"Tobrut jahat"
"Ssttt Souta"
<3
Di kediaman Gin. Dia sendiri dan Souta sedang sibuk di meja makan menikmati sarapan mereka, Gin dengan setelan kemeja hitam dan celana panjangnya, CEO ini memang sesempurna itu.
"Daddy, Souta ikut!"
"Daddy ngga berangkat kitten, ngga ada yang penting cuma-"
"Ayo jalan-jalan!" Souta memajukan tubuhnya.
"Daddy belum selesai Souta. Nanti ada perbincangan sebentar sama klien di sini"
"Souta pengen jalan-jalan" Posisinya balik duduk seperti semula dengan tangan yang memainkan makanannya.
"Maaf kitten, pekan minggu kita pergi bersama" Tangan Gin mengulur mengusap sayang rambut Souta.
"Kalau mau kerja kenapa ngga di perusahaan aja malah di sini"
"Biar lebih santai kebetulan kliennya temannya Daddy"
"Ya sudah, Souta mau main game di kamar"
"Di ruang tengah aja, sekalian Daddy mau kenalin Souta"
"Ngga mau ah, Souta ga paham obrolan orang-orang penting lagian nanti Souta ngapain coba"
"Duduk anteng di sebelah Daddy main game"
"Bukannya Daddy nyembunyiin Souta, Daddy ga posesif lagi?!"
"Astaga. Jadi kamu tuh sebenernya suka di posesifi apa ngga si?" Tanya Gin senyum kecil menaikkan alisnya.
"Ya-ya tapi biasa, ngga tau ah"
"Nurut oke" Gin tersenyum.
"Iya" Jawab Souta males.
Keduanya sekarang duduk di sofa ruang tengah. Souta yang sibuk memainkan game di tablet nya, Gin yang sibuk melihat-lihat kertas kerja. Sajian juga sudah di siapkan di atas meja tinggal menunggu kedatangan para kliennya.
Pintu rumah megah milik sang CEO terketuk, Gin yang mendengar beranjak dari duduknya menghampiri pintu. Souta cuma nengok sebentar terus fokus gamenya lagi.
"Halo CEO muda Gin" Sapa salah satu klien bernama Riji.
"Kayak sama siapa aja" Gin terkekeh ringan. Lalu berjabat tangan.
"Halo juga Gin, apa kabar" Klien lain menyaut juga, namanya Mako. Gin tersenyum menjabat tangannya juga. "Baik baik"
"Giiinn" Terdengar suara heboh perempuan juga, perempuan itu di panggil Lia.
"Lia, hai" Gin mengulurkan tangannya langsung di sambut oleh Lia. "Udah udah ayo masuk" Tangan Gin yang masih di pegang Lia di tarik masuk. Riji dan Mako mengekor di belakang.
Souta yang mendengar suara keributan itu mengalihkan pandangannya. Seketika wajahnya merungut kala melihat seorang perempuan asing yang berani-beraninya menggandeng tangan Daddy nya.
"Loh ini siapa?" Tanya Lia saat matanya melihat adanya Souta. Wajahnya keliatan ngeselin kalau di mata Souta.
"Tante yang siapa" Ucap Souta ketus, berdiri dari duduknya melepas pegangan perempuan itu.
"Tante?" Lia menyengrit tidak terima.
Riji dan Mako menahan tawa saat Lia di panggil tante oleh si surai biru.
"Souta" Gin meraih pundak Souta, di usap lembut, kepalanya di geleng kan. Souta menatap Gin dengan wajah judesnya. "Eh, ayo duduk, ga enak berdiri gini" Gin mempersilahkan ketiga kliennya aka temennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT [GINSOU]
Randomkegabutan yang hakiki Jangan ngarep yak suka ngegantung soalnya hehe. Warning⚠ ini semua cuma karangan kegabutan semata Jadi jangan di ambil serius⚠ Bahasa campur aduk. 1# Rabu, 3 Juli 2024