33. Pernikahan 1

405 13 0
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

Prakk...

Setelah merasakan kedatangan kakaknya dan kekuatan pertarungan yang hebat , akhirnya Nilam merasakan juga detik- detik kebebasannya.

Saat kendi yang mengurungnya pecah, perempuan itu segera terbang melesat secepat mungkin meninggalkan lokasi pertempuran. Dan saat dia pergi, dia masih sempat mendapati kakaknya yang terkena serangan yang menyasar ke bagian dadanya. Perempuan itu tak berhenti hanya untuk menolongnya , karena dia tahu laki-laki itu pasti akan marah jika dia tak pandai menggunakan kesempatan yang ada. Dia hanya bisa berharap kakaknya dapat mengatasi hal tersebut.

Nilam melesat pergi ke tempat Satyaki, pengasuhnya. Dan dia menemukan laki-laki itu sedang duduk bersemedi di atas batu besar di depan sebuah gua kecil.

Brukkk.. 

Nilam menubruk tubuh laki-laki itu sambil menangis. "Satya... bangun ",

"Putri.. ", Satya yang mengenakan cadar kaget karena tiba-tiba perempuan bergaun kuning tersebut menubruknya.

Nilam mengangkat wajahnya dan memperlihatkan wajahnya pada Satya.

Satya merasakan firasat buruk saat melihat Nilam menangis. Perasaan lega karena melihat Nilam lagi berubah jadi cemas.

"Apa yang terjadi ?? ", laki-laki sadar ada yang tidak beres saat melihat Nilam bebas tapi dia menangis.

Nilam memejamkan matanya dan kemudian dia menunjukkan semua kejadian lewat pikirannya yang tersalur ke pikiran Satya. Setelah memberitahukan kejadiannya, Nilam kembali menangis lagi.

"Tenanglah.. Pasti yang mulia akan baik- baik saja. Eh, kamu pulanglah dulu, aku akan memastikan keadaan beliau ", ucap Satya.

Nilam mengangguk. Kemudian dia berdiri dan menjauhkan tubuhnya Satyaki, dan setelah berputar wujudnya menghilang dari pandangan Satyaki.

Satyaki berdiri, kemudian dia juga melakukan teleportasi ke tempat terjadinya pertempuran antara orang sakti tersebut dengan tuannya.

⬤⬤⬤⬤⬤

..........

Tempat pertempuran.

Satya muncul di atas dahan sebuah pohon besar. Laki-laki itu pun mengawasi keadaan sekitar. Dan dia melihat hanya ada 2 orang di lokasi pertempuran terjadi. Dia tidak melihat tuannya yang sedang bertempur. 'Ada dimana yang mulia? ', laki-laki itu merasa cemas.

Saat laki-laki sedang sibuk melihat keadaan, sebuah jarum meluncur ke arahnya dan untungnya dia menyadarinya dan dia segera bersalto lalu mendarat di tanah.

Jarum terbang itu kemudian terlihat menancap di batang pohon lainnya.

'Jarum itu bukan jarum biasa. Aku bisa terluka parah jika terkena olehnya', Satyaki bersiaga.

𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛 𝗦𝗜𝗟𝗨𝗠𝗔𝗡 𝗨𝗟𝗔𝗥 ( ՏᎬᎠᎪΝᏀ ᎠᏆᎡᎬᏙᏆՏᏆ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang