Memiliki teman bicara yang sampai rela melakukan apapun untukmu, adalah kode terbesar yang harus segera disadari, bahwa kehadirannya adalah menjadi takdirmu.
💔💔💔
.
.
.Matahari begitu panas, membuat seorang gadis yang baru saja pulang sekolah harus kewalahan berjalan. Sudah cukup lama menunggu jemputan datang. Dan aneh lagi, biasanya Papahnya sudah berada di depan gerbang untuk menjemputnya. Namun hari ini, sepertinya telah terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan dihatinya.
Gadis itu berjalan sambil menggendong tasnya di belakang. Dengan langkah kaki yang santai, sepatu tali converse mini sesuai ukuran kakinya melindungi dari percikan kerikil-kerikil tajam di aspal jalan. Gadis itu tidak melepas senyuman mekar di wajahnya saat melewati satu persatu pagar yang berada di pinggir jalan.
Dia menyebrang melewati jalan raya yang luas dengan sangat percaya diri. Tidak ada rasa takut sedikit pun. Dia mampu melewatinya sambil berjalan, sambil melompat-lompat dan bersenandung. Bukankah, langit begitu cerah hari ini? Dia tidak bisa menggulung rasa senang yang berkecamuk di dalam dadanya.
Kini, dia sudah berada di depan sebuah kantor yang adalah tempat Papahnya bekerja. Namun, butuh waktu lagi untuk menyebrang jalan karena melihat rambu lalulintas masih terpajang merah. Dia tidak bisa menahan kesabaran untuk bertemu Papahnya yang sangat dicintai. Dia hanya bisa menatap ke depan sambil matanya berkelok ke kiri dan ke kanan, untuk mencari keberadaan Papahnya.
Dibalik matanya yang sibuk, akhirnya terhenti sejenak karena melihat pemandangan menakutkan di depannya. Keluar dari kantor tersebut satu orang laki-laki dewasa sambil berlari dan memegang kertas putih di tangannya. Yang mengejutkan lagi, laki-laki itu keluar dikejar oleh beberapa orang lelaki dewasa lain yang sama sekali tidak dikenalinya.
'Papah'
Seseorang yang dinantinya begitu cepat kembali muncul. Tetapi, dia merasa sedih karena Papahnya keluar dalam kondisi berlarian tidak jelas seperti itu. Terlihat juga raut wajah Papahnya yang seperti sedang ketakutan.
"Kenzo!"
Dia sudah tidak sanggup lagi melihat situasi itu. Tubuhnya bergetar dan membeku di tempat karena rasa takut begitu menyelimutinya. Dia segera berlari sedikit ke arah Papahnya yang berlari menjauh dari kantor tersebut.
"Papah!" panggilnya sambil melambaikan tangan dan berlompat-lompat.
Pria itu langsung menatapnya dengan keadaan cemas, sambil tersenyum. Dan larinya menjadi lebih kencang dari biasanya hingga kini berada di sebrang yang sama dengannya.
"Lovy! Tunggu Papah di sana!" teriak Pria itu dengan keras, namun terdengar lembut.
Dia mengangguk sangat mantap. Tidak mempedulikan lagi orang-orang di jalan yang terus menontonnya. Betapa ada sedikit rasa lega ketika Papahnya, akhirnya menyadari kehadirannya. Pria itu berhenti sejenak menunggu lampu lalulintas berubah menjadi warna hijau, agar kendaraan-kendaraan berhenti, dan para pejalan kaki siap melewati.
Tring...
Lampu telah berubah warna. Pria itu segera berlari mengejarnya yang masih berdiri diam di tepi jalan seberang. Namun, matanya terbelalak ketika melihat sebuah mobil truk besar tiba-tiba berjalan tanpa rem, padahal lampu masih berwarna hijau, seperti rem sedang blong.
"Papah, ada mobil, berhenti!" Tidak ada kata lain untuk pembuka selain teriakan naas itu. Dan benar saja, mobil tersebut terus berjalan dan menghantam beberapa mobil yang tengah berhenti, hingga melindas satu orang pejalan kaki yang sedang berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kenzo | Sudah Terbit
FantasíaCerita sudah terbit dan open PO dari tanggal 1 - 13 Agustus 2024 Cek part terakhir👉 🌳🌳🌳 Bagaimana kalau hanya dengan memohon kepada Pohon Peri, segala keinginanmu akan terpenuhi? Apakah bisa juga mendapatkan kebahagiaan dan kehadiran seorang pa...