Chapter 4 - Private Life

133 16 7
                                    

Hari telah berganti. Setelah semalam memberikan kado bertubi-tubi untuk istrinya, kini Wendy tengah menikmati pagi yang terasa begitu menggembirakan. Wajahnya yang masih terlihat mengantuk dan rambut yang sedikit acak-acakan, sudah berani menampakkan diri di hadapan Irene yang telah berpenampilan rapi dan cantik. Wanita itu kini sedang menata sarapan untuk dirinya dan suaminya.

"Hyun, kamu bangun jam berapa? Kok aku ga sadar?"

"Udah dari 2 jam yang lalu sayang."

"Hm? Kok kamu ga bangunin aku sih? Kan aku bisa bantu masak."

"Tenang, aku dibantu sama bibi kok. Aku tuh ga tega tau mau bangunin kamu. Apalagi habis tau kamu belakangan pulang kerjanya di atas jam 11 malem terus."

"Kamu nih, manjain aku banget, Hyun."

Wendy kini terduduk di meja makan, memandangi istrinya yang sedari tadi mondar-mandir menyiapkan piring yang dipenuhi dengan makanan yang terlihat enak. Salah satu asisten rumah tangganya juga terlihat cukup sibuk membantu Irene.

"Kamu mau sarapan langsung atau mandi dulu?" Tanya Irene sambil menjeda kegiatan yang membuatnya bolak-balik sedari tadi.

"Mau mandi dulu, Hyun. Tapi kamu keburu laper ga?"

"Ya engga dong sayang, lagi pula sup nya masih perlu beberapa menit lagi kok sampe ready. Kalo kamu mandi sekarang kayanya pas deh."

"Yaudah aku mandi dulu. Tapi mau dicium sekarang." Wendy memasang wajahnya yang sok imut itu.

"Ih, malu sayang, kan ada bibi." Bisik Irene.

"Bibi bakal maklum kali, Hyun. Udah ayo cepetan cium dulu, nanti aku ga mandi-mandi loh."

Irene pun terpaksa menuruti kemauan prianya itu.

Cup..

"Udah ya, di pipi aja. Kamu belum mandi soalnya."

"Ih, pelit." Wendy pun tak punya pilihan selain beranjak dari kursi. Sebelum ia berlalu, ia menyempatkan untuk meremas pantat Irene yang spontan membuat istrinya berteriak karena kaget.

"Iiiihh Seung Wan!" Irene memasang wajah kesalnya.

Wendy justru cekikikan dan langsung berlari menuju kamarnya untuk mandi.

Dasar Seung Wan, aku kan malu kalo sampe bibi ngeliat!

Setelah 15 menit berlalu, kini Wendy sudah menampakkan batang hidungnya lagi di ruang makan. Ia mendapati Irene yang sudah siap untuk menyantap sarapan, terduduk di salah satu kursi. Wendy pun menarik kursi makan yang berhadapan dengan istrinya.

"Hm? Kok bawa ipad sama handphone, sayang? Mau kerja?"

"Mau cek berkas sebentar ya sayang, maaf kalo aku ngelakuin sambil makan. Tapi kata Sejeong ini penting. Aku kerjain sambil makan supaya habis ini kita bisa cuddling sambil bicarain rencana liburan kita. Is it okay for you?"

"No problem. Mau aku suapin aja sarapannya?"

"No. Kamu juga makan ya sayang, janji aku ga akan lama kok."

The Road Sequel: Marriage v.s. Business LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang