"Hei"
"Hmm?"
<3
"Kenapa gue harus sekelas sama dia si, ngapain juga ada rollingan kelas begini" Gumam seseorang.
Seseorang itu langsung saja menuju kelasnya setelah melihat papan data informasi tentang rollingan kelas. Btw ini ceritanya awal masuk kelas 12.
Souta Izumi. Manis, lucu, berisik, bersurai biru lembut itu malas sekali memasuki kelas barunya padahal ini hari pertamanya di kelas 12 IPS 2. Sebenarnya yang membuatnya malas adalah dia sekelas dengan mantannya pas kelas 11.
Dulu dia itu beda kelas sama mantannya, Souta 11 IPS 3 sedangkan mantannya 11 IPS 1, rumit rasanya karena ga sekelas, eh pas udah mantanan malah sekelas kan anj. Kenapa mereka bisa putus?, mboh hanya Ginsou dan author yang tau.
Souta masuk ke kelasnya dan duduk di bangku ke dua samping jendela. Tak lama setelahnya seseorang yang tidak ingin dia lihat muncul memasuki kelas, mata keduanya sempat bertemu tapi dengar cepat Souta langsung memutuskan kontak mata mereka.
Gin Gehenna. Mantannya Souta, tinggi, kalem, berambut hitam kelam, sorot mata yang tajam menambah kesan sexy pada dirinya.
Gin berjalan mencari tempat duduknya, tapi ntah kenapa tempat duduk yang tersisa adalah tepat di belakang Souta, Gin berjalan ke tempatnya melewati Souta, sang empu lebih berpura-pura menyibukkan dirinya berusaha tidak melihatnya.
bunyi geseran kursi terdengar tepat di belakang Souta, oknumnya sudah duduk di belakangnya. 'Kenapa harus di belakangku' gerutu Souta dalam hati. Souta berusaha bersikap biasa saja.
Tak lama guru mulai masuk dan memberi sedikit bimbingan karena masih awal masuk sekolah jadi tidak ada pelajaran hanya berisi arahan. Sang guru sudah selesai memberi arahan langsung keluar dari kelas tersebut. Bisa di bilang ini waktu luang untuk saling mengenal dan mengobrol santai.
Souta lebih memilih sibuk memainkan hpnya, rasanya ngebosenin pengen pulang ae Souta mah. Sedangkan Gin dari tadi sudah melipatkan tangannya sebagai bantal, sejujurnya dia tidak tertidur malah sibuk memandangi si surai biru dari belakang. Gin pengen banget nyapa Souta tapi keduluan gengsi lagian Gin juga takut kalau Souta ga nyaman.
Tapi Gin pengen banget ngobrol sama Souta, pengen nanyain gimana kabarnya, apa Souta benci Gin?, pengen masih mau bareng, eh- maksutnya ngga asing gini. 'Apa gue ajak ngobrol aja, tapi...' batin Gin menimang-nimang.
*Bel istirahat berbunyi
Gin beranjak dari duduknya, perutnya minta diisi, tapi matanya masih tetap terpaku pada sosok di depannya. 'Ajak ga ya, ajak ga sih', 'Alah udahlah ayo Gin ayo' batinnya ribet.
Gin menghela nafas kecil, dan..., "Hei" Panggil Gin canggung, yang di panggil menoleh ke arah Gin.
"hmm?" Yang di panggil ga kalah canggungnya, mata keduanya bertemu kembali. Jantung keduanya ga aman dagdigdug serr ga tau kenapa.
"Kantin?" Ajak Gin.
"E-Emm, ngga dulu" Ucap Souta dengan senyum tipis, asli dia gugup banget.
"O-Oky, duluan" Jawab Gin gugup di balas anggukan ringan Souta dan langsung melenggang pergi, ga aman buat jantungnya.
Souta melihat punggung Gin sampai menghilang. "Shibal kenapa gue gugup banget anjr, ini juga jantung ngapain ikut-ikutan" Gumam Souta pada dirinya sendiri. "Ga enak banget sialan, untung gue tolak kalau pun iya canggung buanget" Gumamnya lagi.
Kantin:
Gin sudah di kantin duduk bersama temannya yaitu Arion dan Harris.
"Lo kenapa Gin" Tanya Arion.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT [GINSOU]
Randomkegabutan yang hakiki Jangan ngarep yak suka ngegantung soalnya hehe. Warning⚠ ini semua cuma karangan kegabutan semata Jadi jangan di ambil serius⚠ Bahasa campur aduk. 1# Rabu, 3 Juli 2024