khawatir

31 6 0
                                    

Disisi lain zara berjalan menuju gerbang mendatangi seorang laki-laki yang duduk diatas motornya

" malam ka " sapanya gugup

" tolong panggilin azza " pinta Alvarez

" azza nya lagi gaada dirumah ka " bohong zara

" gausah bohong, gue tau dia didalam " ucap al

" kok kaka tau " jawab zara dengan bodohnya

" aduh raa goblok banget " batin zara

" eh eh maksudnya kaka sok tau, azza lagi keluar sama bunda " paniknya

" gue cuma mau nyelesaiin kesalahpahaman ini, jadi please bantuin gue " mohon al

" aduh, gimana ya ka tapi azza gamau ketemu sama kaka" ucapnya jujur

" mending kaka pulang, percuma kaka disini, azza gamungkin keluar " imbuhnya

" ok, thanks " jawabnya

kemudian zara menutup gerbang itu dan masuk kedalam

" udah pergi " ucap azza tiba-tiba di belakang pintu

" anj kaget gue " kaget zara

" udah gue suruh pergi, tapi gatau pergi
atau ga" jawabnya

" lo gamau kasih dia kesempatan za " tanyanya

" gue bisa kasih beribu kesempatan buat kesalahan apapun itu, kecuali perselingkuhan" jawabnya

" lo tau kan gue paling benci orang ketiga " tambahnya yang membuat zara bungkam

ia sangat paham alasan mengapa azza mengatakan itu

Duarrr

" kayanya mau hujan deh, tidur aja yakk" ajak zara

" duluan aja, gue mau mastiin sesuatu " jawabnya

kemudian ia turun ke bawah dan melihat dari jendela dan seperti dugaannya, lelaki itu tetap berada pada tempatnya sebentar lagi hujan turun, jika ia tetap disana ia akan sakit, ia memang terluka tapi jika sesuatu terjadi pada lelaki itu ia akan jauh lebih terluka.

" lo harus selesaiin masalah ini " ucap zara menepuk bahunya dari belakang

" gue gabisa " jawabnya menunduk

" lo bisa za, lo gaboleh terus terusan menghindar kaya gini, gue tau lo khawatir sama dia" ucapnya

" bicarain baik-baik " imbuhnya

" bicarain baik-baik " imbuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang