INVISIBLE STRING
Jungkook and Taehyung
Angst, Romance, and Drama
Warning : BL, Typo, Tema pasaran
Halow am bek. Awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini ya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera. Banyakin vote dan komennya, biar saya juga semangat updatenya, terima kasih.
Previous
Jungkook tersenyum kemudian menghujani seluruh wajah Taehyung dengan ciuma-ciuman kecil. Jungkook menatap kedua mata cokelat Taehyung. Mungkin Taehyung sudah memaafkan seluruh anggota keluarganya, tapi tidak bagi Jungkook. Dia masih mengingat setiap detail rasa sakit yang Taehyung derita akibat tindakan keluarganya. Soohyun dan Taehee adalah target utama Jungkook. Disusul oleh semua yang berhubungan dengan mereka, ah Gloria mungkin pengecualian jika dia terus menunjukan sikap dukungan kepada Taehyung. Tapi, bukan berarti Jungkook melepaskan Gloria begitu saja. Sementara Seulgi dan kedua anaknya, mereka tidak akan mengganggu Taehyung sama sekali.
"Jungkook ada apa lagi? Kenapa kau terlihat sering melamun? Apa kau benar-benar memikirkan pekerjaanmu? Kita bisa pulang lebih cepat."
"Aku hanya memikirkan seperti apa bayi kita nanti." Ucap Jungkook kemudian tersenyum. "Aku harap dia memiliki senyuman yang sama sepertimu, aku tidak suka dengan senyumanku."
"Kenapa? Senyumanmu baik-baik saja."
"Hanya perbedaan selera." Jawab Jungkook kemudian tertawa pelan.
TIGA PULUH TIGA
"Jadi bagaimana rasanya?" Karina datang menyerbu di meja kerja Taehyung bersama dengan Ningning dan Rei.
Taehyung meminta pulang lebih awal, dia juga menunda bulan madu karena dia harus bekerja. Dia bukan Jungkook yang tanpa bekerja bisa hidup tenang dan mewah. Meskipun mereka sudah menikah, Taehyung pikir ada batasan antara uang pasangan kan? Seperti jika terjadi sesuatu yang buruk, kau masih bisa berdiri di kedua kakimu sendiri. Atau Taehyung saja yang terlalu cemas menghadapi situasi berkeluarga dan pasangan. Salahkan pengalamannya tentang pernikahan yang buruk dulu, pernikahan kedua orangtuanya.
"Rasa apa?" Taehyung bingun dengan pertanyaan Karina.
"Heeei, jangan malu-malu seperti itu, jadi bagaimana rasanya malam pertama? Apa Jungkook hebat di ranjang?" Ningning melengkapi pertanyaan Karina dengan lebih jelas.
Taehyung sudah menebak bahwa pertanyaan seperti ini akan ditanyakan oleh teman-temannya di kantor, tapi tetap saja dia belum siap mendengar dan menjawab pertanyaan vulgar semacam ini.
"Hmm, aku sedang mengerjakan tulisanku, jadi bisakah kita menunda topik ini dulu? Aku ingin menyelesaikannya segera." Taehyung membuat alasan untuk lolos dari interogasi memalukan dari tiga teman mengesalkannya ini.
"Ah baiklah, kau tidak seru padahal kan aku sedang membanding-bandingkan, siapa tahu aku berminat menikah dalam waktu dekat." Balas Karina dengan nada kecewa yang dibuat-buat.
"Padahal aku bisa menjadikan adegan ranjang kalian sebagai referensi tulisan panasku." Kekeh Ningning.
"Aku hanya penasaran dan tidak ingin tertinggal beritamu." Ucap Rei paling akhir sebelum kembali ke kursi kerjanya.
"Sialan." Taehyung mengumpati ketiga temannya pelan.
Setelah Karina, Ningning, dan Rei, kembali ke meja kerja mereka masing-masing. Taehyung melihat ke arah Sean yang sibuk dengan komputer dan papan keyboardnya. Taehyung tahu jika Sean sedang fokus dia tidak bisa diganggu, tapi biasanya Sean memiliki kebiasan yang nyaris sama dengan Taehyung, saat dia fokus menulis cerita dia akan mendengarkan lagu dengan earphone atau headphone. Sekarang, Sean tidak memakai apa-apa di kedua telinganya. Jadi, sudah pasti Sean hanya ingin mengalihkan perhatiannya saja. Taehyung sudah tahu sedikit banyak apa yang terjadi dengan drama series Colt.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE STRING (JUNGKOOK & TAEHYUNG VERSION)
FanfictionApa kau percaya pada takdir? Mungkin kau dan aku terikat oleh benang merah. Apa kau percaya? Mungkin kita ditakdirkan untuk bersama. Apa kau bersedia menjalani sisa hidupmu bersama denganku?