09

974 91 7
                                    


Setelah Yushi meminta untuk menyusu pada Jaemin, anak manis itu terus meminta.

Bahkan saat ingin berangkat sekolah, anak manis itu menyusu lebih dulu pada Jaemin.

Untungnya Jaemin menggunakan kemeja, jadi tak perlu mengangkat pakaiannya untuk menyusu Yushi.

Pria manis itu pernah mengatakan pada Yushi jika tak ada yang keluar dari sana, tapi anak itu mengatakan tak apa.

"Yuci ingin menyusu seperti yang lain Buna, karena saat kecil tak bisa jadi yuci mau sekarang." Ucap Yushi, membuat Jaemin terdiam kemudian mengangguk.

Membiarkan, meski nyeri terus terasa.

"Jangan tidur, yuci mau sekolah." Ucap Jaemin, menepuk pipi Yushi yang mulai memejamkan matanya.

Yushi melenguh pelan, membuka matanya dan mengerjap beberapa kali.

"Iya Buna." Sahut Yushi setelah melepaskan kulumannya pada puting Jaemin, setelah itu kembali menyusu.

Jeno melihat itu menggeleng pelan, mobil mereka berhenti saat lampu merah.

Tangan pria tampan itu terulur menepuk kaki Yushi, membuat sang anak menatap kearahnya bingung.

Jeno menggeleng pelan, kembali menjalankan mobil saat lampu kembali hijau.

"Sudah." Ucap Yushi, Jaemin mengangguk dan kembali mengkancing kemejanya.

Pria manis itu merapihkan seragam Yushi yang tak rapih.

"Buna nanti jemput yuci, kan?" Tanya Yushi.

"Iya sayang." Yushi tersenyum senang.

"Nanti antar yuci sampai depan kelas ya?"

Jaemin mengangguk.

"Ayah juga." Jeno mengangguk.

Tak lama mereka sampai, ketiganya turun.

Jaemin membantu Yushi memakai tas, kemudian mereka berjalan menuju kelas Yushi. Saling bergandengan tangan, senyum ketiganya tak luntur.

Terlebih senyum manis Yushi.

"Ini kelas yuci, buna." Jaemin tersenyum.

"Yuci semangat belajarnya, jangan nakal, oke?" Yushi mengangguk semangat.

"Oke!"

Jaemin tersenyum, mereka berpelukan dan mencium pipi satu sama lain setelah itu giliran Jeno.

"Yuci masuk kelas dulu, ayah sama buna hati-hati di jalan. Jangan lupa jemput yuci."

"Iya sayang."

Setelah Yushi masuk ke dalam kelas, Jeno dan Jaemin saling berpandangan sebentar sebelum Jeno mengangguk.

Mereka berjalan bersamaan menuju mobil.

Jaemin akan ikut dengan Jeno ke kantor, setelah itu menjemput Yushi dan pulang.

Itu sebenarnya keinginan Jeno, dan Jaemin hanya menurut. Ia juga bingung harus apa di rumah selain menunggu Yushi dan Jeno pulang, sebenarnya Jaemin bisa saja ke toko miliknya.

Namun karena tidak ingin bertemu keluarganya, pria itu memilih tak kesana.

Biarkan mereka memberi Jaemin waktu sebentar untuk ini.

Saat sampai Jeno menghentikan mobilnya di depan kantor, turun dan berjalan menuju samping untuk membuka pintu mobil. Membuat Jaemin mendongak, kemudian tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Meminta satpam untuk memarkirkan mobil, sementara dirinya dengan menggandeng tangan Jaemin berjalan masuk ke dalam.

Tentu membuat pasang mata menatap kearah mereka, Jeno menatap mereka dengan tatapan datar sementara Jaemin menatap lurus ke depan tanpa menoleh ke kanan dan kiri.

secret | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang