*Ting
Sebuah pesan masuk pada ponsel Canya. Dia langsung memeriksanya dan ternyata itu dari Amanda. Sebuah pesan foto. Foto di mana Amanda dan Harris sedang di atas pelaminan dengan senyuman yang cerah dan bahagia. Canya dapat merasakan di dalam senyuman Harris maupun Amanda terdapat sebuah ketulusan. Canya sangat bahagia melihatnya. "Selamat." Canya memberikan pesan balasan. Setelah itu Canya menyimpan ponselnya lagi.
...
Sekitar perjalanan satu hari. Mereka akhirnya sampai di sebuah desa yang sangat indah, dengan udaranya yang segar dan pepohonannya yang sangat cantik. Warna hijau itu sangat jernih dipandang. Suara burung terdengar dan benar-benar tenang.
"Oke cewek-cewek ikut sama gue, kita ke posko kita!" Anita memberi instruksi pada semua wanita. Mereka langsung mengambil barang mereka dan mengikuti Anita. Sedangkan para pria mengikuti Rendra. Posko untuk wanita dan pria berbeda, dan jaraknya juga tidak terlalu jauh. Mereka meminta izin pada kepala desa agar menyediakan dua rumah untuk mereka.
Setelah selesai menaruh barang-barang mereka. Lalu mereka semua pergi untuk melihat-lihat desa. Sekarang total hanya sepuluh orang saja yang ikut, yaitu: Rendra, Anita, Canya, Arin, Kenandra, Althaf, Ayu, Olivia, Tommy, Agus. Yang lainnya meminta izin tidak bisa ikut karena tidak diberi izin oleh orang tua.
"Udaranya sejuk ya?" Ayu menghirup udara dengan kuat. Mereka berkeliling dan melihat seluruh desa, mereka juga menyapa beberapa warga yang sedang duduk di depan rumah mereka dan yang sedang bekerja.Para warga ini sangat ramah-ramah, mereka menyambut Canya dan rombongannya dengan baik dan bersahabat. Setelah mereka selesai mengelilingi desa, mereka kembali ke posko. Di sana mereka dikejutkan oleh Reza yang sedang berbicara dengan beberapa warga.
"Wah kak Reza boleh minta foto gak? Aduh ada artis yang datang ke desa kita." Beberapa wanita dan ibu-ibu penggemar berat dari Reza sangat bersikeras agar mereka bisa berfoto bersama.
Tentu saja Reza menurutinya. Mereka semua berbaris dan membuat Reza di tengah. Mereka berfoto dengan beberapa pose. Setelah itu mereka juga meminta tanda tangan. Setelah mendapatkan semua yang mereka inginkan, mereka pun pergi dengan perasaan yang sangat bahagia. Bertemu dengan artis favorit mereka. Reza memang banyak diminati oleh para wanita, aktor tampan berbakat itu menjadi idaman kaum hawa. Reza tersenyum saat melihat Canya datang, Reza langsung menghampirinya dan menyapanya.
"Loh, Pak Reza? Bapak juga ikut ke sini?" tanya Canya yang diangguki oleh Reza.
"Saya Cuma liburan, sekalian aja sama kalian semua. Lagi pula, jadwal Shooting saya kosong untuk beberapa waktu ke depan." Canya mengangguk, lalu Reza terlihat mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Sebuah coklat dengan bunga mawar.
"Dalam perjalanan ke sini, ada seorang anak yang menjual coklat. Jadi saya beli saja semuanya, ini buat kamu." Reza memberikan coklat dengan mawar itu pada Canya.
"Yang lain juga dapat." Reza juga memberikan masing-masing satu coklat pada yang lainnya. Namun, hanya coklat Canya yang disertai dengan sebuah bunga yang indah. Melihat itu Althaf memanas, dia bahkan tidak sadar jika dia telah meremukkan coklat di tangannya. Hal itu tak luput dari pandangan Kenandra dan Arin.
"Makasih pak Reza." Ayu sangat bersemangat saat menerima coklat dari Reza. Jika kalian tahu, Ayu juga merupakan penggemar berat Reza.
...
Malam hari.
Di depan posko mereka, api unggun yang indah sedang menyala. Mereka sedang mengelilingi api dan bernyanyi-nyanyi. Para pria sedang membakar jagung dan dibantu beberapa wanita. Mereka juga memanggil anak-anak di desa untuk bergabung bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage: Love Edelweis [END] [Terbit]
Teen FictionCanya harus merelakan kekasihnya untuk selamanya karena kecelakaan, saat dia sudah ikhlas, dia dijodohkan dengan pria lain. Namun di saat pernikahannya dilangsungkan, kekasihnya dulu ternyata masih hidup dan membuat kacau di pernikahannya