17. Galuh Wijaya kesuma

443 17 1
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

Sshhhhh... ( suara angin)

Angin sejuk semilir mengalir melewati dedaunan dan pepohonan. Kemudian hembusannya pun membelai dan mengayun - ayukan dahan dan ranting yang lemah , hingga nampak pepohonan bergoyang-goyang karena bersentuhan dengannya.

Angin pun terus berlalu hingga belaiannnya menyentuh permukaan kain - kain sedang menggantung di jemuran.

Angin itu pun menerbangkan sebuah selendang tipis berwarna lime yang berada diantara kain - kain menggantung tersebut.

Kain ringan tersebut nampak terbang sebentar lalu jatuh menutupi sesosok perempuan berambut panjang yang berjalan diantara jemuran.

Sosok perempuan tersebut pun menarik selendang yang menutupi kepalanya, dan saat selendang turun perlahan dari puncak kepala perempuan tersebut, terlihat wajah nan cantik manis sedang tersenyum.

Perempuan itu pun memeriksa kain - kain yang menggantung lainnya, setelah melihat sendiri beberapa kain  yang terbang lalu jatuh terkena angin.

"Nduk tih, nanti punya budhe tak angkat sendiri. Tinggalkan saja ", suara seorang wanita terdengar dari arah dapur yang tidak jauh dari areal jemuran tersebut.

Perempuan itu menoleh sebentar ke arah dapur", Nggih budhe ",

Ratih pun kembali  berjalan diantara jarit- jarit  yang dijemur sambil memeriksa jarit mana yang kira - kira sudah kering dan mana yang belum.

Sambil memeriksa dan mengangkat 2- 3  jarit yang sudah kering, Ratih sambil melayangkan pikirannya kemana- mana.

Perempuan berambut panjang itu benar-benar tak menyangka, dia bisa menemukan seseorang yang dia sukai dan laki-laki itu juga menyukainya dan memperhatikannya juga. Tadinya, dia sempat merasa mustahil saat memikirkannya, tapi saat Arya Bagaspati hadir dihadapannya.. .. Semua berlangsung seperti keinginan dan harapannya.

Ratih membuka celah diantara dia jemuran untuk melihat jarit yang lainnya di seberang , dan... " Hah !!", perempuan itu kaget saat melihat Arya ada di balik batas dia jarit tersebut. Laki-laki yang berdiri tegak di hadapannya tersebut, menatapnya sambil sedikit tersenyum.

"E.. Aa... ", Ratih tiba-tiba menjadi panik. Dia sampai tidak tahu harus berkata apa. Ratih merasa tubuhnya kaku dan lidahnya juga sangat kelu.

Arya Bagaspati pun tersenyum saat melihat wajah Ratih yang langsung berubah drastis saat berhadapan dengannya. Dia bisa mendengar suara detak jantung Ratih yang mendadak menjadi keras suaranya dan juga cepat temponya.

"Ratih", bibir laki-laki menyebutkan nama perempuan di depannya. Laki-laki berkharisma itu menatap dalam wajah Ratih.

Ratih yang sedang menundukkan wajahnya nampak sedikit tersenyum sambil melemparkan lirikannya untuk melihat leher laki-laki tersebut.

𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛 𝗦𝗜𝗟𝗨𝗠𝗔𝗡 𝗨𝗟𝗔𝗥 ( ՏᎬᎠᎪΝᏀ ᎠᏆᎡᎬᏙᏆՏᏆ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang