INVISIBLE STRING (JUNGKOOK & TAEHYUNG VERSION)

9

INVISIBLE STRING

JUNGKOOK & TAEHYUNG VERSION

Jungkook and Taehyung

Romance and Drama

Warning : BL, Typo, Tema pasaran

Halow am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini ya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera. Semangat Vote dan Komennya, mungkin karena diriku tidak Pemos di KookV jadi syepi hehe. Semangatin ya.

Previous

Sedangkan mengenai pewaris utama. Taehee sudah tahu sejak awal bahwa Jungkook tidak akan melepaskan Taehyung begitu saja. Jungkook sudah terobsesi dengan Taehyung sejak awal pertemuan. Dengan semua kekuasaan yang akan Jungkook miliki di kemudian hari, jika Perusahaan kecilnya berada di tangan Taehyung sudah pasti Jungkook akan melumat perusahaannya dengan begitu mudah. Perusahaan yang sudah dia bangun mulai dari nol akan memiliki kemungkinan sangat besar diambil alih oleh Keluarga Jeon. Taehee tidak membenci Perusahaan Keluarga milik sahabat baik istrinya itu, mereka hanya memiliki visi dan misi yang berbeda. Sesederhana itu.

"Apa rasanya menyakitkan melihat cucu kesayanganmu lebih mempercayai orang lain sekarang dibandingkan dirimu?" Gloria yang belum tidur melihat apa yang Taehee lihat. "Perbaiki komunikasimu dengan Taehyung, dia anak yang baik. Sudah pasti dia akan mendengarkan semua alasanmu dan memberimu maaf."

"Iya." Balas Taehee pelan.

BAB SEMBILAN

"Ayo masuk, di luar dingin." Ucap Jungkook kepada Taehyung sambil merangkul bahu Taehyung dan membawa Taehyung masuk ke dalam rumahnya. Jungkook tentu saja membawa Taehyung ke kamarnya.

"Tunggu." Ucap Taehyung. "Aku ke kamar mandi sebentar."

"Iya." Balas Jungkook pelan.

Taehyung menyerahkan ponselnya kepada Jungkook sebelum masuk ke dalam kamar mandi, dia datang tanpa alas kaki dan jika dia langsung naik ke ranjang tempat tidur Jungkook, maka dia akan mengotori ranjang tempat tidur Jungkook. Taehyung tidak pernah mengunci layar ponselnya dan bagi Taehyung tidak masalah jika Jungkook melihat-lihat. Dia juga sering melakukan hal itu dengan ponsel Jungkook. Nyaris tidak ada rahasia di antara mereka. Jungkook menaruh ponsel Taehyung di atas nakas kemudian duduk di ujung ranjang tempat tidurnya sambil menunggu Taehyung.

Tidak lama Taehyung keluar dari kamar mandi dan masuk ke dalam kamar Jungkook, tidak lupa menutup pintu kamar Jungkook tanpa menguncinya. Jungkook menatap Taehyung, mengamati kedua mata sembab Taehyung dan wajah Taehyung yang terlihat jelas baru saja dibasuh dengan air.

"Kakimu tidak terluka karena berlari ke sini tanpa alas kaki?"

"Tidak. Kakiku baik-baik saja." Jawab Taehyung kemudian berjalan mendekati ranjang tempat tidur dan duduk di sisi kanan Jungkook.

Jungkook meraih telapak tangan kiri Taehyung menautkan jari-jemari mereka. "Kau ingin bercerita sekarang? Atau aku harus menunggu sampai kau siap?"

"Setelah ayahku dan keluarga barunya pulang ke rumah mereka setelah apa yang terjadi kepada Ahin, ibuku dan keluarga barunya akan segera datang ke rumah Kakek dan Nenek. Apa kau bisa mencari informasi mengenai mungkin saja Kakek dan Nenek memiliki penyakit serius? Mereka tidak bisa menemaniku lebih lama atau semacamnya, karena itu mereka berusaha keras untuk mendekatkan aku dengan keluarga baru ayah dan ibuku."

"Mungkin aku bisa mencari informasi seperti itu, tapi tidak sekarang." Jawab Jungkook.

"Aku rasa alasannya bukan karena penyakit. Setelah aku semakin dewasa mereka melihatku hanya sebagai beban." Ucap Taehyung pelan. "Keluarga baru ayahku dan keluarga baru ibuku, mereka tidak menyukaiku. Kenapa Kakek dan Nenek berusaha keras untuk mendekatkan aku." Keluh Taehyung kesal dan sedih namun sekarang dia tidak menangis lagi. Karena ada Jungkook di sampingnya.