tak menyangka

28 6 0
                                    

setelah lelah menangis kini azza berusaha pulih dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa
hari ini azza pulang terlambat, ia sangat lelah hari ini

"azza pulang" ucapnya saat membuka pintu

" nahh itu azza udah pulang, yaudah kalian ngobrol dulu ya tante tinggal bentar " ucap bunda ayu

" iya tante " balas perempuan itu

" ngapain lo kesini " sarkas azza setelah melihat siapa yang menunggunya

" tenang, gue cuma mau minta maaf " ucapnya santai

" maaf, buat apa " balasnya dingin

" buat apa yang lo alamin akhir-akhir ini " balasnya dengan nada mengejek

" kenapa el, kenapa harus gue " tanya azza dengan mata yang sudah berkaca-kaca
ia tak habis pikir, kenapa mikhaellanya berubah, ini bukan ella yang ia kenal dulu.

" karena lo selalu ngerebut apa yang gue mau za " ucapnya dengan menggebu-gebu

" maksud lo apa " bingung azza

" lo mau tau kenapa gue lakuin ini semua kan, karena gue suka sama ka Alvarez ,
gue suka sama dia jauh sebelum lo ada dihidupnya za, dia cinta pertama gue zaa
gue yang selalu ada disampingnya, gue zaa
gue bahkan rela balik ke kota ini sendirian, demi dia zaa tapi kenapa, kenapa lo yang dia pilih, kenapa harus lo za, kenapa
bukan gue " ucapnya marah

" ga, gue ga percaya" balas azza

" lo sahabat gue el " imbuhnya

" sorry, tapi ini kenyataannya " ucapnya

" pergii " ucapnya azza membalikkan badannya

" Dan gue rasa ka al gapernah bahagia sama lo" ucapnya

" GUE BILANG PERGII " bentaknya tidak mau mendengarnya lagi

azza langsung berlari ke kamarnya ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dan menumpahkan tangisnya, sementara itu zara melihat semuanya di depan pintu. Ia awalnya hanya ingin mengantarkan buku azza yang ketinggalan di rumahnya tapi ia mendapatkan hal yang mengejutkan


Plakk

" maksud lo apa nampar gue " marahnya

" bahkan itu ga cukup buat lo " balasnya

"Ini tujuan lo buat datang?" ujar zara terkekeh sinis

" gue ga ngerti maksud lo apa " tanyanya

" kadang gue iri sama lo kenapa azza bisa sesayang itu sama lo, tapi setelah lo datang,
gue malah benci sama lo " tunjuknya tepat didepan wajah ella

" gue iri saat azza nyeritain lo dengan bangga, dia selalu ingat nama lo saat dia happy. dia bahkan nganggap lo sebagai kakaknya, tapi looo " imbuhnya

" lo bahkan ga pantes jadi temennya azza " imbuhnya lagi

" loo sahabat terburuk yang gue kenal " tambahnya dengan menekan setiap katanya

" sorry " ucapnya lalu pergi dari kediaman itu

" sorry " ucapnya lalu pergi dari kediaman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang