Bab 22

2 2 0
                                    

“Kenapa? Kenapa kamu baru sekarang datangnya? Mama nunggu kamu, Mama yakin kamu masih hidup dan ternyata benar, dan kenapa kepala kamu diperban?” tanya Gisella beruntun, air matanya menetes.

“Jika Mama yakin aku masih hidup, kenapa Mama jodohin Canya dengan orang lain?” pertanyaan Althaf mampu membuat Gisella seperti disambar petir, dia tidak tahu harus menjawab apa.

Althaf menatap semua orang. “Kalian pasti terkejut kan? Aku juga, aku terkejut kenapa aku bisa selamat dari kecelakaan itu. Tapi ternyata sekarang aku paham, aku selamat hanya untuk melihat kekasihku menikahi orang lain.” Semua orang masih tidak percaya.

“Aku mengalami kecelakaan, tapi aku berhasil selamat. Aku mengalami amnesia selama tiga tahun, dan tinggal di sebuah desa. Aku dirawat oleh ayah Raja yang kukira ayah kandungku. Aku bertemu Canya saat dia melakukan sosialisasi ke desa, di sana aku jatuh cinta lagi padanya untuk yang kedua kalinya. Aku mengikutinya sampai ke kota, tapi aku mengalami kecelakaan lagi yang membuat aku mengingat semuanya...”

FLASHBACK.

Tiga Tahun Lalu.

Althaf berniat mengikuti Reza saat dia melihat Reza keluar dari rumah Canya. Althaf ingin memberikan peringatan kepada Reza agar dia tidak mendekati Canya lagi, Canya sudah memiliki kekasih. Namun saat di persimpangan jalan, Althaf kehilangan jejak Reza. Althaf memutuskan untuk kembali saja, dia bisa mengatakan itu pada Reza besok atau di mana kesempatan ada.

Althaf mengambil jalan pintas menuju rumah Canya, hal itu membuatnya harus melewati sebuah jembatan. Saat Althaf melewati jembatan itu, tiba-tiba ada dua mobil yang mengapitnya dari depan dan belakang. Althaf memberhentikan motornya dan membuka helmnya.

“WOY! KALIAN MAU APA SIH?” Althaf berteriak, namun tidak ada jawaban. Yang ada hanya kedua mobil itu semakin mendekatinya, mobil yang ada di belakang melaju cepat dan membuat Althaf terdorong dengan motornya.

*Byurr

Althaf jatuh dari jembatan dan dia mencoba untuk berenang, Althaf tidak bisa menghindar karena mobil itu dengan cepat menabraknya. Althaf terus berusaha untuk berenang ke tepi walau dia harus bertarung dengan arus yang deras dan berbatuan.

FLASHBACK END.

“Dan aku yang menyembunyikannya selama ini.” Semua orang semakin terkejut dengan pengakuan Hasan.

“Aku melakukan itu karena selama ini aku ingin menyembunyikan dia dari pamannya sendiri, aku tidak menyangka ternyata yang merencanakan kecelakaan Althaf adalah kakakku sendiri.” Benar, ada alasan dibalik semuanya. Hasan dan Jae Young adalah kakak beradik berbeda ibu, padahal Jae Young adalah yang tertua tapi seluruh harta jatuh ke tangan Hasan. Jae Young merencanakan kematian Althaf agar harta jatuh kepadanya.

“Kakakku telah diproses di penjara Korea, aku telah melaporkannya,” kata Hasan lagi.

“Sekarang semuanya telah jelas.” Althaf berjalan mendekati Canya, dia menarik tangan Canya.

“Aku bisa jatuh cinta padamu untuk kedua kalinya, maaf karena selama ini aku membuatmu sedih,” ucap Althaf lagi. Canya kikuk, dia bingung harus apa sekarang.

“Kita pulang, aku sudah sangat merindukanmu.” Canya ingin menangis, ternyata benar. Perasaannya tidak pernah salah, saat Canya bertemu dengan Azkara, Canya yakin itu adalah Althaf walau berbagai keadaan membuatnya sedikit tidak percaya.

“Kak, kakak terlambat. Aku udah nikah sama Steven, gak mungkin aku ninggalin dia.” Canya melepaskan tangan Althaf yang menggandengnya. Althaf begitu terkejut dengan tindakan Canya.

“Iya, aku tau. Aku tidak peduli kamu udah nikah sama dia atau gak, sekarang kita pulang ya. Aku juga tau kamu masih mencintai kakak.” Canya mengangguk, cintanya tidak pernah luntur untuk Althaf. Tapi dia tidak mungkin juga meninggalkan Steven.

Young Marriage: Love Edelweis [END] [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang