INVISIBLE STRING
Jungkook and Taehyung
Angst, Romance, and Drama
Warning : BL, Typo, Tema pasaran
Halow am bek. Awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini ya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.
Previous
"Baiklah, aku akan segera berhenti merasa kesal."
"Terima kasih Jungkook."
"Tidak masalah Taehyung." Balas Jungkook pelan.
Taehyung tersenyum kemudian berjalan mendekati Jungkook dan memberi Jungkook pelukan erat. Jungkook membalas pelukan Taehyung, mencium aroma parfum Taehyung yang masih sama seperti dulu. Parfum dengan aroma favorit Jungkook dan Jungkooklah yang selalu membelikan parfum ini untuk Taehyung.
"Aku mencintaimu, Taehyung. Kau tidak akan membalasku?"
"Baiklah, aku juga mencintaimu Jungkook."
"Jadi, kapan kau akan setuju untuk menikah denganku?"
Taehyung melepaskan pelukannya dari Jungkook, mengerutkan hidungnya mengesalkan. Jungkook mendengus pelan sebelum membalas.
"Aku akan bersabar lagi, katakan saja kapan kau siap." Ucap Jungkook kepada Taehyung.
"Iya." Balas Taehyung pelan kemudian tersenyum kepada Jungkook.
"Aku pergi sekarang, tidak perlu mengantarku sampai keluar kantor. Aku membawa snack dan minuman ringan pilihanku."
"Ya, bawa saja." Balas Jungkook kepada Taehyung kemudian diakhiri dengan senyuman.
DUA PULUH DUA
Jungkook tidak menginginkan pertemuan dengan ibu kandung Taehyung, Jungkook juga tidak mengerti kenapa Taehyung masih peduli. Mungkin, ada banyak hal yang tidak Jungkook pahami tentang isi kepala Taehyung dan selamanya akan tetap seperti itu. Di sisi lain Taehyung memutuskan untuk mengakhiri ikatan-ikatan dengan keluarganya, namun di sisi yang lain lagi Taehyung masih memegang beberapa benang tipis ikatan di antara dirinya dan keluarganya. Seperti sekarang ini, Taehyung bertemu dengan Seulgi di salah satu restoran cepat saji. Seulgi menghubungi Taehyung untuk bertemu dan berbicara, kemudian Taehyung mengajak Jungkook untuk pergi bersamanya. Jungkook melihat raut wajah Seulgi yang berubah cemas, pastinya dia tidak menyangka jika Taehyung membawa Jungkook bersamanya. Apa kehadiran Jungkook membuat Seulgi terintimidasi? Entahlah, Jungkook tidak mau membebani kepalanya dengan lebih banyak spekulasi lagi.
Sepuluh pagi mereka bertiga bertemu, Seulgi sepertinya masuk di shift malam jadi dia datang dengan pakaian santai yang terlihat sederhana. Atau memang seperti itu gaya berpakaian Seulgi selama ini? Jungkook tidak ingat banyak, kecuali kedatangan Seulgi yang setelahnya selalu membuat Taehyung menangis karena Seulgi dengan terang-terangan mengatakan bahwa dia menyesal sudah melahirkan Taehyung yang tidak mau menerima keluarga baru pilihannya. Tapi, jika tidak salah ingat, Seulgi dan keluarga barunya selalu datang ke rumah Kakek dan Nenek Taehyung di Jeju, alias mantan mertuanya dengan membawa mobil mewah. Sekarang, kenapa dia bekerja sebagai kasir minimarket? Apa dia tidak memiliki koneksi yang lebih baik lagi. Bukan berarti kasir minimarket itu buruk, tapi bicara logis saja untuk seseorang yang selama ini hidup dengan mewah pastinya gaji kasir minimarket tidak bisa memenuhi kehidupan mewah mereka.
"Ayam goreng dari restoran cepat saji ini favoritmu Taehyung, Ibu ingat kau selalu berebut kulit ayam goreng garing dengan ayah dan kakekmu." Ucap Seulgi pelan.
"Hmm." Taehyung hanya menggumam pelan.
"Taehyung tidak suka kulit ayam goreng." Ucap Jungkook dengan sengaja masuk ke dalam obrolan Seulgi dan Taehyung, terserah jika Seulgi marah, sekarang Seulgi tidak berada di dalam posisi memilih dan bisa bertingkah seenaknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE STRING (JUNGKOOK & TAEHYUNG VERSION)
FanfictionApa kau percaya pada takdir? Mungkin kau dan aku terikat oleh benang merah. Apa kau percaya? Mungkin kita ditakdirkan untuk bersama. Apa kau bersedia menjalani sisa hidupmu bersama denganku?