28 🔥

32.8K 336 44
                                    

teman-teman aku minta maaf banget ingkar janji T_T Wattpadku tiba' error dia stuck di halaman pertama 😭 Seriusss dehh tapi semua komen dan vote kalian masuk di email dan dari kemarin udah siap kokk udahh aku buat di notes tinggal up jam 12 malam eh malah bug😭💔

Maaf ya lovee😔😘🙏

(please jangan di report ya kalau ga suka jangan baca, okay?)

Gak lagi deh challenge atau nantangin kalian 😭🙏

.....

"Ughhh"

Aneska melenguh pelan ketika merasa sesuatu memeluknya dengan kuat. Dinginnya ruangan ditambah dengan lampu kamar yang redup membuat ia merasa asing akan hal ini. Tidak pernah Aneska mematikan lampu kamar sebelumnya.

Ah iya, saat ini dirinya sedang berada di mansion Gavin?

Aneska yakin ini adalah Mension Gavin, ia dapat menebak hal itu karena pria itu dengan santai masuk kedalam dan membawanya.

"Gavin?"

Aroma musk yang masuk memenuhi indra penciuman membuat Aneska dapat menebak siapa yang memeluknya. Aneska tidak sepenuhnya dapat melihat wajah orang itu, karena memeluk dirinya dengan erat sambil menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Aneska.

"Ha?"

Aneska memundurkan kepalanya mencoba menatap Gavin yang bergumam rendah, bahkan Aneska yakin semut pun tidak akan mendengar ucapannya.

"Ada apa?"

Gavin tidak menjawab namun secara perlahan dirinya mendongak menatap wajah Aneska. Menatap dalam mata kesukaannya.

Aneska dapat merasakan tangan pria itu yang mendingin "Lo.."

Gavin menjeda ucapannya terlihat keraguan pada matanya dan Aneska tau itu karena sudah lama berada didekat Gavin ia mulai memahami raut wajah pria itu meskipun tidak sepenuhnya ia paham.

"kalau gua pindah ke Jerman lo bakal ikut?"

Aneska mengerutkan dahinya bingung, apa Jerman? ia tidak salah dengar kan?

"M-maksu-"

"Jawab, gua tau Lo dengar"

Mendengar ucapan Gavin semakin membuat Aneska bingung, mengapa nada pria itu terdengar rendah dan dingin? ada apa?

"gue gak- humppp"

Aneska membelalakkan matanya mendapatkan serangan tiba-tiba.

"humpppp"

Ia mencekram bahu pria itu, memukul kuat dan mendorongnya. Tidak, tidak bisa seperti ini. Aneska belum memahami situasi yang terjadi sebelumnya.

Gavin tidak perduli ia semakin menekan kepala Aneska, naik dan menindih perempuan itu. Perasaan kalut memenuhi kepalanya.

Ia menahan tangan Aneska yang terus saja memberontak, mengumpulkan menjadi satu diatas kepala perempuan itu.

Ruangan ber-ac ditambah langit semakin mengelap yang sebentar lagi akan hujan, seakan-akan mendukung emosi Gavin.

Ia menghisap bibir bawah Aneska, mengecap rasa manis yang selalu menjadi candu baginya. Bibir yang sudah lama tidak ia rasakan, ah sungguh ini merupakan favorit Gavin.

Gavin semakin tersulut nafsu ia bahkan menghiraukan jeritan tertahan Aneska, rasanya tidak mau melepaskan barang sedetik pun tautan mereka.

Merasa kehabisan nafas Aneska mengigit kuat bibir Gavin dan akhirnya tautan mereka lepas.

Aneska bernafas terengah-engah, ia menatap pria itu dengan tatapan sulit. Ternyata Aneska salah, ia tidak memahami isi hati pria itu.

Gavin memegang bibirnya kemudian menatap jarinya, Merasakan rasa asin yang keluar sedikit dari bibirnya. Ya bibir Gavin berdarah dan Aneska pelakunya.

"G-gav"

Aneska kembali terkejut, sempat ia melihat seringai kecil pria itu kemudiaan kembali menciumnya kali ini lebih kuat.

Aneska ingin menangis dan berlari rasanya, ia tidak menyukai sifat Gavin yang seperti ini. Gavin terlihat berbeda jika sedang dipenuhi oleh gairah.

Gavin turun pada leher aneska, menjilat dan mengigit hingga meninggal bekas kemerahan.

Tangannya tidak tinggal diam turun meremas gundukan Aneska, ia dengan tidak sabaran menarik kuat baju Aneska hingga kancing seragam perempuan itu terlepas dari tempatnya.

Mengeluarkan payudara perempuan itu dari cup bra-nya. Ia turun dan menjilat puting perempuan itu, mencium dan menyesapnya.

See u guys on karyakarsaaa ( ini bakalan lebih hot dan lebih panjang dan pastinya berbeda dengan cool boy mwah)

link ada di bio ya!

khusus 🔞🔥 itu di KaryaKarsa ya krn agak

ajksmskrmskajk kalau post sepenuhnya di wp

‼️ SPOILER ‼️

"Gimana kalau kita buat kehidupan disini?" Ucapnya pelan sambil menatap mata Aneska.

Aneska mengerjap pelan sambil membuka matanya. Rasa sakit di vagina mulai mereda. Berusaha mencerna kalimat yang Gavin ucapkan. apa maksudnya?

"Jadi Lo gak akan punya pilihan apalagi sampai kabur dari gua"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Gavin tersenyum miring. Ia menjilat bibirnya dan mulai menggoyang pinggulnya, mula-mula pelan namun tidak lama semakin kuat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GAVIN 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang