06. MELTED

19 15 1
                                    

     Pagi ini Ayu pergi ke kampus dengan muka yang kusut, moodnya sedang tak baik, mungkin karena efek datang bulannya. Pagi-pagi dia sudah di buat kesal oleh Bastian karena laki-laki itu tiba-tiba menelfonnya dan mengatakan tak bisa ke kampus ataupun mengantarnya karena ada urusan penting dengan Bandnya. 'Sangat tidak bisa di andalkan' begitulah keluhnya mengenai sang pacar yang baru seminggu ia kencani. Padahal beberapa menit sebelumnya, Nadhira mengajaknya untuk pergi bersama di antar pacarnya, andai saja dia ikut mungkin sekarang dia tidak akan terlantar.

"Ayu kamu dari mana saja baru datang?" tanya Dosen gendut berkacamata melihat Ayu nyelonong masuk kelasnya tanpa permisi terlebih dahulu.

"Masih ada waktu sepuluh menit Bu, seharusnya mata kuliah ibu belum dimulai," jawab Ayu.

Seketika hening, teman-temannya siap melahap Ayu dengan tatapan maut mereka. Sudah tidak beretika masih berani melawan pula.

"Memang benar jam saya seharusnya belum dimulai. Tapi apa kamu tidak punya etika. Kamu bisa kan masuk dengan memberi salam, atau sekedar menyapa saya."

"Kalau begitu seharusnya ibu menegur saya mengenai hal itu bukannya menyalahkan saya seolah-olah saya benar-benar datang terlambat!"

Jleb!

Hati dosen itu serasa tertusuk ribuan pedang mendengar jawaban tak terduga yang keluar dari mulut Ayu.

"Keluar kamu!" usir dosen itu.

"Loh saya kan gak salah Bu, kenapa saya harus keluar"

"Keluar! Atau nilai kamu akan benar-benar kosong semester ini," bentak Dosen itu tak tahan dengan sikap Ayu.

"Dia yang salah dia yang nyolot," gerutu Ayu meninggalkan kelas.


***

     Suasana kantin siang hari ini cukup ramai, sebenarnya ini tidak nyaman bagi Ayu. Namun, jika Nadhira yang mengajak bagaimana ia bisa menolak, bisa-bisa telinganya sakit karena celotehan panjang gadis itu, beruntung Nadhira mengajaknya duduk di bangku paling pojok.

"Serius ada yang ngeship Jennie sama Zico, kalo sampe jadi udah fiks sih deretan cowok yang jadi pacar dia high class semua," ucap Nadhira menggosipkan idol K-Popnya.

"Kayaknya semua member Blackpink emang gitu deh, gak tau aja tuh Si Rose sama siapa," timpal Ayu ikut berkomentar.

"Bener kan Yu, makanya gue mau punya pacar kayak Rey. Memperbaiki keturunan tau gak!" tegasnya.

"Ya, semoga aja anak lo sama dia jadi anak yang gemoy, gak kayak lo kurus kerempeng kek tulang doang."

"Sorry, kenapa ya ada yang duduk disini," ucap seseorang menghampiri mereka.

"Aduh mampus gue," celetuk Nadhira menepuk jidatnya. Dia lupa dengan keberadaan gerombolan orang-orang pintar nan berkuasa di kampusnya.

"Kenapa emangnya?" tanya Ayu pada Wulan, sang ketua geng.

"Ya kan gue emang biasa disini, lo belum tau ya?" jawab gadis berkerudung pashmina itu.

Ayu menyungingkan bibirnya, "Emangnya di sini ada tulisan kalo ini cuma boleh didudukin sama lo?" tanyanya terkesan menantang, padahal nada bicaranya biasa saja.

"Ini tuh aturan gak tertulis, dan semua orang udah tau!" ujar Bianca, salah satu anggota geng itu sedikit membentaknya.

"Iya kak maaf ya, kita lupa tadi, maaf ya Kak," ucap Nadhira yang tidak mau terlibat masalah segera menarik Ayu untuk pergi.

"Iya tuh bawa deh tuh si upik abu," ucap salah seorang dari mereka.

"Heh gue bukan upik abu ya!" Ayu berdiri menggebrak meja, ia merasa harga dirinya terinjak saat dikatai 'Upik Abu'.

KISAH KASIH MASAYU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang