Nadhira memanyunkan bibirnya, memegang buku tebal dalam dekapannya, berdiri di trotoar, "Ada gak Go-Jeknya Yu? Pegel nih gue nunggunya."
"Gak dapet-dapet Nadh, apa kita naik taksi aja kali ya."
"Eh ada angkot tuh Yu, naik angkot ajalah yuk!" ajak Nadhira menarik lengan Ayu hendak menyebrang.
Tin Tin!
Suara klakson mobil, menghentikan langkah mereka. Sang pemilik mobil mulai terlihat begitu kaca mobil tersebut dibuka perlahan-lahan.
"Mau kemana Nadh? Yu? Pada mau pulang?" tanya Dikta dengan kepalanya yang melongok keluar.
"Eh Kak Dikta. Ayo Yu, masuk," ajak Nadhira menarik Ayu masuk ke dalam mobil.
Tanpa menunggu persetujuan, Nadhira masuk dan menempati kursi belakang begitu saja.
"Ayo Yu masuk, bentar lagi mau ujan, cepet!" titahnya pada Ayu yang masih termenung menatapnya.
"Eh iya."
"Udah naik aja gak usah sungkan. Iya kan Kak?"
Dikta mengangguk ramah membenarkan ucapan Nadhira, "Kalian kamu pulang? Pasti tadi mau naik angkot ya?" tebaknya.
"Iya Kak. Soalnya mau naik Go-Jek gak dapet-dapet. Ya udah ayo Kak jalan," ajak Nadhira karena Dikta masih belum melajukan mobilnya.
"Oh oke oke. Kalo pulang kesorean kayak gini jangan naik angkot Nadh, bahaya mending telfon gue aja. Gue jemput," ucap Dikta yang sebenarnya memiliki keinginan lain, yaitu mendekati Ayu.
"Iya."
"Gimana kuliah kalian? Lancar? Galak-galak gak dosennya?"
"Biasa aja Kak, gitu-gitu aja."
"Kalo kamu Yu, gimana? Kuliah kamu lancar kan?" tanya Dikta pada Ayu yang hanya bengong menatap ke jalanan.
"Oh iya baik-baik aja kok."
"Kak setel musik dong. Sepi nih!" pinta Nadhira.
"Oke bentar gue pilihin lagunya."
Musik sendu mulai mengalun di telinga mereka, suara merdu Afgan dengan lagu Sadisnya mulai menarik perhatian.
"Ah jangan lagi galau dong. Sini gue aja yang nyari," ujar Nadhira mengganti lagu yang bahkan belum terputar satu bait pun.
"I didn't think you'd understand me," lagu pilihan Nadhira mulai memperdengarkan suara perempuan bernyanyi. Lagu dengan judul We Can't Be Friend milik Ariana Grande itu menjadi pilihannya.
"Katanya jangan yang galau?"
"Iya ini kan Up Beat Kak. Mana ada galau-galaunya ya gak Yu?" Alis Nadhira naik turun meminta persetujuan Ayu.
Ayu mengangguk. Mereka mulai menikmati suasana ceria yang dibuat lagu tersebut.
"I don't wanna tiptoe, but I don't wanna hide," senandung Nadhira bernyanyi.
Ayu yang lama-kelamaan terbawa suasana pun akhirnya tidak bisa menahan diri, dan ikut bernyanyi bersama Nadhira.
"We can't be friends. But I'd like to just pretend. You cling to your paper and pens. Wait until you like me again."
"Baby girl, it's like just me and you." Lirik demi lirik di lagu itu seolah-olah mengungkapkan perasaan Dikta, karena terlarut dalam suasana dia pun memilih ikut bernyanyi bersama dengan kedua gadis itu. Dinding tinggi nan tebal yang sedari tadi meliputi mereka kini telah runtuh dan hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KASIH MASAYU [ON GOING]
Romance"So, we can be friend?" "Gue maunya kita pacaran. Orang tua gue kan udah terlanjur ngenal lo sebagai pacar gue." Kekonyolan yang Ayu ciptakan sendiri tak disangka mampu membawanya menemukan arti cinta yang sejati. Namun, seberapa sulitkah jalan yang...