31

14K 467 96
                                    

"AAAAAAAAAAAAAA"

Aneska berlari menuju Gavin, ia langsung berhambur memeluk pria itu. Hatinya berseri-seri, mendengar wali kelasnya menyebut dirinya sebagai peringkat kelima benar-benar membuat ia bahagia.

selama SMA dirinya memang mendapatkan rangking 12 dan naik menjadi 5 adalah suatu kebanggaan baginya.

wali kelas mereka memang selalu membacakan rangking 1 hingga 10 untuk memotivasi mereka yang tidak disebutkan namanya.

Pembagian raport sekitar tiga hari lagi dan saat ini sekolah sedang jamkos di setiap kelasnya.

Aneska dan Gavin sedang berada di rooftop, Gavin mengirimkan pesan jika dirinya berada di lantai teratas gedung sekolah mereka.

Aneska menenggelamkan wajahnya pada dada bidang pria itu. Senyumnya tidak pudar sama sekali, ini merupakan pencapaian padanya.

Gavin membalas pelukan Aneska, jantungnya berpacu sangat cepat. Ia ikut merasa bahagia, bahkan ia bingung. Mendengar Aneska yang mendapat peringkat lima dan melihat antusias Aneska membuat hatinya ikut senang.

Ia saja yang mendapat juara satu tidak sebahagia Aneska yang mendapat peringkat lima. Ia lebih bahagia ketika melihat senyum Aneska.

"You did it" bisik Gavin.

Aneska melepaskan pelukan mereka, ia berusaha menampilkan senyumnya. entah mengapa ia merasa gugup.

"Oh iya, nanti gue traktir" Ucapnya.

Gavin hanya diam, ia menampilkan senyum kecilnya. Ia tidak mengiyakan ucapan Aneska, mana mau dirinya di traktir perempuan namun untuk menyenangkan hati Aneska ia tidak perlu menolak kan secara langsung?

Semakin lama Gavin semakin mulai menampilkan senyumnya, jantung nya yang kerap sekali berdetak dua kali lipa ketika berada didekat Aneska membuat bibir nya ingin tertarik keatas.

Tidak, tidak perlu didekat Aneska. Ketika memikirkan perempuan itu saja jantungnya langsung berdetak cepat.

Ingin sekali Gavin selalu berada bersama Aneska, Ia ingin hidup lebih lama dan melihat perempuan itu tersenyum padanya.

derttt derttt

Aneska merogoh saku roknya, melihat panggil dari Mamanya. Ia menatap Gavin dan mengangkat panggilan itu.

"Halo ma?"

"Halo adek"

"ada apa ma?"

"pulang jam berapa?"

"Bentar lagi bel pulang kok ma"

"Pulang sekolah kamu langsung ke rumah ya, ada tamu mau ketemu sama kamu"

Aneska mengerutkan keningnya, tamu?

"Siapa ma?"

""Lihat saja nanti, oke, mama tutup teleponnya ya, adek"

Aneska menatap ponselnya bingung, ia tidak pernah memiliki tamu sebelumnya. Merasa sangat penasaran dengan tamu yang mamanya maksud.

Aneska menatap Gavin

"Gue traktir lain kali ya, kata mama ada tamu" ucapnya menjelaskan.

Gavin mengangguk tidak keberatan.

tbc

HAIIIII TEMEN-TEMEN

komen kalian itu berharga banget tau.. aku yg suntuk kuliah jadi semangat tiap baca komen positif dari kalian. Jangan lupa komen yaa, biar aku semangat update hehe

GAVIN 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang