44. perempuan cantik 3

166 9 2
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

Kamar Ratih.

Ratih melihat ke arah pintu.

'Apakah pelayan yang kumintai tolong untuk mencari buah sudah tiba?!. Dari tadi aku tak melihatnya datang kemari ',

Tiba-tiba saja Ratih menginginkan buah- buahan yang belum matang saat sore tadi.

Tadinya , dia ingin pergi sendiri untuk memenuhi keinginannya. Namun, para pelayan memintanya untuk tidak keluar dari tempat. Dan akhirnya, seorang pelayan mengatakan akan pergi mencarikan buah- buahan yang diinginkannya itu.

Saat kecil dia pernah juga nggragas,. Dia memakan apapun yang terlihat menarik untuk dicicipi. Makan buah buahan yang jatuh dari pohonnya ( entah matang/ tidak) , makan buah- buahan mentah , dst. Dan keinginannya yang seperti itu kini tiba-tiba muncul lagi setelah beberapa lamanya. Sebenarnya dia enggan meminta para pelayan melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, karena dia tinggal di tempat yang berbeda, sekarang dia harus mengikuti aturannya.

Tiba-tiba , saat memikirkan kegiatan yang dia lakukan tanpa pelayan sebelumnya, itu membuatnya rindu dengan suasana dapur. Setelah dia tinggal dan menikah dengan Arya, belum pernah sekalipun dia melayani suaminya dengan membuatkan makanan yang lezat untuknya.

'Aku belum pernah memasakkan sesuatu untuknya',

Ketika Ratih menyebutkan nama Arya di dalam hatinya, hal itu membuatnya teringat lagi dengan sosok itu. Rasa rindunya pun menguat lagi.

'Saat dia pulang nanti, aku ingin sesekali membuatkan masakan yang lezat untuknya', Ratih mengira- ngira masakan apa kira- kira yang akan dia masak untuk suaminya.

'Kangmas, dimana sebenarnya dirimu. Aku kangen. Kuharap kamu baik-baik saja dan kuharap kamu segera kembali ke rumah', perempuan itu kembali merana hatinya.

Dan saat itu dia mendengar langkah kaki pelan menuju ke arah pintu masuk kamarnya. Ratih pun melongokkan kepalanya ke arah pintu. Jantungnya mendadak bersemangat dan dadanya berdebar kencang.

Dia berharap yang datang kali ini suaminya, Arya.

"Kangmas", Ratih memanggil Arya hingga dia berdiri dari duduknya.

Saat Ratih sedang bersemangat menyambut siapa yang datang , pintu pun terbuka dan di sana muncul sosok lain yang membuat Ratih langsung lemas dan kecewa . Dan saat itu Ratih pun kemabali terduduk di ranjangnya yang luas.

'Aku kira kangmas Arya yang datang', Ratih merasa sedih dan  kecewa.

Ratih melirik perempuan itu dengan malas  . Saat dia melihat perempuan tersebut, dia merasakan perasaan tak nyaman padanya .

Perempuan pelayan yang membawa keranjang buah itu masuk ke dalam kamarnya. Perempuan itu bukan pelayan yang pergi mencarikan buah untuknya. Melainkan dia orang lain, yang terlihat asing di matanya Ratih.

𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛 𝗦𝗜𝗟𝗨𝗠𝗔𝗡 𝗨𝗟𝗔𝗥 ( ՏᎬᎠᎪΝᏀ ᎠᏆᎡᎬᏙᏆՏᏆ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang