INVISIBLE STRING
HunKai Fanfiction
Jungkook and Taehyung
Angst, Romance, and Drama
Warning : BL, Typo, Tema pasaran
Halow am bek. Awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini ya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.
Previous
"Mungkin kau bisa memakai kesempatan itu untuk membalas dendam kepada Taehyung. Jungkook pernah melukaimu karena kau tidak mungkin menyakiti Jungkook, karena kau terlalu pengecut. Pastinya kau bisa memberi Taehyung pelajaran."
"Aku sudah melakukannya." Ucap Ahin dengan penuh percaya diri.
"Ah, benarkah?! Apa yang sudah kau lakukan?"
"Aku meminta Ayah untuk mengantar dan menjemputku dari sekolah, membuat Taehyung merasa iri dan menderita, karena dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Ayah. Bukankah itu akan sangat menyakiti perasaan Taehyung? Meskipun dia mengatakan bahwa dia sudah memutuskan semua hubungan dengan keluarganya, aku yakin dia masih memiliki perasaan. Dia pastinya masih ingin diperhatikan oleh Ayah. Aku ingin menunjukan kepada Taehyung secara terang-terangan bahwa dia tidak memiliki posisi di keluarga kita. Tidak ada celah untuknya masuk."
"Kau benar-benar jenius Ahin, tapi bagaimana jika Jungkook benar-benar menginginkan Taehyung? Dengan Keluarga Jeon di belakang Taehyung, bukankah keluarga kita sudah kalah telak?"
"Apa yang bisa dibanggakan dari kesuksesan karena bantuan." Balas Ahin kemudian tertawa meremehkan.
DUA PULUH
Ahin sudah berpikir bahwa ini akan menjadi sebuah skenario yang panjang tentang persaingannya dengan Taehyung. Tentang bagaimana dia menunjukan semua kehebatannya di depan mata kepala Taehyung, tentang bagaimana dia menunjukan kepada Taehyung bahwa dia tidak memiliki tempat di dalam keluarganya. Bahwa Taehyung adalah seorang anak yang tidak diinginkan. Namun, sialnya keesokan harinya Ahin mendengar kabar bahwa Jungkook dan Taehyung sudah pindah sekolah. Ahin tidak percaya dengan semua kabar itu. Apakah secepat itu? Apakah semudah itu? Bagaimana ini semua terjadi?
"Kau pengecut." Komentar Ahin marah kepada bangku kosong yang kemarin masih ditempati oleh Jungkook dan Taehyung. "Brengsek." Maki Ahin yang hanya bisa menelan kemarahan dan kekesalannya sendiri.
Sementara bagi Taehyung, dia juga tidak ingin pindah sekolah lagi, ini seperti seolah dia melarikan diri dari Ahin dan keluarga baru ayahnya. Namun, Jungkook dan Nyonya Irene meyakinkan Taehyung bahwa ini adalah pilihan yang terbaik. Akhirnya Taehyung setuju untuk pindah sekolah lagi, padahal dia baru saja masuk sekolah satu hari. Kali ini di sekolah yang baru Nyonya Irene bahkan memastikan bahwa tidak ada satupun dari keluarga baru Soohyun dan Seulgi yang berhubungan dengan sekolah Jungkook dan Taehyung.
Dan Taehyung benar-benar menghilang seolah ditelan oleh bumi. Soohyun nyaris tidak bisa mencari berita mengenai Taehyung, Keluarga Jeon begitu melindungi privasi Jungkook dan Taehyung. Gloria sendiri tidak bisa mencari tahu keberadaan Taehyung, dia berhubungan dengan Taehyung lewat Daisy. Memakai cara lama yaitu berkirim surat. Gloria menulis surat untuk Taehyung yang dia titipkan kepada Daisy, kemudian Taehyung membalas surat dari neneknya yang dia titipkan kepada Daisy. Di dalam suratnya Taehyung sama sekali tidak memberitahu secara detail di mana keberadaannya. Dia hanya mengatakan bahwa Keluarga Jeon mengurusnya dengan baik dan bahwa dia baik-baik saja. Taehyung berjanji kepada Nenek Gloria bahwa dia akan menemui beliau setelah dirinya siap. Entah kapan.
Saat hari kelulusan SMA, juga tidak ada kabar dari Taehyung. Meskipun desas-desus terdengar bahwa Jungkook dan Taehyung berada di SMA Internasional Boseom. Tidak ada foto-foto yang diunggah oleh SMA Boseom tentang dua orang ini, kecuali foto bersama satu angkatan yang mencurigakan karena wajah dua orang yang ditutupi oleh stiker bunga Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE STRING (JUNGKOOK & TAEHYUNG VERSION)
FanfictionApa kau percaya pada takdir? Mungkin kau dan aku terikat oleh benang merah. Apa kau percaya? Mungkin kita ditakdirkan untuk bersama. Apa kau bersedia menjalani sisa hidupmu bersama denganku?