Bab 38

52 4 0
                                    

><_Cemburu_><

          Terengah-engah Xie Shize berjalan terhuyung-huyung menyusuri lorong dengan cahaya remang-remang. Setiap erangan yang keluar begitu memikat dan berat. Dia merasa kepanasan. Bukan panas biasa. Kulitnya terasa terbakar, menjalar dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

          Tak tahan akan rasa panas, dengan kedua tangan mengusap leher. Alih-alih reda, rasa terbakar ditubuhnya semakin menjadi-jadi. Ia spontan menghentikannya.

          Ahh... ahh... Panas, panas sekali.

          Wajahnya memerah, dipenuhi keringat. Napas memburu, dan dada naik turun dengan cepat. Ekspresinya memancarkan gairah yang intens dan tak terkendali. Bibir yang basah digigit sampai berdarah. Tangan gemetar dengan jari-jari bergerak gelisah seakan ingin menyentuh sesuatu.

          Air... ahh... ahh... air, aku butuh air.

          Panas sekali. Ahh... ahh...

          Pandangannya perlahan-lahan menjadi sayu, berkabut dan terpancar hasrat yang membara. Tanpa sadar mulai meraba-raba tubuhnya sendiri. Sentuhannya kasar dan penuh gairah, menciptakan sensasi seperti tersengat aliran listrik, membuat tubuhnya menegang.

          Kaki yang gemetaran menjadi lembek. Xie Shize nyaris tersungkur ke bawah jikalau tidak ada tangan yang menangkapnya.

          Xie Shize jatuh ke dalam pelukan hangat orang itu. Tangan yang memeluk pinggangnya begitu erat. Sentuhan ringan ini membuat Xie Shize seakan terbang ke awan. Bibir yang basah tanpa sadar merintih nikmat.

          "Ini sangat nyaman." Xie Shize tersenyum seraya menggesekkan kepala ke dada orang itu berulang kali.

          Tindakannya membuat sosok itu menyeringai sinis. Kemudian sedikit menunduk dan berbisik, "Hmm, apa ini? Apa kau berniat menggodaku sekarang?" Saat napas hangatnya menyentuh daun telinga, tubuh Xie Shize bergetar hebat.

          Dia terjebak dalam pusaran keinginan yang sama sekali tidak dia ketahui, merasa tersiksa sekaligus terpesona oleh hasrat. Dia merasakan gelombang emosi bercampur aduk, ketakutan, kebingungan dan gairah.

          Xie Shize meremas pakaian orang itu sambil menggigit bibir, menggoda. "Ngg... to, tolong. Ini sangat panas." Suaranya semakin serak, dan jari-jarinya mulai menyusuri dada bidang pria itu yang masih tertutup lapis pakaian.

          Dengan senyum menggoda sosok itu memegang tangannya, menghentikan Xie Shize meraba-raba. "Bukankah tadi kau bersikeras untuk—"

          Kalimat orang itu terpotong ketika tiba-tiba Xie Shize berjinjit, merangkul leher pria itu dan menciumnya dengan keras. Dia sepenuhnya terjerat oleh nafsu.

          Sosok itu membalas ciuman Xie Shize lebih liar. Suara terengah-engah dan kecupan mereka terdengar merdu di tengah-tengah lorong yang sunyi.

          Saat ciuman dilepas, Xie Shize di dorong lembut ke dinding. Jari-jari panjang pria itu bergerak melepas pakaian yang dikenakan Xie Shize satu per satu. Mata tajam, hitam pekat pria itu berbinar-binar, diselimuti gairah seperti api yang membara.

          Xie Shize menatap pria itu, tapi yang terlihat hanya wajah buram. Mencoba berkedip berkali-kali, dan pemandangan di depannya tetap sama. Dia pun tidak lagi peduli. Fokusnya kini teralihkan oleh belaian-belaian cabul pria itu.

          "Tenanglah. Aku akan membuatmu nyaman." Sosok itu berkata sambil menyentuh kacang kecil yang bergetar di dada Xie Shize. Jari-jari nakal nan agresif membelai dan menggosok kedua inti kecil berwarna merah jambu itu sampai mengeras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] Legendary Artifact of the Demon ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang