37. Adipati Jalak Manggala 2

191 6 1
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

........

2 tahun yang lalu.

Di sebuah kota , di Kerajaan yang ayah Aditya pimpin.

Di sebuah alun- alun kota.

Di sebuah panggung batu yang megah.

Terlihat 2 orang bertubuh kekar yang saling berhadapan untuk mengadu kekuatan.

Di sekitar panggung batu yang di potong dan ditata secara rapi , diatur dan dibentuk dengan megah tersebut , terlihat masyarakat dari berbagai kalangan yang sedang bersorak sorai meneriakkan berbagai ucapan yang membuat riuh suasana pertandingan. Beberapa diantara masyarakat selain berteriak-teriak menyemangati jagoan mereka, ada juga orang-orang yang tengah berjudi untuk mencari keuntungan lewat pertandingan duel.

Posisi adipati di daerah tersebut sedang kosong, dan Raja mengadakan sayembara untuk posisi tersebut dengan mengadakan pertandingan adu kekuatan. Siapapun pemenangnya, dia berhak duduk di kursi tersebut menggantikan adipati sebelumnya yang telah meninggal.

Orang-orang hebat, kuat dan sakti dari berbagai tempat telah datang , dan mereka mendaftarkan diri mereka sendiri, untuk memperebutkan posisi adipati tersebut, sekaligus menguji seberapa hebat kemampuan mereka di atas panggung pertandingan resmi.

Para penonton terlihat hingar bingar saat jagoan mereka mulai bertanding dengan keras  . Saat jagoan mereka berhasil melukai lawan, mereka akan meneriakkan nama jagoan dengan penuh dengan semangat.

Di atas panggung tempat diadakannya pertandingan, seorang laki-laki dengan kumis tebal dan bersenjatakan gadha, berhasil mengalahkan lawannya.

Para penonton yang mendukungnya pun segera meneriakkan namanya dengan nada penuh semangat dan kebanggaan. Jagoan mereka telah bertahan dan berhasil menumbangkan lawan.

Orang-orang yang berjudi dan menjagokan dirinya pun sedang panen koin emas.

"HAHAHAHA.. Aku kaya.. Aku kaya ", ucap laki-laki berperut tambun dengan cincin akik yang memenuhi jemarinya. Laki-laki itu segera mengeruk tumpukan koin  emas di meja ke pelukannya.

"Jangan senang dulu, Kita bertaruh lagi setelah ini. Kupastikan semua hartamu akan kukuras habis di pertandingan- pertandingan berikutnya", ucap laki-laki cungkring dengan kumis panjang lawan judinya.

"Siapa takut!!, asal kamu tahu , dari kemarin keberuntungan hanya berpihak padaku. HAHAHAHA"  , si tambun tertawa senang.

Si cungkring melengos kesal.

Dan pertarungan berikutnya pun digelar. Kali ini antara seorang pendekar tampan muda yang membawa sebuah pedang dengan, laki-laki kekar gundul bersenjatakan kapak besar.

"Wah ini sepertinya takkan adil. Lihat pemuda itu, pasti dia akan segera dibelah seperti kayu oleh laki-laki gundul itu ", seru seseorang.

"Salah. Dari penilaianku, yang terlihat belum tentulah benar. Aku memilih pemuda itu jadi jagoan ku ", ucap si tambun.

𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛 𝗦𝗜𝗟𝗨𝗠𝗔𝗡 𝗨𝗟𝗔𝗥 ( ՏᎬᎠᎪΝᏀ ᎠᏆᎡᎬᏙᏆՏᏆ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang