*
*
*Sudah hampir 4 tahun, tidak ada yang berubah, entah itu perasaan, cinta, sayang, luka, dan rindu yang semakin menyiksa.
"Sampai kapan lo key, sampai kapan lo bisa Nerima perasaan gw?"
Seorang gadis cantik yang memakai dress hitam di padukan dengan blazer warna cream, menatap pemuda seumuran dengannya, berdiri dihadapannya.
"Gw ga pernah ngasih Lo harapan, bahkan gw udah nyuruh lo untuk menjauh, karena gw gabisa Nerima lo Rey." ucap keyzia yang membuat pemuda dihadapannya bungkam.
Reyhan Fernandez, pemuda yang selama satu tahun mengejar-ngejar keyzia, berharap gadis itu menerima cintanya. namun harapannya selalu patah oleh penolakan yang keyzia berikan.
"Kasih gw alasan yang jelas key!" tekan Reyhan. pemuda itu uring-uringan tidak jelas selama
ini hanya karena keyzia. gadis yang tak mudah ia ditaklukkan.Keyzia menghela nafas lelah.
memandang Reyhan dengan wajah muak. "Gw gamau nyakitin lo lebih parah dari ini Rey, lo cukup tau, gw gabisa cinta sama lo!" tegas keyzia.
"lo udah gw ingetin! jangan sampai gw dikatain jahat karena ngasih harapan palsu."Reyhan memandang punggung keyzia
yang sudah menjauh dengan senyum miris. gadis itu begitu setia dan nyaman dengan masalalunya. yang pedih, namun tersemat kenangan indah di dalamnya. meskipun sesaat, namun kisah itu tertata rapi dan tersimpan dihatinya."Kenapa lo bertahan Key, kenapa lo
ga buka pintu hati buat gw, lo takut dipisahkan sama dia. tapi tanpa Lo sadar, lo udah terpisah lama dengan dia. sampai kapan lo nyakitin diri sendiri. dan sampai kapan lo nyakitin hati orang lain karena ini?"Reyhan mengingat semua yang diceritakan oleh Keano, sepupu laki-laki keyzia itu menceritakan segalanya. perasaan kecewa, putus asa dirasakannya. ingin rasanya ia berlaku egois, membawa keyzia pergi dan menjadikan gadis itu hanya miliknya, namun Reyhan sadar, kebahagiaan keyzia bukan pada dirinya.
Berbeda dengan Reyhan, keyzia memandang nanar jalan yang
terlihat asri khas kota North York.
gadis itu tidak menyangka akan mendapat pengakuan dari Reyhan, teman seangkatannya, mahasiswa jurusan manajemen."Stop pak." Panggil keyzia pada sang supir taxi, terdiam dengan lamunannya ia sampai tidak sadar taxi sudah sampai di depan sebuah rumah yang sederhana.
"Ongkosnya sudah Saya kirim lewat aplikasi ya pak." ucap keyzia yang langsung berlari memasuki halaman rumahnya.
"Tante!" seorang anak kecil berlari kearah keyzia dengan langkah kecil yang masih sedikit limbung.
"Neo sayang... Jangan lari-lari, nanti jatuh sayang loh." ucap seorang wanita diikuti oleh seorang pria di belakangnya. mereka adalah Devina dan Keano. 2 tahun yang lalu mereka menikah dan dikaruniai seorang anak yang di beri nama Neodra Azura Wigura
"Iya Neo tante baru pulang, tapi
udah disuruh gendong kamu." ucap Keyzia sembari memeluk anak kecil itu dengan sayang. melihat sikap manja Neo, selalu mengingatkan Keyzia tentang Arlan, apa kabar dengan suami kecilnya itu.Keano mantap keyzia sebentar, lalu beralih menatap istrinya, Devina juga menatapnya dan dibalas anggukan.
"Kenapa?" tanya keyzia
mengernyit.Keano menghela nafas gusar, lalu menatap keyzia lembut. "Arlan, dia
di rehab karena kecanduan obat-obatan terlarang, beberapa kali dia coba mau bunuh diri."DEG
Seakan di hempas oleh obak yang besar, keyzia menatap Keano. "Kenapa setelah sekian lama gw
disini, kenapa kabar yang datang malah kaya gini bang?" tanya keyzia dengan suara yang parau menahan tangisnya."Gw juga baru tau dari Rafael. dia hubungi gw, karena gw satu-satunya orang yang belum dia hubungi. dia ngasih tau kalo keadaan disana ga baik-baik aja. karena Arlan udah ingat semuanya semenjak 4 tahun yang lalu. ga lama setelah lo ngilang. semuanya hancur, kepribadian Arlan berubah, dia jadi liar dan berakhir seperti ini."
Keyzia meremat ponsel yang ia genggam, ia menangis dalam diam.
ternyata bukan hanya dia yang terluka selama ini, tetapi Arlan juga."Gw sama Devina ga akan nahan lo atau maksa buat pergi, lo udah cukup dewasa untuk ngambil keputusan sendiri." tutur Keano. "Tapi ada yang harus lo inget key, jangan sampe lo nyesel. Arlan butuh lo, dia butuh dukungan. perasaan sayang dan pemikiran labilnya yang buat dia jadi kaya gini."
Keyzia mendongak, menatap Keano dan Devina yang menunggu keputusannya. "Gw... mau pulang." putus keyzia.
***
Keyzia termangu melihat wajah-wajah yang 4 tahun lalu ia tinggalkan. kedua mertuanya yang sedang menunduk dengan memohon maaf, dan 2 kakak iparnya yang sudah terlihat berbeda jauh dari dulu.
"Keyzia, maafkan Daddy, karena keegoisan Daddy, kamu dan Arlan
jadi menderita, tolong sadarkan
Arlan, Keyzia.""G-gapapa Dy, Keyzia ngerti.
Daddy terlalu sayang sama Arlan.
makanya Daddy ngelakuin ini.PRANG!
Suara beling pecah menggema sampai ke ruang tamu yang berada di lantai bawah. keyzia terperangah, baru saja ia duduk dan di suguhi permintaan maaf dari kedua mertuanya, ia kaget mendengar suara itu.
"AGRHH!"
Sontak yang berkumpul di ruang tamu itu beranjak dan lari ke lantai atas menuju ke kamar Arlan. entah apa yang terjadi disana. Keyzia gemetar ketakutan, ia sangat khawatir.
Saat pintu terbuka, menampakkan tubuh bergetar, seorang pemuda meringkuk di lantai. Keyzia membekap mulutnya, air matanya sudah turun tanpa permisi.
Keyzia melangkah menghampiri Arlan dengan tubuh yang bergetar.
tubuhnya seperti tidak terawat."Aku mau obat itu, cuma itu. aku kesakitan kalo ga minum obat itu,
aku gabisa tenang." suara itu terdengar parau, membuat keyzia semakin merasa sakit. ia tidak pernah tau sesakit apa Arlan selama ini."Please..... Aku mohon tolongin
aku." lirih Arlan memohon. ia masih meringkuk dengan wajah tertunduk dan tangan mencengangkan rambutnya.Keyzia tidak sanggup bersuara,
keyzia melepaskan cengkraman
kuat di rambut Arlan. tangisan terdengar pilu, Arlan memukuli kepalanya sendiri.Karena tidak sanggup menghentikan Arlan, keyzia membawa tubuh suaminya kedalam dekapannya, tubuh bergetar itu seketika menegang
saat merasakan ada seseorang yang memeluknya."Stop Arlan.... Jangan di pukul kepalanya, sadar Ar...." Arlan
terpaku saat mendengar suara itu.Saat Arlan mendongak, mereka saling terpaku. Keyzia menatap wajah pucat Arlan dengan berlinang air mata.
wajah yang dulunya imut, sekarang tampak kusam dengan tulang pipi, kantung mata hitam dan bibir pucat, Arlan pun sama, ia melihat keyzia yang berpenampilan berbeda, semakin cantik dan anggun."Kenapa jadi gini Arlan, siapa yang ngajarin kamu nyiksa diri seperti ini?"
"Zia jangan marah.... Jangan pergi
lagi, aku mohon." Arlan menangis, meraung frustasi dengan tangan gelisah memeluk keyzia."Sstt... tenang aku ga bakalan kemana-mana kalo kamu nurut
dan ga nakal." dia takut Arlan kembali meledak dan tidak terkendali lagi.Keyzia berdiri menyangga tubuh Arlan, ternyata setelah 4 tahun berlalu, Arlan memiliki tubuh elastis dan tinggi badan yang melebihi keyzia, bahkan tinggi keyzia hanya sampai bahu Arlan.
"Mau makan apa? biar aku
ambilin."Arlan menggeleng takut di ceruk leher keyzia. "Jangan, tolong jangan pergi, tetep disini, aku gamau apapun, aku cuma mau Zia."
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN || CHENLE
Teen Fiction"pak, ini semua ga kaya yang bapak liat, bapak jangan salah paham dulu! Saya sama dia ga buat aneh-aneh, lagian mana mau saya sama dia." Seorang gadis cantik seragam senior high school sedang menangis, dia sedang di seret para warga karena tidur di...