15

36.9K 369 21
                                    

"Kok Gavin dekat sama lo?" Aneska menjeda kegiatan meminumnya.

Saat ini Anna dan Aneska sedang berada di kantin. Jam istirahat membawa mereka untuk memakan bakso.

Menyelesaikan kegiatan meminum mineralnya, Aneska berucap "Gue ancam"

Anna mengerutkan alisnya bingung "Berani banget Lo, emang lo ancam apa?"

Aneska memakan baksonya, memikirkan alasan yang tepat agar Anna mempercayainya.

"Gue lapor ke Bu Sitti biar dia gak bakalan dapat nilai"

Anna menatap Aneska penuh selidik, ia tidak yakin dengan alasan Aneska. Gavin tidak semudah itu untuk di ancam.

"apaan mata Lo?" Aneska menatap Anna, ia berusaha terlihat tidak mencurigakan.

"Asal Lo tau" Aneska menusuk baksonya dengan garpu dan menunjuk Anna dengan bakso yg ditusuk.

"gue punya sesuatu yang buat Gavin tunduk sama gue" Ucap Aneska dengan bangga.

Anna mendengar Aneska dengan bingung, apa yang di punya Aneska hingga Gavin tunduk padanya. Mustahil.

"eh?"

Aneska menengah tepat ketika bakso yang di tusuk garpu miliknya di ambil oleh seseorang. Anna dan Aneska membelalakkan mata mereka, menatap Gavin yang berdiri sambil mengunyah bakso milik Aneska.

Gavin tidak pernah datang ke kantin. Seperti yang diketahui Gavin itu sangat malas berinteraksi sehingga membuat dia lebih suka berdiam dikelas bahkan saat jam istirahat.

Mungkin terdengar sangat melebih-lebihkan tapi faktanya seluruh kantin kelas 10 hening. Siapa yang tidak tau Gavin? bahkan kakak kelas saja sungkan pada Gavin.

Rumor yang disebarkan anak kepala sekolah bahwa Gavin adalah cucu dari pemilik yayasan dan ya, rumor itu memang benar tanpa harus di benarkan oleh Gavin terbukti dari anak yang dikeluarkan dari sekolah karena menanggung Gavin.

Kembali pada Gavin, pria itu mengunyah bakso itu tanpa dosa sambil menatap Aneska dengan tatapan datar.

"Lo ngapain?" Tanya Aneska.

Gavin tidak mengindahkan ucapan Aneska, Dengan santai dia meminum mineral Aneska.

"Ayo" ucapnya setelah selesai meminum mineral Aneska.

Aneska mengedipkan matanya bingung, tersenyum kikuk pada Anna dan menatap seluruh penjuru kantin dengan perasaan gugup.

Aneska berdiri, berlari meninggalkan Kantin mengejar Gavin yang sudah jauh meninggalkan area kantin. Entah mengapa rasanya Aneska seperti menjadi pusat perhatian saat ini.

GAVIN 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang