Hari ini Ayu terbebas dari segala aktivitasnya yang melelahkan, tidak ada jadwal kuliah ataupun janji dengan siapapun. Dia berniat untuk tidur seharian dan berleha-leha, tetapi rencananya itu gagal, Bastian malah mendatanginya dan mengganggunya.
"Hari ini jalan yuk," ajak Bastian.
"Gak, gue mau istirahat," tolaknya tegas.
"Kalo gitu aku main di sini aja," ucap Bastian masuk ke kamarnya.
Ayu mendengus sebal, "Mau ngapain sih. Lo gak ada jadwal latihan?" tanyanya menghampiri Bastian yang duduk di tepi ranjang.
"Enggak. Kan dari kemaren-kemaren udah."
"Katanya tiga hari lagi audisinya."
"Iya, makanya aku ke sini karena butuh di semangatin kamu."
"Semangat," ucap Ayu mengepalkan tangannya, "tuh, udah kan. Udah ah sana pulang!"
"Kok gitu sih. Aku kan mau di sini. Kamu udah makan belum?"
"Udah.
Bastian melepas jaketnya dan berdiri, "Aku ikut ke air ya," pintanya pergi ke kamar mandi.
Pacarnya itu tak menjawabnya dan lebih memilih merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tak lama kemudian Bastian kembali.
"Itu baju punya siapa? Kamu beli baju baru?"
"Baju yang mana?"
"Yang itu loh yang di jemur."
Ayu bangkit mengubah posisi menjadi duduk, keningnya berkerut karena berpikir. Oh ya, dia ingat itu adalah baju milik Dikta.
"Itu baju baru," jawabnya berbohong, dia tidak ingin membuat kesalahpahaman antara Bastian dan Dikta. Dia bisa segera menyelesaikan semuanya sendirian.
"Gimana hp barunya? You like it?" tanya Bastian mengambil handphone Ayu yang tergeletak di meja.
"Iya gitu, suka kok. Kalo gak ada yang penting mending lo pulang deh."
"Gak mau. I miss you so much!" rengek Bastian dengan manja mendekati Ayu.
"Tapi gue lagi pengen sendiri Bastian."
Bukannya pergi Bastian malah memeluk Ayu dengan gemas, "I miss you, Babe!"
Ayu tentu saja meronta meminta di lepaskan, "Ah Bastian, sana jauh-jauh."
"No. Aku bahkan sampe gak bisa tidur karena kangen sama kamu!"
"Bastian gue tuh ... Gue tuh cape," ucap Ayu mulai terisak. Yang tentu saja membuat Bastian kaget dan panik.
"Eh, kenapa? Kamu nangis?" tanya Bastian melepaskan pelukannya.
"Ya abisnya lo. Gue kan udah bilang, gue tuh lagi cape, susah banget di bilangin." Suasana hatinya sedang kacau hari ini di tambah perutnya sedari tadi terasa sakit dan badannya pegal-pegal karena sedang menstruasi.
"Okay, okay sorry. I'm going home now."
*Oke, oke maaf. Aku akan pulang sekarang.
"Tadinya, gue tuh pengen tidur seharian, gak ngapa-ngapain, gak ketemu siapapun!" rengek gadis berambut biru itu masih sedikit terisak.
"Ya udah gue pulang dulu ya. Sorry udah gak ngertiin lo. Apus dulu dong air matanya, jangan nangis gitu ah," pinta Bastian mengusap lembut pipi Ayu dan hendak pergi.
Namun, permintaan maaf Bastian terdengar sangat tulus, membuat Ayu merasa bersalah karena telah membohonginya perihal Dikta dan malah ingin mengusirnya, hingga akhirnya dia meminta kekasihnya itu untuk tidak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KASIH MASAYU [ON GOING]
Romance"So, we can be friend?" "Gue maunya kita pacaran. Orang tua gue kan udah terlanjur ngenal lo sebagai pacar gue." Kekonyolan yang Ayu ciptakan sendiri tak disangka mampu membawanya menemukan arti cinta yang sejati. Namun, seberapa sulitkah jalan yang...