6

36.1K 550 8
                                    


"Bagi tugas, lo kerjain nomor 2 dan gue nomor 1" Ucap Aneska. Ia sengaja memilih nomor 1 karena soal itu hanya memiliki 5 anak soal sedangkan soal 2 memiliki 8 anak soal.

Gavin berdiri dari duduknya dan pergi, Aneska tidak memperdulikan lelaki itu. Ia memilih fokus mengerjakan tugas miliknya.

Memijat pelan keningnya, Aneska tidak pintar tapi tidak dapat di katakan bodoh. Ia berusaha mengerjakan tugasnya. Gavin datang dengan membawa dua botol kaleng minuman. Ia memberikan kaleng rasa susu stroberi pada Aneska dan dirinya minuman kaleng kopi.

Gavin mulai fokus mengerjakan soal miliknya.

Aneska mengerucutkan keningnya binggung "Gavin tolong gue ga paham yang ini" Aneska memberikan soalnya pada Gavin tapi pria itu terlihat tidak peduli.

"Gavin" Ucap Aneska kembali.

Menghela nafas Gavin akhirnya melihat soal yang dimaksud Aneska. "Gini.." Gavin mulai menjelaskan. Aneska memperhatikan Gavin, sesekali ia melirik pada wajah serius Gavin. Entah mengapa dirinya merasa Gavin lebih menarik saat pria itu fokus menjelaskan.

"Ohhh thanks" Setelah paham Aneska kembali mengerjakan miliknya.

Aneska sudah sampai pada soal ketiga, ia mengambil minuman kaleng rasa stroberi yang diberika Gavin dan meminumnya. Ia membuka ponselnya dan men-scroll media sosialnya.

Merasa bosan, Aneska mematikan ponsel nya dan melirik pada Gavin. Pria itu tampan tapi karena kacamata dan poninya yang panjang membuat ia terlihat biasa saja.

Ia menoleh pada soal yang Gavin kerjakan dan pria itu sudah sampai pada nomor 5, Ia terkejut. Pria itu sangat pintar sehingga mudah mengerjakan tugas fisikanya.

Aneska berdecak kesal.

"Bagi kopi Lo dong" Aneska yang akan meraih kopi kaleng milik Gavin tapi terhenti ketika pria itu menjauhkan miliknya.

"Minum milik Lo" Ucap Gavin ketus.

Aneska melongo "Dikit aja" masih tetap berusaha meraih botol kaleng itu. Gavin menahan Aneska kemudian meminum habis kopinya.

Aneska menatap Gavin tidak percaya. Ia menatap Gavin yang dengan santainya melanjutkan tugasnya.

"Pait, minum punya Lo" ucap Gavin.

Aneska menatap Gavin dengan kesal, Maksud dia Aneska tidak akan tahan dengan rasa pahit?

Dengan berani Aneska mencengkram rahang Gavin dan mencium bibir lelaki itu.

GAVIN 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang