Chapter 9 I am pregnant?

578 86 14
                                    

4 bulan kemudian

Selama itu hubungan Wang Yibo dan Sean belum ada perkembangan sama sekali. Hanya untuk kebutuhan biologi saja hubungan mereka dekat dan hanya itu.

Hari ini seperti biasa Sean sarapan bersama Wang Yibo dan dia juga hanya makan makanan yang Wang Yibo masak atau pun yang dari tangan Wang Yibo sendiri.

Sean awalnya aneh dengan diri nya sendiri, dia yang dulu nya bukan tipe orang pemilih sekarang di berubah menjadi orang pemilih sejak menikah dengan Wang Yibo.

Biasa nya Sean akan mencoba makan cemilan untuk mengetes apa dia juga pemilih dalam cemilan dan ternyata sama saja jika cemilan itu tidak di sentuh atau pun di berikan langsung oleh tangan Wang Yibo Sean tidak mau makan nya sama sekali.

"Sean hari ini apa kau sibuk?" Tanya Wang Yibo sambil menyuapi Sean.

Hari ini Sean sarapan bukan dengan sup herbal Wang Yibo melainkan dengaan daging sapi rempah, sehingga dia makan harus di suap oleh Wang Yibo kalau tidak di suap mana mau dia makan melihat nya saja sudah muntah dia.

"Tidak memang kenapa?" Tanya Sean balik.

"Ayah dan ibu ingin bertemu" Jawab Wang Yibo singkat.

"Kapan?"

"Pagi ini"

"Aku sudah selesai Yibo aku tak mau lagi" Ujar Sean sambil memalingkan wajah nya ketika Wang Yibo hendak menyuapi nya lagi.

"Sean hanya tinggal satu suap saja" Paksa Wang Yibo.

"Aku tidak mau! Kau pilih aku menelan itu setelah itu aku muntah kan semua nya yang baru saja masuk kedalam perut ku atau tidak sama sekali" Ancam Sean.

"Tunggu aku sebentar! Aku ingin siap siap setelah itu kita temui ayah daan ibu mu" Lanjut Sean sambil berlari kecil masuk kedalam kamar.

"Jangan berlari" Ujar Wang Yibo sambil terus tersenyum melihat tingkah lucu Sean.

'Deg'

Tiba tiba Wang Yibo merasakan ada perasaan aneh di dalam dada nya, tapi dia tak tau perasaan apa itu. Karena selama beberapa hari ini perasaan itu selalu ada.

Setelah semua nya beres Wang Yibo dan Sean pergi ke istana Kekaisaran untuk bertemu dengan ayah dan ibu Wang Yibo.

Saat hendak masuk kedalam tiba tiba Sean meremat dengan kuat lengan tangan Wang Yibo membuat Wang Yibo terkejut.

"Ada apa?" Tanya Wang Yibo sambil memegang tangan Sean yang masih saja meremat nya.

"Aku gugup" Jawab Sean, bagaimana dia tidak gugup selama 4 bulan dia tinggal di Kerajaan es dia tak pernah sedikit pun keluar dari kediaman Wang jangan kan untuk menemui kedua orang tua Wang Yibo melangkah kan kakinya keluar gerbang saja Sean tak pernah.

"Ada aku" Ujar Wang Yibo sambil melepaskan rematan tangan Sean lalu memindahkan nya di telapak tangan nya, agar Sean meremat tangan nya.

Mereka berdua masuk kedalam, di dalam sudah ada kedua orang tua Wang Yibo yang sudah menunggu kedatangan mereka berdua.

"Akhirnya kalian berdua datang juga, Sean kemari sayang duduk di samping ibu" Ujar ibu Wang Yibo.

Seaan hanya menurut lalu duduk di samping ibu Wang Yibo dengan patuh, sementara Wang Yibo duduk di samping ayah nya.

"Bagaimana sayang apa di sini sudah ada calon pengeran Wang? " Tanya ibu Wang Yibo sambil mengelus elus perut Sean yang sedikit membesar.

"Emmmm, Sean tidak tau ibu" Jawab Sean jujur, kalau pun dia hamil jujur saja dia belum siap untuk punya anak di usia nya yg dia anggap masih sangat muda.

" Tapi seperti nya ini sudah isi" Ujar ibu Wang Yibo sambil mengelus elus lagi perut Sean karena dia merasa heran dengan perut Sean yang sedikit  menonjol.

"Tidak mungkin" Kali ini Wang Yibo yang menjawab nya.

"Kenapa tidak mungkin kalian sudah melakukan itu kaan" Dan kali ini juga ayah Wang Yibo ikut ikutan menjawab.

"Yibo jangan bilang kau belum melakukan nya" Ucap Ibu Wang Yibo penuh curiga.

"Kami melakukan nya, tapi tak secepat itu" Jawab Wang Yibo dengan nada sekecil mungkin dan Sean hanya bisa menepuk jidat nya mendengar jawaban Wang Yibo.

"Tidak! ibu yakin sekarang ini Sean sedang hamil, kalau kau tak percaya ayo kita cek sekarang" Ucap Ibu Wang Yibo sambil berdiri dari duduk nya.

Sementara Sean hanya bingung harus merespon apa, dia hanya menatap ke arah Wang Yibo meminta pertolongan tapi yang di tatap juga bingung.

"Ayah setuju kalau begitu ayo kita pergi ke tabib istana sekarang" Timpal sang ayah.

Akhirnya mereka berempat pergi ke tempat tabib istana untuk mengecek apakah Sean hamil atau tidak. Menurut ayah dan ibu Sean kehamilan Sean lebih penting dari sesuatu yang ingin mereka bicara tadi.

Sampai nya di tempat tabib istana Sean langsung di periksa, beberapa kali sang tabib memeriksa perut Sean sampai pada akhir nya tabib itu tersenyum.

"Yang mulia raja, yang mulia permaisuri, dan pangeran Wang selamat pangeran Sean memang sedang mengandung daan usia kandungan nya sudah jalan hampir empat bulan" Jelas sang tabib tersenyum.

"Empat bulan! " Ucap Ibu Wang Yibo shok dia tak menyangka menantu nya sudah hamil 4 bulan.

"Benar Yang mulia permaisuri"

"Tapi tabib saya tidak merasakan hal hal aneh selama beberapa bulan ini. Bagaimana bisa aku hamil, dan aku juga tidak mengidam" Kali ini Sean Yang angkat bicara dia tak tau kalau selama beberapa bulan ini ada bayi di perutnya.

"Mungkin ada pangeran tapi pangeran Sean tak menyadari nya" Jawab sang tabib.

Sean mulai mengingat ingat beberapa bulan yang lalu, sampai dia ingit kalau diri nya pernah benar benar tidak mau makan apapun karena Wang Yibo tidak ada di istana, karena waktu itu Wang Yibo sedang melakukan kunjungan ke beberapa daerah dan akan kembali lusa.

Tapi karena Sean tak mau makan apapun sejak pagi, akhirnya dengan terpaksa Wang Yibo harus kembali kalau tidak Sean benar benar tidak makan. Mengingat itu Sean hanya tersenyum pahit.

"Ternyata waktu itu aku ngidam" Gumam Sean sambil mengaruk bagian belakang lehernya yang tak gatal.

Setelah kembali dari tempat tabib Sean sekarang ini sedang ada di taman bunga yang beberapa bulan yang lalu dia tanam. Dari kejauhan Wang Yibo melihat Sean sedang menikmati aroma bunga.

Wang Yibo hendak mendekati Sean dan ingin mengucapkan sesuatu kepada Sean yang selama ini menganjal hati nya.

"Sean" Panggil Wang Yibo merasa ada yang memanggilnya Sean menoleh kebelakang dan ada Wang Yibo di belakang.

"Ada yang ingin aku katakan" Ujar Wang Yibo dengan sedikit malu malu.

"Aku.. Aku... Aaku" Wang Yibo gugup saat akan mengatakan nya sedangkan kan Sean hanya menatap heran ke arah Wang Yibo.

"Aku? "

"Aku mulai men-"

"Yibo aku kembali! " Saat Wang Yibo hendak mengatakan isi hati nya kepada Sean tiba tiba datang seorang wanita entah dari mana menghampiri mereka berdua lalu langsung memeluk Wang Yibo.

"Yibo aku sangat merindukan mu"

Tbc....

Arranged Marriage ends With true Love (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang