"Udah ganteng lo Bas, gak usah ngaca mulu!"Ayu geram dengan tingkah Bastian yang menurutnya berlebihan. Saat mau berangkat tadi, ia menemukan Bastian sedang menata rambutnya, saat mengemudi dia juga seperti itu dan sekarang, begitu sampai di rumahnya laki-laki itu masih saja sibuk dengan hal itu.
"Sorry Yu, gue kan gak pede juga. Ini kan pertama kali bagi gue." Bastian menyudahi acara berdandannya, menghampiri Ayu yang sudah berdiri di depan pintu.
Tok Tok Tok, pintu bercat putih itu mengeluarkan suara begitu Ayu mengetuknya.
"Bunda Ayu dateng nih, sama Bastian juga," teriaknya memanggil sang pemilik rumah.
"Bunda!"
Pintu akhirnya terbuka, menampakan Kinanti yang terlihat begitu sumringah.
"Bastian, akhirnya dateng juga kamu téh. Bunda udah nunggu-nunggu dari tadi."
Bastian mengambil tangan Kinanti, diciumnya punggung tangan wanita paruh baya itu, "Iya maaf Tan baru dateng, macet soalnya," jawab Bastian kikuk melirik ke arah Ayu.
"Aku gak ditanyain Bun?" tanya Ayu.
"Alah sok manja wae kamu mah," tukas Kinanti.
*Alah manja aja kamu tuh!
Ayu menggerlingkan matanya, dia juga kan ingin bermanja-manja dengan Bundanya.
"Eh iya Tan, ini Bastian bawain kue kesukaan Tante," ucap Bastian memberikan sekotak kue.
"Eh repot-repot, makasih atuh nya, meuni baik pisan kamu téh. Hayu atuh yu ke dalem!"
*Eh repot-repot, makasih ya, kamu baik banget. Ayo masuk ke dalem.
Ayu berjalan mengapitkan tangannya bergelayut manja di lengan Bastian, laki-laki itu terlonjak kaget, "Kenapa?" cicit Ayu, suaranya hampir tak terdengar.
Bastian menggelengkan kepalanya tersenyum, "Enggak, ga papa," ucapnya mengusap lembut kepala Ayu.
"Eh énya," Kinanti menghentikan langkahnya, berbalik, "sodara kamu téh lagi ada di rumah Yu, éta Si Akbar sama Akmal lagi main ke sini."
*Eh iya. Itu saudara kamu lagi ada di rumah Yu, itu Si Akbar sama Akmal lagi main ke sini.
"Ngapain mereka ke sini Bun?"
"Eh nya main we atuh mumpung ke Jakarta," sembur Kinanti tak suka dengan perkataan anaknya.
*Iya main ajalah, mumpung ke Jakarta.
Abimanyu terdengar bersorak kegirangan begitu lawan mainnya kalah. Sementara seorang remaja laki-laki di sebelahnya mendengus kesal tak terima. Mereka sedang bersantai bermain video game bersama.
"Ih aya naon sih ieu teh meuni heboh!"
*Ih ada apa sih ini heboh banget!
"Loh, ini tamu spesialnya Bun?" tanya Abimanyu melihat kedatangan sang buah hati.
"Ayah! Ayu kangen!" seru Ayu berlari ke pelukan ayahnya.
"Manja banget koe Mbak, Mbak," ucap Akbar.
*Kamu
"Bodo," jawab Ayu memeletkan lidahnya.
"Malem Om," sapa Bastian menyalami punggung tangan Abimanyu.
"Bi! Bi!" teriak Kinanti memanggil pembantunya.
Seorang wanita berusia matang bergegas mendatanginya.
"Bikinin minum, ini sekalian di simpen," titah Kinanti.
"Eh gak usah Bi, biar Ayu aja. Bastian gak bisa minum kopi kalau bukan buatan Ayu," ucap Ayu seraya beranjak pergi ke dapur. Dia sangat berlagak di depan orang tuanya, padahal dekat dengan Bastian saja baru dua hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KASIH MASAYU [ON GOING]
Romance"So, we can be friend?" "Gue maunya kita pacaran. Orang tua gue kan udah terlanjur ngenal lo sebagai pacar gue." Kekonyolan yang Ayu ciptakan sendiri tak disangka mampu membawanya menemukan arti cinta yang sejati. Namun, seberapa sulitkah jalan yang...