Chapter 27 - Tak Tertahankan

109 12 8
                                    

Setelah 3 hari dirawat di rumah sakit, kini Wendy sudah diperbolehkan pulang. Untung saja jadwal Irene sedang tidak padat dan bahkan beberapa agenda bisa ditunda. Saat ini wanita itu mengambil cuti dari pekerjaannya demi merawat suaminya di rumah.

Setiap pagi dan sore setelah Wendy mandi, Irene harus mengganti perban yang ada di tubuh Wendy. Pagi ini hal serupa juga dilakukan oleh istri sang CEO itu. Setelah selesai mengganti perban Wendy, Irene pun melanjutkan aktivitas berikutnya, yaitu mengambil dan menyuapi sarapan Wendy

"Hyun, kau tak perlu repot-repot meladeniku. Kalau cuma jalan ke meja makan, aku juga bisa."

"Ga boleh! Pokoknya kamu cuma boleh pindah dari kasur ke kamar mandi atau ke ruang tengah buat bersantai. Selain itu ga boleh."

"Ya ampun galaknya istriku ini."

"Seung Wan, itu luka kamu masih harus dirawat ya. Kalo kamu kenapa-kenapa, aku sedih loh."

"Iya deh iya. Makasih ya sayang, sampe dibela-belain cuti."

"Demi kamu kan."

"Liburan aja yuk, Hyun?"

"Seung Waaaan..jangan bandel ya."

Begitulah percakapan Wendy dan Irene pagi ini. Keduanya memutuskan untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk pekerjaan. Wendy juga telah menyerahkan semua pekerjaannya kepada Sejeong yang sebentar lagi akan diangkat menjadi Direktur Operasional.

Di sisi lain, dengan berdamainya Seulgi dengan Joy membawa mereka ke babak baru dalam hubungannya. Kini Seulgi dan Joy sedang mempersiapkan acara pertunangannya. Seulgi benar-benar menuruti perkataan Wendy. Pikirnya, mumpung Wendy juga masih dalam tahap pemulihan, dia harus segera menyelesaikan keperluan pribadinya. Sebenarnya Seulgi juga sedikit khawatir setiap memikirkan perkataan Wendy, bahwa dirinya akan kembali membuat Seulgi menjadi orang yang sibuk. Untuk itulah ia memanfaatkan waktu "istirahat" yang diberikan Wendy sebaik-baiknya.

"Sayang, udahan dong makannya." Gerutu Wendy yang saat ini sedang disuapi Irene di kamar.

"Kan belum habis, Seung Wan. Mual lagi ya rasanya?"

"Iya, sedikit. Lagi pula ini kan udah di rumah, Hyun."

"Ya memang di rumah. Memangnya kenapa sayang? Ga ada bedanya ya, mau di rumah atau di rumah sakit, kamu tetep harus disiplin makannya. Buat minum obat juga loh, Seung Wan."

"Tapi aku ga mau. Maunya yang lain." Wendy langsung menaruh kepalanya ke pundak Irene.

"Kenapa sayang? Sakit lagi ya bekas lukanya? Mau aku usap? Atau sekalian dikasih obat aja?" Nada Irene melembut, mendapati suaminya yang terlihat sedikit kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sayang? Sakit lagi ya bekas lukanya? Mau aku usap? Atau sekalian dikasih obat aja?" Nada Irene melembut, mendapati suaminya yang terlihat sedikit kesakitan.

"Biarkan aku seperti ini sebentar, Hyun."

Irene pun merapatkan posisi duduknya supaya Wendy bisa bersandar dengan nyaman. Namun sayang, rupanya posisi itu justru membuat Irene sedikit salah tingkah. Hembusan nafas Wendy sangat terasa di leher wanita itu. Wendy pun perlahan semakin mendekatkan hidungnya ke leher Irene, menghirup udara di sekitarnya.

The Road Sequel: Marriage v.s. Business LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang