Matahari telah menampakkan sinarnya. Hari ini, adalah aktivitas Yingjun kembali untuk menyambut para wisatawan yang datang mengunjungi Taman Jingga. Ditambah hari ini adalah weekend, tentu saja pasti akan ramai orang berfoto dan menikmati keindahan sekitar.
Kenzo sudah bersiap mengikuti Yingjun. Dia mengalungkan sebuah kamera yang adalah milik Yingjun. Kenzo sendiri yang meminjam kamera itu karena ingin mencoba beberapa alat teknologi yang ada di dunia ini.
Mereka berdua keluar dari rumah dan pergi menuju taman. Di taman, benar saja sudah ramai orang berdatangan. Yingjun segera menaruh kotak uangnya di meja dan mulai mengajak wisatawan satu persatu untuk berdoa kepada Pohon Peri.
"Apa begini caramu melakukannya?" sindir Kenzo kepada Yingjun.
"Hai? Kamu ingat harus apa? Foto saja pengunjung yang meminta foto!" titah Yingjun dan kembali melakukan aktivitasnya.
Kenzo pun kembali memegang kameranya dan mulai memotret pemandangan yang ada. Ada beberapa orang yang ingin difoto oleh Kenzo, dia menuruti permintaan pengunjung itu. Tidak lama, seseorang yang kehadirannya sangat tidak diinginkan Kenzo akhirnya tiba.
"Sedang apa kamu?" tanya Lovy yang sudah berada di samping Kenzo dengan dress pink dikenakannya.
"Mau apa kamu ke sini?" tukas Kenzo sambil terus memotret tanpa menghiraukan kehadiran Lovy.
"Ini wilayah rumahku. Mau ke mana pun aku, pasti akan melewati tempat ini," gerutu Lovy karena kesal mendengar ucapan Kenzo.
"Oh, ya?"
Lovy dibuat tidak habis daya lagi. Dia pun pergi meninggalkan Kenzo begitu saja untuk pergi ke pameran Mamahnya. Kenzo sendiri jadi dibuat penasaran dengan apa yang akan dilakukan Lovy.
"Kenapa dia selalu membuatku penasaran?" batin Kenzo yang kemudian berjalan mengikuti Lovy dari belakang.
"Hai? Mau ke mana kamu?" teriak Yingjun karena melihat Kenzo pergi meninggalkan taman.
Langkah kaki Kenzo pun kembali berbalik arah mendekati Yingjun. Dia melepas kamera yang dikalungkannya sejak tadi. "Aku pergi sebentar, titip ini, ya," perintah Kenzo dan pergi melengos meninggalkan Yingjun begitu saja.
"Dasar anak muda!" timpal Yingjun karena pasrah dengan kelakuan Kenzo.
Kenzo terus berjalan hingga ke pinggir kota dan matanya terarah melihat Lovy yang tengah duduk di kursi halte bus. Kenzo segera menghampiri Lovy dan ternyata Lovy sedang tertidur pulas.
"Tidur di tempat ini?" cibir Kenzo karena tidak habis pikir melihat tingkah Lovy.
Dia pun duduk di sebelah kanan Lovy yang masih tertidur. Lovy tertidur dengan posisi duduk memeluk tasnya dan kepala yang terus oleng ke kanan.
Brukk! Kepala Lovy akhirnya jatuh tepat di pundak Kenzo. Seketika tubuh Kenzo dibuat geming sesaat karena menatap wajah Lovy yang begitu dekat dengannya.
Mata Kenzo terus mengarah pada rambut Lovy yang semakin menutupi wajahnya. Jari tangan Kenzo pun tergerak untuk menggeser rambut Lovy yang sudah menutupi wajah Lovy sendiri.
"Aduh! Aku ngantuk banget," ucap Lovy sambil menggelengkan kepala untuk meredakan rasa kantuknya.
Kenzo segera menjauh sedikit dari Lovy dan duduk sangat tegap seperti orang yang tidak melihat keberadaan Lovy di sampingnya. Padahal, tadi baru saja ia dibuat membeku setelah melihat wajah Lovy di pundaknya.
"Kamu? Sejak kapan di sini?" pekik Lovy karena melihat Kenzo.
"Baru saja. Aku juga mau pergi," balas Kenzo berbohong, karena padahal dia sudah ada dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kenzo | Sudah Terbit
FantasyCerita sudah terbit dan open PO dari tanggal 1 - 13 Agustus 2024 Cek part terakhir👉 🌳🌳🌳 Bagaimana kalau hanya dengan memohon kepada Pohon Peri, segala keinginanmu akan terpenuhi? Apakah bisa juga mendapatkan kebahagiaan dan kehadiran seorang pa...