Sungkan

349 65 7
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Acara sarapan pagi ini cuma seadanya, ya tiap hari juga seadanya sih tapi kali ini pake nasi dan sosis goreng serta nugget.

Meja makan hening, yang makan nasi cuma Junghwan soalnya Jeongwoo punya salad.

Mulutnya emang ngunyah, tapi tatapan Junghwan keliatan kosong banget dan itu bisa Jeongwoo sadari.

"Ada masalah?"

"Hm?"

"Kamu ada masalah?"

"Em..enggak kok, kenapa?"

"Dari tadi makan sambil ngelamun"

"Oh, masih ngumpulin nyawa aja sih mas"

Jeongwoo cuma ngangguk, gak lagi buka suara soal penampilan si mahasiswa tingkat akhir itu.

Tapi Junghwan yang memberanikan diri buat buka suara, walaupun masih gak yakin sama niatnya.

"Mas"

"Ya?"

Mereka tuker tatap beberapa saat, sampe akhirnya Junghwan ngedip dan ngegeleng.

"Oh...enggak jadi deh"

"Ada apa?" Tanya Jeongwoo

Junghwan takutnya hal yang bakal dia omongin tuh jadi bahan ribut lagi, dia males aja gitu.

"Enggak ada apa-apa kok, gue cuma mau bilang kalo hari ini baliknya telat"

"Ada urusan apa?"

"Mau nyari bahan dulu"

"Sama siapa?"

Junghwan natap Jeongwoo bingung, tapi dia gak banyak protes juga.

"Haruto"

"Kamu gak punya temen lain selain dia?"

"Emang kenapa? Dia baik kok"

"Orang baik, punya banyak motif di belakangnya"

Alis Junghwan nukik, "kok lo berburuk sangka sama temen gue?"

"Saya gak berburuk sangka"

"Terus barusan apa? Gue aja gak pernah ngomenin pertemanan lo"

Dan akhirnya, sarapan diakhiri dengan cekcok diantara mereka.

---

"Kusut bener tuh muka!"

Junghwan ngedengus, dia biarin bahunya dirangkul Haruto.

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang