Semua orang memegangi perut kekenyangan, apalagi Nadhira dia makan sangat lahap dan banyak, 'asupan gizi gratis' katanya bersorak gembira. Sementara Ayu, dia tersiksa sendiri karena hanya makan buah dan sayuran yang tak seberapa banyaknya. Ulahnya sendiri yang berbohong dan mengatakan bahwa dia sedang diet, dia benar-benar menjaga imagenya di depan orang tuanya.
Di saat seperti itu Bastian malah mengeluarkan rokok, ritual yang paling wajib dan harus Ayu lakukan setiap selesai makan.
"Ada korek gak?" tanya laki-laki itu.
"Ini ada nih Bas, pake aja!" ujar Abimanyu memberikan koreknya kepada Bastian.
Ayu yang duduk di sebelahnya mendengus kesal dengan bibir yang cemberut, "Kenapa? Mau?" tanya Bastian menyodorkan sebungkus rokok.
Suasana yang tadinya nyaman dan tenang kini berubah menjadi tegang. Ayu dan Nadhira melotot tak menyangka kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut Bastian. Kinanti dan Abimanyu memicingkan mata mereka masing-masing menatap Bastian dan Ayu yang duduk tepat di hadapan mereka.
"Ma..., mau ngambek lagi! Kamu gitu terus kalo aku ngerokok, emang sebegitu gak bolehnya ya," ucap Bastian gagap setelah terdiam beberapa saat.
"Enggak! Sok aja kalo mau ngerokok, aku sih gak peduli!" jawab Ayu ketus, pergi meninggalkan mereka.
"Eh mau kemana Yang, Yang!" Bastian berdecak kesal, mematahkan rokoknya dan berlari mengejar Ayu, "maaf, aku janji gak bakal gini ini lagi."
"Babe!"
"Eh eh pada mau kemana atuh ini téh, kan belum selesai?" seru Kinanti menatap kepergian mereka.
"Udah tau gue nahan laper, malah di panas-panasin lagi sama rokok! Dasar!" Ayu menggerutu dengan kaki yang dia hentak-hentakan ke tanah.
"Sayang, sorry, maaf," ucap Bastian menghentikan gadis itu.
"Kenapa minta maaf?"
"Iya sorry, hampir aja aku bongkar rahasia kamu tadi."
Bukannya senang, Ayu malah semakin kesal dengan jawaban yang laki-laki itu berikan.
"Bukan gitu maksud gue, lo tuh gak peka banget ya. Gue tuh laper, dan lo malah sibuk ngerokok bikin gue pengen aja!"
"Aku pikir kamu kenapa," ujar Bastian menghembuskan nafasnya lega, "ya udah abis ini kita nyari makan lagi."
"Gak bisalah. Orang tua gue gimana?"
"Udah biar aku yang izin. Gampang itu mah."
"Gak mau ah, males. Nyebelin banget lo ah!" Mood Ayu benar-benar hilang, dia hanya ingin pulang dan segera beristirahat.
"Kenapa Yu?" tanya Abimanyu dan yang lainnya menghampiri mereka.
"Gapapa Yah," jawab Ayu masih dengan nada ketusnya.
"Ya udah kalo gitu hayu pulang," ajak Kinanti.
"Em, Om, Ayu boleh pulangnya belakangan aja gak, nanti sama Bastian," ucap Bastian meminta izin.
"Mau kemana emangnya Bas?" sahut Nadhira yang kepo dan ingin tahu urusan sahabat-sahabatnya itu.
"Iya, memangnya mau kemana dulu kalian?" tanya Abimanyu.
Laki-laki itu terdiam tak menjawab, dia sibuk mencari-cari alasan yang tak kunjung muncul juga di kepalanya.
"Mau kemana Bas?" tanya Kinanti mengulangi pertanyaan suaminya.
"Bastian mau ngajak Ayu ..., "
Melihat wajah anaknya kusut, Kinanti menyela, memotong perkataan Bastian memahami situasi yang sedang terjadi, "Oh paling juga mau main dulu ya, ya udah atuh Bunda sama Ayah pulang duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KASIH MASAYU [ON GOING]
Romance"So, we can be friend?" "Gue maunya kita pacaran. Orang tua gue kan udah terlanjur ngenal lo sebagai pacar gue." Kekonyolan yang Ayu ciptakan sendiri tak disangka mampu membawanya menemukan arti cinta yang sejati. Namun, seberapa sulitkah jalan yang...