3. Kejadian mendebarkan.

686 22 1
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

Sebuah langkah kaki yang beralaskan sandal japit yang terbuat dari kombinasi dari kulit binatang dan getah kayu terlihat menginjak tumpukan dedaunan kering yang sebagian hampir membusuk.

Pletak..

Langkah kaki itu menginjak sebuah ranting kecil pohon wadang yang telah gugur dan tergeletak di atas tanah. Tangan dari pemilik sepasang kaki tersebut terlihat sedang mengumpulkan kayu kering di bawah pohon wadang yang pohonnya sudah tinggi dan ukuran batangnya juga besar.

Gadis itu melihat ke atas. Dan dia melihat ranting besar kering yang tersangkut diantara ranting pohon yang lainnya.

'Hhh.. Kenapa ranting itu tak jatuh- jatuh yah, klo jatuh kan aku tak perlu mencari yang lain lagi. Dan aku juga bisa segera membawa kayu bakar ini pulang', batin perempuan itu mengharapkan ranting besar itu jauh ke bawah agar bisa dia kumpulkan.

Setelah menunggu lama, angin yang berhembus tak segera menjatuhkan ranting tersebut. Perempuan itu nampak kecewa, kemudian dia berbalik pergi untuk mencari kayu bakar di tempat lain di ladang tersebut.

Brukkkkk....

Belum juga melangkahkan kakinya ke tempat yang lebih jauh , ranting yang diincar oleh perempuan itu pun jatuh ke tanah. Suara jatuhnya ranting itu membuat perempuan itu kaget hingga dia sampai balik badan lagi.

Perempuan itu terlihat senang saat dia melihat ranting yang diincarnya jatuh ke atas tanah. Dia segera ke tempat ranting itu jatuh, dan kemudian dia segera mengambil ranting tersebut. Setelah mematahkannya jadi ukuran yang sama dengan ranting lainnya, perempuan itu pun mengikat kayu menjadi satu dengan kayu kering lain yang sudah di dapatnya dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon waru.

"Ini sudah cukup. Akhirnya aku bisa segera pulang ", ucap perempuan itu sambil meregangkan pinggangnya lebih dulu sambil mengatur selendang untuk menggendong kayu bakar. Setelah selendang diatur,perempuan itu pun menggendong kayu bakar dengan selendangnya untuk dibawa kembali ke rumah pamannya.

Saat perempuan manis bernama Ratih itu sedang melangkah meninggalkan tempat dia sedang mencari kayu bakar ,dia merasakan ada yang sedang mengawasinya . Perempuan itu pun melihat ke arah sekeliling. Dia ingin memastikan apakah yang dirasakannya itu benar atau tidak. Dia tidak takut pada hantu dan sejenisnya, tapi dia takut bertemu dengan laki-laki yang konslet otaknya atau bertemu hewan buas.

Perempuan itu ingat. Sejak warung arak di ujung desa itu dibuka, banyak sekali pemuda yang jadi tak waras pikirannya. Mereka kebanyakan jadi perusuh atau pengganggu setelah minum dan mabuk-mabukan di warung tersebut.

Perempuan itu ingat dengan kakak sepupunya yang diam- diam mencuri kesempatan pergi ke sana untuk mabuk-mabukan bersama dengan temannya tanpa sepengetahuan orangtuanya. Kelakuannya ya seperti itu setelah mabuk, kata penduduk yang pernah melihatnya, dia jadi suka menganggu gadis - gadis desa yang dilihatnya atau mengacau saat kewarasannya hilang.

𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛 𝗦𝗜𝗟𝗨𝗠𝗔𝗡 𝗨𝗟𝗔𝗥 ( ՏᎬᎠᎪΝᏀ ᎠᏆᎡᎬᏙᏆՏᏆ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang