Waktu

Cieee Cieee

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡

Ngeliat Junghwan yang masih leha-leha dengan wajah belernya, bikin Jeongwoo bingung. Apalagi sekarang tuh anak lagi ngunyah roti, sambil natap kosong arah depannya.

Takut tiba-tiba ada adegan supranatural, jadi Jeongwoo memilih untuk segera buka suara.

"Baru bangun atau belum tidur?"

Mata Junghwan ngerjap, terus ngeliat si penanya barusan.

"Tidur kok"

Ngerasa omongan Junghwan belum lengkap, Jeongwoo nyoba mancing.

"Tapi?"

Si mahasiswa tingkat akhir itu ngehela nafas, terus dia minum dulu.

"Tapi gak tenang"

"Ada apa lagi?"

"Dosen pembimbing gue malah makin anjinggg!" Junghwan emosi

"Memangnya apa lagi sekarang? Bukannya bab kemarin sudah selesai?"

Junghwan natap Jeongwoo, "selesai bukan berarti gue bisa tenang yah mas"

"Oke, sorry. Tapi, kali ini apa masalah nya?"

"Di saat angkatan gue udah mulai ada yang sidang, tuh dosen malah pergi liburan, bangsat!"

"Sabar sabar" Jeongwoo cuma bisa ngomong gitu, walaupun aslinya dia juga sebel

Junghwan ngehela nafas, dia rebahin kepalanya di atas meja makan. Keliatan banget semangat hidupnya hilang, Jeongwoo jadinya kasian.

"Kamu gak ada yang mau dibeli?"

Junghwan duduk biasa lagi, tapi bahunya makin letoy.

"Beli apa?"

Jeongwoo ngangkat bahunya, "ya kebutuhan kuliah? Atau penunjang proses pengerjaan skrip--"

"Syuttt! Jangan bahas itu"

Jeongwoo langsung rapetin mulut nya, terus ngangguk pelan supaya telunjuk di depan wajahnya turun dan menjauh.

"Gue ada yang mau dibeli sih di toko buku" ujar Junghwan setelah tenang

"Kalo gitu tunggu saya pulang"

"Ngapain?"

"Saya anterin, sambil makan malem di luar"

Ngerasa tawarannya cukup menggiurkan, akhirnya Junghwan ngangguk setuju.

"Oke, kabarin kalo udah mau balik"

"Siap, saya berangkat"

---

"Cieee cieee~"