Selesai

256 42 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Ngeliat suaminya yang resah banget bikin Jeongwoo ikutan gak tenang, dia akhirnya turun dari ranjang dan nyamperin Junghwan.

"Mau mas buatin sesuatu?" Tanyanya sembari mengusap kepala Junghwan

Junghwan yang emang lagi stress berat ngehela nafas, sebelum balik liatin Jeongwoo.

"Mas mau bikin apa emang?"

"Teh atau susu?" Jawab Jeongwoo gak yakin, soalnya dia gak niat bikin buat dirinya sendiri sih, kan udah gosok gigi juga

"Kopi deh"

"Nanti makin susah istirahat nya, susu aja yah?" Bujuk Jeongwoo

"Yaudah deh"

"Oke, mas buatin dulu"

Junghwan ngangguk, "makasih mas"

"Kembali kasih"

Seenggaknya usapan Jeongwoo bisa bikin dia sedikit santai, soalnya sedari tadi tegang banget rasanya.

Besok dia mau sidang, tapi dia gak tau kalo sensasi resahnya bakal sehebat ini. Padahal, hal ini yang dia tunggu-tunggu.

"Ini susunya"

"Makasih mas"

Jeongwoo ngangguk, "sini, mas coba bikin pertanyaan biar kamu ada latihan nya buat besok"

Junghwan ngebiarin Jeongwoo ngambil alih kertas-kertas tadi, dia nyoba buat minum susu hangat buatan suaminya.

Ngeliat seberapa serius nya Jeongwoo, Junghwan jadi pengen mengabadikan nya.

"Kenapa senyum-senyum?"

"Enggak kok" jawab Junghwan sembari menaruh lagi hapenya ke atas meja, "mas besok beneran  gak bisa datang?"

"Maaf yah"

Junghwan ngangguk, "iya, gakpapa kok"

Ngomong nya sih gitu, tapi muka Junghwan keliatan muram.

"Kok sedih?"

"Bukan sedih, lebih ke resah sih inituh"

"Dengerin mas" Jeongwoo megang bahunya Junghwan, "mas yakin kalo kamu, cintanya mas, sayangnya mas, gantengnya mas ini, pasti bisa"

Junghwan senyum, walaupun gak sepenuhnya tenang tapi seenggaknya sekarang dia sedikit lebih yakin. Dengan do'a barusan, dia pasti bisa.

---

Junghwan balik badan, dan seketika badan nya kesentak kaget.

"Buset" gumamnya sembari megang dada, "udah bangun mas?" Tanya dia

"Hm"

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang