KESEDIHAN YANG MENDALAM

29 5 0
                                    

Halo Ren💙

Semoga suka sama ceritanya, Aamiin💙

***

KESEDIHAN YANG MENDALAM

-

Baskara berjalan pulang dengan langkah pelan sambil menatap tanah, pikirannya penuh dengan bayangan Nevara yang pindah rumah tanpa sempat berpamitan. Di sebelahnya, Natha mengikuti tanpa banyak bicara, hanya sesekali melirik temannya yang tampak semakin murung. Saat mereka sudah hampir sampai di rumah Baskara, tiba-tiba Baskara menghentikan langkahnya.

"Aku pengen ke taman, Natha," ucap Baskara pelan, suaranya terdengar lesu. "Tempat aku sama Nevara dulu sering main."

Natha menatapnya sebentar, lalu mengangguk. "Boleh. Kita kesana sekarang?"

Baskara hanya mengangguk singkat, lalu melangkah pelan menuju taman kecil yang selalu mereka kunjungi bersama Nevara. Setiap langkah yang mereka ambil terasa berat, seolah mengingatkan Baskara pada setiap momen yang telah berlalu di tempat itu.

Begitu mereka sampai, Baskara dan Natha duduk di bangku taman yang sering mereka datangi bersama Nevara. Di sekitar mereka, bunga-bunga bermekaran, tapi Baskara hanya bisa memandangi bunga-bunga itu dengan perasaan hampa. Kenangan indah bersama Nevara mulai membanjiri pikirannya.

"Nevara selalu suka tempat ini," kata Baskara dengan suara pelan, hampir berbisik. "Dia bilang bunga-bunga di sini adalah teman-temannya."

Natha tersenyum lembut, mengangguk. "Iya, dia selalu punya cara unik melihat dunia."

Baskara memejamkan mata, membiarkan kenangan mengalir. Dia ingat saat-saat mereka duduk di bangku yang sama, berbagi cerita masing-masing.

***

Dalam salah satu kenangan, mereka berdua duduk di bangku taman itu, dikelilingi bunga yang sedang mekar. Matahari sore memancarkan sinar lembut, menciptakan suasana yang damai dan menenangkan.

"Baskara, kamu suka cerita tentang apa?" tanya Nevara dengan senyum ceria.

Baskara tersenyum balik. "Aku suka cerita fantasi, tentang dunia yang penuh keajaiban dan petualangan."

Mata Nevara berbinar. "Ceritakan satu, dong! Aku ingin dengar."

Baskara mulai menceritakan cerita fantasinya, tentang seorang anak laki-laki yang menemukan portal ajaib ke dunia lain, di mana dia harus berjuang melawan makhluk-makhluk misterius untuk menyelamatkan teman-temannya. Nevara mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali tertawa atau bertepuk tangan saat cerita mencapai bagian yang menegangkan.

"Wow, kamu hebat sekali membuat cerita seperti itu!" puji Nevara dengan penuh antusiasme.

Baskara merasa nyaman dan diterima. Dia selalu merasa bebas untuk berbagi imajinasinya dengan Nevara. "Kamu juga hebat, Nevara. Kamu selalu mendengarkan dengan baik."

Nevara tersenyum manis, lalu mengeluarkan sebuah buku kecil dari tasnya. "Aku juga punya cerita, loh. Ini tentang persahabatan kita."

Baskara terkejut dan penasaran. "Boleh aku baca?"

Nevara mengangguk dengan semangat. "Tentu, ini untuk kita berdua."

LAUT KARAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang