14. Kota Biru dan Musim Dingin

30 18 2
                                    

Kamu akan bahagia jika melihat orang yang kamu cintai bahagia.
Kamu akan sedih jika melihat orang yang kamu cintai bersedih.
Itulah cinta, ketika bersamanya kamu akan merasakan apapun yang dirasakannya.

💔💔💔

Pesta ulang tahun sudah selesai. Kenzo berpamitan pulang kepada Kirana untuk kembali ke rumahnya. Di sisi lain, Lovy ikut mengantarkannya keluar dari rumah menuju pintu depan. Suasana malam lebih dingin dari biasanya. Salju yang turun terlihat sudah lebih banyak menutupi setiap permukaan jalan dan rumah-rumah.

Saat sudah di depan rumah, Kenzo menghentikan langkah kakinya sejenak untuk kembali menatap Lovy. Meski terlihat ada kebingungan di mata Lovy, Kenzo sudah pasti mengetahui bahwa tatapannya ini memang mengundang rasa bingung.

Dia segera menepis tatapan itu. Dia memiliki sesuatu yang harus diberikan kepada Lovy sebagai hadiah ulang tahun. Dia sudah menyiapkannya sejak awal sebelum tahu ulang tahun Lovy. Sebenarnya, hadiah yang di siapkannya saat itu adalah saat tidak sengaja dia berjalan-jalan keluar. Saat dia melewati tempat aksesoris wanita yang berada di pinggiran kota.

Dia membeli sebuah jepit rambut yang terbuat dari perhiasan, sehingga terkesan cantik dan imut jika digunakan untuk Lovy. Mengingat Lovy sangat menyukai rambutnya diikat. Dia masuk ke dalam toko aksesoris itu dan meminang benda itu. Pembelian ini dilakukan saat dia dan Lovy selesai pergi dari Kota Biru dan Museum saat itu. Dia masih menyimpan benda itu sampai saat ini, karena bingung harus diberikan kapan dan alasan apa yang dibuatnya, padahal dia membelinya hanya karena menyukainya.

Namun, tiba lah waktu yang tidak terduga. Lovy mengatakan bahwa dia akan berulang tahun pada malam tahun baru kemarin. Sungguh semua di luar dugaan, dan hatinya menjadi tenang karena bisa memberikan hadiah ini dengan alasan sebagai kado ulang tahun.

"Kenapa kamu belum pulang?" tanya Lovy ditengah hiruk pikuk lamunannya.

Dia mulai merogo benda yang dari tadi ada dalam pikirannya. Benda itu dia simpan di dalam kantung kemeja birunya. Benda yang berkilau itu, masih tersimpan rapih di dalam kotak kecil berwarna biru muda.

"Ambillah ini, selamat ulang tahun," ucapnya sambil memberikan hadiah itu.

Lovy awalnya nampak bingung. Namun, Lovy segera mengambil hadiah itu dan membukanya secara perlahan.

Mata Lovy terlihat jadi lebih bersinar dari sebelumnya. Dia berharap bahwa Lovy dapat menerima hadiahnya secara sukarela tanpa paksaan apapun.

"Wah, cantik banget," ujar Lovy takjub kepada hadiah pemberiannya.

"Semoga kamu suka. Aku merasa itu cocok untukmu."

Lovy masih menatap hadiah itu tanpa menoleh kepadanya lagi. Dia terus bergumam karena takut kalau Lovy tidak menyukai hadiahnya.

"Bagaimana kamu tahu, kalau ulang tahun itu harus memberikan hadiah?" tanya Lovy seperti penasaran.

"Ah, iya aku hanya melihat di youtube," jawabnya singkat namun ragu-ragu.

Padahal memang bukan melihat di youtube. Dia tegaskan kembali bahwa itu ketidaksengajaan. Dia hanya membeli saat beberapa hari yang lalu, tidak berniat untuk hadiah ulang tahun atau apa. Hatinya tiba-tiba saja ingin memberi hadiah kepada Lovy.

"Kamu suka? Apa ada yang kurang?" tanyanya lagi untuk memastikan kalau Lovy tidak akan kecewa.

"Tentu tidak, aku sangat menyukainya."

Mr. Kenzo | Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang