Chapter 14 peanut

467 75 5
                                    

"WANG YIBO! " Teriak Sean dari depan pintu kamar nya saat dia melihat sesuatu yang Wang Yibo bawa tak sesuai dengan keinginan nya.

"Aku bilang kan kacang Kastanye, kenapa kau bawa kacang pinus ini!" Protes Sean saat Wang Yibo salah membawa kacang pesan nya.

Flashback on

Tadi pagi saat Wang Yibo hendak pergi ke istana Wang, Sean berkata-kata dia ingin makan kacang Kastanye jadi dia menyuruh Wang Yibo untuk membawakan nya saat kembali dari istana Wang.

"Yibo~" Panggil  Sean manja, dia manja hanya ada mau nya saja.

"Hm" Jawab Wang Yibo yang masih tetap fokus merapikan baju nya.

"Aku ingin makan kacang" Ucap Sean mengutarakan keinginan nya sambil mengelus manja dada Wang Yibo.

Tangan Wang Yibo yang  sejak tadi sedang merapikan baju nya, berhenti saat tangan Sean mulai ngerayain dada nya.

"Cukup Sean! Sebentar lagi aku ada pertemuan. Akan ku bawakan nanti kacang keinginan mu" Jawab Wang Yibo sambil menghentikan tangan Sean yang terus mengerayahi dada nya, yang sudah naik turun sejak tadi.

Wang Yibo lalu keluar dari kamar dengan cepat kalau tidak bisa bisaa dia ketinggalan acara pertemuan hanya gara gara ulah Sean.

"Wang Yibo ingat yah kacang Kastanye" Teriak Sean saat Wang Yibo sudah jauh.

Flashback off

Wang Yibo yang baru saja ingat pesan Sean tadi pagi hanya bisa memalingkan wajah nya. Agar Sean tak melihat nya.

"Sean makan lah dulu nanti aku akan ambil kan kacang yang baru" Ujar Wang Yibo sambil mengarahkan sendok ke mulut Sean.

Tapi Sean memalingkan wajah nya, dia tak mau makan sebelum keinginan nya terpenuhi.

"Tidak mau! Aku kau kacang Kastanye sekarang Yibo"

"Sekarang makan dulu, setelah itu kita pergi ke pusat kota" Bujuk Wang Yibo kepada Sean agar dia mau makan.

"Kau mengajak ku ke pusat kota Yibo! " Ucap Sean senang.

"Hm, sekarang makan"

"Apa aku boleh beli sesuatu selain kacang Kastanye? " Tanya Sean.

"Apapun itu, sekarang makan kasian Wang junior sudah lapar" Jawab Wang Yibo lalu mulai menyuapi Sean.

"Xiao junior! "

"Jangan bicara saat makan" Ujar Wang Yibo sambil mengelap sisa makanan yang ada di bibir Sean lalu mencium nya.

'Cup'

"Berhenti mencium ku! Kau sudah berulang kali mencium ku! " Protes Sean sambil mengelap bibir nya yang baru saja Wang Yibo cium.

Sedangkan Wang Yibo hanya tersenyum tipis melihat tingkah kekanak-kanakan Sean. Lalu mencium Sean lagi untuk kedua kali nya.

"Kan sudah ku bilang jangan ci-"

"Jangan! Atau aku akan mencium mu lagi" Cegah Wang Yibo saat tangan Sean hendak mengelap bibir nya lagi.

Dan di sini lah sekarang mereka setelah selesai makan dan perdebatan masalah ciuman. Sean langsung mengajak Wang Yibo tapi lebih tepat nya memaksa Wang Yibo pergi ke pusat kota sesuai janji Wang Yibo.

"Zhanzhan jangan berlari" Ujar Wang Yibo saat melihat Sean berlari ke sana kemari hanya untuk melihat barang barang.

"WangYi aku mau itu" Tunjuk Sean ke salah satu pendagan gelang.

"Hm beli lah " Jawab Wang Yibo lalu memberikan beberapa keping uang kepada Sean.

Oiya kalau kalian tanya kepada Sean dan Wang Yibo pakai nama Zhanzhan dan WangYi itu kerena sekarang ini mereka keluar istana dalam bentuk penyamaran.

Sean lalu membeli dua gelang couple, beberapa makanan, dan pakaian untuk orang dewasa dan anak anak. Wang Yibo yang melihat barang belanja Sean heran.

Dalam hati dia berfikir untuk apa sean membeli barang sebanyak itu, padahal barang barang yang dia beli, juga lebih banyak dan lebih bagus yang ada di istana. Jadi untuk apa Sean membeli barang barang murah itu.

"zhan untuk apa kau membeli barang sebanyak itu? Kurasa barang barang mu semua nya masih bagus" Tanya Wang Yibo karena sudah saking penasaran nya.

"Ini bukan untuk ku" Jawab Sean sambil terus memilih beberapa pakaian lagi.

"Lalu? "

"Apa kau tidak lihat tadi di jalan banyak anak dan orang tua yang kelaparan dan mereka juga pakai pakaian yang kusut" Jelas Sean lalu pergi meninggalkan Wang Yibo.

Wang Yibo lalu mengejar Sean, dari jauh Wang Yibo tersenyum saat dia melihat Sean sedang membagi bagikan makanan dan pakaian yang baru saja dia beli ke rakyak Wang yang kekurangan.

"Yibo aku lelah" Ujar Sean saat sudah selesai membagikan sekitar 100 orang rakyat Wang makanan dan baju.

"Ingin pulang" Tawar Wang Yibo.

"Hm, gendong aku! " Ucap Sean senang lalu mengangkat kedua tangan nya meminta Wang Yibo menggendong nya.

Awal nya Sean hanya bercanda meminta gendong kepada Wang Yibo, mana mungkin Wang Yibo mau menggendong. Tapi tebakan Sean salah Wang Yibo malah dengan senang hati menyambut uluran tangan Sean lalu menggendong nya pulang.

Sampai nya di kediaman Wang, Sean dan Wang Yibo langsung membersihkan diri. Karena badan rasa lengket semua sehari mereka berkeringat.

Saat sedang duduk di atas ranjang sambil makan kue yang Wang Yibo suapi tiba tiba Sean mengingat sesuatu yang dia lupakan siang tadi.

Yaitu tujuan utama dia pergi ke pasar kan untuk beli kacang Kastanye, ini sudah seharian full di pasar dia malah melupakan nya.

"Yibo.. Hiks... Hiks" Panggil Sean sambil menangis.

Wang Yibo yang sejak tadi menyuapi Sean makan sambil membaca buku, dia meletakkan buku nya lalu mengangkat kepala Sean ke pangkuan nya.

"Hm, ada apa? " Tanya Wang Yibo sambil mengusap pipi halus Sean.

"Aku lupa membeli kacang Kastanye  huwaaaa" Menangis sudah bayi besar Wang Yibo satu ini.

Wang Yibo juga baru ingat kalau Sean tadi siang saat di pasar lebih fokus membeli makanan dan pakaian untuk orang lain sampai lupa tujuan pertama dia pergi ke pasar.

Tiba tiba ide jahil melintas di otak Wang Yibo, seketika dia tersenyum tipis. Senyum yang mengisyaratkan hal yang cukup di katakan buruk untuk Sean.

"Kita beli besok" Jawab Wang Yibo.

"Tapi aku ingin sekarang! "

"Kau ingin sekarang? " Tanya Wang Yibo balik dan di anggukan oleh Sean.

"Kalau begitu ayok"

Wang Yibo lalu mencium dengan rakus bibir Sean sampai membuat Sean kehabisan nafas.

"Kenapa kau mencium ku! " Protes Sean.

"Kau bilang ingin makan kacang sekarang, makan saja milik ku! " Jawab Wang Yibo.

"Yakkkkk Yibo dasar mesum! Aku tidak mau kacang mu! "

Tbc.... Guys😂😂😂😏😏😏

Arranged Marriage ends With true Love (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang