Chapter 18 bad sign

425 60 30
                                    

"Ibu Sean rindu ibu" Ucap Sean dalam pelukan ibu nya.

"Anak nakal kita baru saja berpisah beberapa bulan dan kau sudah rindu ibu, ibu juga merindukan mu sayang" Jawab sang ibu memeluk erat Sean.

"Kau tak merindukan ayah mu ini" Ujar sang ayah yang di abaikan oleh keduanya.

"Sean juga rindu ayah" Jawab Sean lalu memeluk ayah nya.

"Hei sayang apa ini? Buka kah dulu kau pernah berkata kepada ibu, jika kau tak ingin di tusuk lalu ini" Ucap sang ibu sambil mengelus perut buncit Sean.

"Ibu~" Ujar Sean malu malu membuat mereka semua yang ada di sana tertawa.

Setelah kunjungan kedua orang tua Sean yang cukup singkat, Sean mulai menjalani hari hari nya seperti biasa.

Walaupun Wang Yibo belum kembali dari perang, keadaan Sean untuk soal makanan sudah mulai baik dan sekarang kandung Sean sudah hampir menginjak usia sembilan bulan.

Seperti saat ini Sean sedang menyulam baju untuk anak nya nanti saat lahir, tapi tiba tiba tangan Sean tertusuk jarum sulam.

"Akh"

"Kau tidak apa Sean? " Tanya Li Xiong khawatir.

"Tak apa, hanya tertusuk sedikit" Jawab Sean lalu mulai melanjutkan lagi sulaman nya.

"Pertanda apa ini yah dewa"

"Pangeran Sean! " Teriak Ding Yu Xi dari depan pintu gerbang kediaman Wang.

"Ada apa? " Tanya Sean saat Ding Yu Xi sudah ada di hadapan nya.

"Pangeran Wang berhasil memberantas para pemberontak itu. Dan sekarang pangeran Wang sudah dalam perjalanan pulang ke kerajaan" Beritahu Ding Yu Xi kepada Sean berita tentang kepulangan Wang Yibo.

"Kau tidak sedang berbohong kan Ding Yu? " Tanya Sean memastikan.

"Aku tidak mungkin berani berbohong kepada pangeran dan ini pangeran Wang juga menitipkan surat untuk mu pangeran Sean" Ujar Ding Yu Xi lalu menyerah surat titipan Wang Yibo untuk Sean.

Sean membaca surat itu dengan senyum yang mengembang, akhirnya orang yang dia tunggu tunggu selama beberapa bulan ini. Akhirnya kembali dnegan keadaan selamat.

Isi surat Wang Yibo :

Sean tunggu aku, sebentar lagi aku akan kembali dan aku juga membawakan sesuatu yang indah untuk mu

Sehat selalu yah sayang, aku tidak mau saat aku sampai nanti aku melihat tubuh mu kurus karena tidak makan.

Sean aku mencintaimu

Wang Yibo

Senang bukan main saat Sean membaca kalimat terakhir dari surat yang Wang Yibo berikan kepada nya.

"Ding Yu kapan kira kira Wang Yibo sampai? " Tanya Sean sudah tak sabar ingin bertemu dengan Wang Yibo.

"Karena ini sudah sore seperti nya besok pagi pangeran Wang sampai, jika tidak ad halangan sedikit pun" Jawab Ding Yu Xi.

"Kalau begitu Li Xiong, lanjutkan saja itu besok aku ingin mandi badan ku sudah lengket semua" Ujar Sean.

Li Xiong mulai membereskan baju baju sulaman yang baru saja selesai mereka sulam, sedangkan Sean sedang berusaha berdiri dari duduk nya, karena kondisi perutnya yang semakin besar membuat Sean susah untuk melakukan aktivitas.

"Akh! " Rintih Sean saat dia ingin bangun dari duduk nya.

"Sean! Ada apa? " Tanya Li Xiong khawatir.

"Perut ku sakit... Akh! "

"Jangan bilang pangeran Sean mau melahirkan! " Ujar Ding Yu Xi yang juga ikut panik.

"Cepat panggil tabib dan beritahu raja dan ratu Wang" Teriak Li Xiong kepada Ding Yu Xi.

Dengan cepat Ding Yu Xi berlari keluar sedangkan Li Xiong membantu Sean masuk kedalam.

Sore hari yang tadi nya cerah berubah menjadi gelap gulita Wang Yibo yang dalam perjalanan pulang harus menunda perjalanan mereka karena takut terjadi sesuatu yang tak mereka inginkan.

"Perasaan apa ini dewa, kenapa perasaan ku tak enak. Sean semoga kau baik baik saja di sana" Batin Wang Yibo saat dia merasa perasaan yang tak seperti biasa nya.

Di kediaman Wang

"Sean" Panggil ibu Wang Yibo.

"Ibu sakit!!!"

"Sabar yah sayang sebentar lagi tabib datang" Ujar ibu Wang Yibo mencoba menenangkan Sean agar tidak tegang.

Tadi saat Ding Yu Xi menyampaikan berita bahwa Sean akan melahirkan ibu Wang Yibo langsung berlari ke kediaman Wang, sementara sang raja bersama Ding Yu Xi pergi ke tempat tabib istana.

Jederrr

Tiba tiba suara petir menyambar dari luar membuat suasana semakin tegang. Hujan deras turun bersama dengan petir yang saling bersahutan satu sama lain.

"Yah dewa jauh kan lah keluarga kami dari hal hal buruk yang akan terjadi. Dan semoga kelahiran cucu ku ini membawa kebahagiaan untuk kami semua" Batin ibu Wang Yibo sambil terus bedoa kepada dewa agar Sean di beri kekuatan.

Tak beberapa lama akhirnya tabib yang mereka tunggu tunggu datang juga bersama dengan sang raja dan Ding Yu Xi.

Semua orang keluar dari kamar Sean kecuali ibu Wang Yibo, dia berkata ingin menemani Sean selama persalinan akhirnya dia tinggal di dalam.

"Ibu Sean takut" Ucap Sean.

"Tenang lah sayang ada ibu di sini, jangan takut kamu pasti bisa" Ujar ibu Wang Yibo memberi semangat untuk Sean.

Sementara itu di tempat lain

"Wang Yibo" Ada seseorang yang memanggil Wang Yibo dari arah belakang karena refleks Wang Yibo melihat kebelakang dan....

"Apa apa yang kau tiupkan ke wajah ku" Ucap Wang Yibo saat orang yang memanggil nya tadi meniupkan sebuk putih ke wajah nya.

"Kali ini kau benar benar akan menjadi milik ku Yibo" Gumam seseorang itu lalu menjatuhkan Wang Yibo ke salah satu sisi pondok.

Saat ini Wang Yibo sedang di dalam pondok yang ada di dalam hutan berdua dengan seseorang yang tak dia kenalin dan terjadi lah.....

Hayoooo terjadi apa....
Lanjut chapter selanjutnya gak seruu kalau langsung di sini, wkwkwkkwk

Tbc....

Arranged Marriage ends With true Love (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang