanakan dan egois lagi, ga boleh manja lagi, harus kuat sama berani biar bisa lindungin kamu."

Keyzia tersenyum, melepaskan pelukannya, ia menatap suaminya dengan intens membuat pipi Arlan menampakkan semburat merah.

"Zia..., jantung aku ga aman kalo kamu mantapnya kaya gitu." Arlan menunduk malu, keyzia tertawa gemas, Arlan yang memiliki pipi chubby, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir mungil membuat Arlan terlihat begitu menggemaskan dan juga tampan.

"Imut banget sih... Jadi pengen cubit." ujar keyzia sambil mencubit pipi Arlan.

"Zia, aku bisa pingsan kalo kamu giniin, jantung aku nyeri." cicit Arlan dengan pipi dan telinga yang sudah memerah.

"Iya sayang." ucap keyzia yang sengaja membuat Arlan memalingkan wajahnya, ia berlari menuju kamar mandi, keyzia berbahaya untuk jantungnya.

Keyzia tertawa ngakak, ternyata menggoda suaminya itu menyenangkan. "cepetan mandinya, aku pengen jalan-jalan!"

Entahlah, keyzia juga merasa bingung, saat bersama Arlan, dengan cepat ia melupakan kesedihannya.

***

Keyzia menuruni tangga dengan menggandeng tangan suaminya menuju ruang tamu, ia tersenyum saat melihat mertuanya sedang tersenyum memandangi mereka.

"Alhamdulillah, anak-anak mommy udah mulai akrab sekarang, mommy seneng liatnya." Arlan dan keyzia hanya tersenyum canggung saat mendengar perkataan Alena.

"My, aku sama Zia izin mau jalan-jalan ya." ucap Arlan. Alena mengernyit menatap anak dan menantunya.

"Pr kalian udah selesai?, tanya Alena. tidak penting memang. namun Alena tau persis bagaimana hebohnya putra bungsunya itu saat menyadari belum mengerjakan tugas sekolah.

"Ish mommy kan tau sekarang Arlan punya zia, kalo Arlan ga ngerti ya tanya istri!" Sombong Arlan membuat keyzia tersenyum geli.

"Gaya mu dek! masa iya lo manfaatin istri. Wah, key? Lo mau di gituin?
kalo gw yah, udah langsung cari suami baru!" Rafael jadi kompor tanpa gas.

"Bilang aja Abang iri, aku punya istri cantik, pinter. Abang ga punya, jomblo lagi." ejek Arlan membuat Rafael kesal.

"Udah-udah kalian jadi jalan ngga? sana berangkat." lerai Alena.

Arlan dan keyzia mengangguk saat hendak keluar dari rumah, Arlan berhenti di samping Rafael yang menatapnya kesal.

"Pamit dulu ya bang, mau kencan sama istri."

"Adek ga punya akhlak!"

BERSAMBUNG




ARLAN || CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang