Perkenalkan aku Aldo Aditama, seorang karyawan outsourcing di salah satu perusahan swasta terkenal. Aku berusia 22 tahun, tinggi 175 cm, berat 70 kg dan berkulit putih bersih.
******
Hari ini senin pukul 06:00 pagi aku bersiap untuk berangkat ke kantor. Seperti biasanya jalanan sudah mulai padat dan macet. Setelah 55 menit di perjalanan akhirnya aku tiba di parkiran kantor yang sudah hampir penuh, dengan perlahan aku memarkirkan motorku di tempat yang tersedia.
Aku bergegas menuju gedung kantor agar tidak terlambat absen di ruanganku di lantai 12. Setibanya di dalam gedung antrian masuk lift sangat panjang, sedangkan waktu sudah menunjukan pukul 07:10, masih tersisa 20 menit lagi agar aku tidak terlambat absen.
Pukul 07:24 aku tiba di lantai 12 dan langsung menuju lokasi absen finger print dan tentunya masih antri juga. Beruntung antrian tidak terlalu panjang. Setelah absen aku bergegas menuju mejaku menghidupkan komputer dan bersiap untuk memulai pekerjaan hari ini.
Pekerjaan hari ini tentunya cukup banyak, apalagi aku juga bertugas menghandle beberapa cabang di daerah. Tidak lama kemudian ada pengumuman agar semua karyawan berkumpul di area depan dikarenakan ada perkenalan karyawan baru.
Ada 5 karyawan baru, 3 laki-laki dan 2 perempuan yang aku taksir umurnya tidak jauh berbeda denganku. Masing-masing dari mereka memperkenalkan diri, kami menyambut mereka dengan antusias. Aku salfok dengan satu karyawan baru laki-laki, (batinku) tinggi banget orangnya mungkin sekitar 184 cm, wajahnya ganteng, kulitnya putih. Ternyata namanya Andy Pratama usia 22 tahun.
Setelah perkenalan kami kembali ke meja kerja masing-masing. Sebelumnya manager sudah memberikan arahan bahwa karyawan baru akan tandem selama 7 hari ke karyawan senior dan karyawan senior memiliki tanggung jawab terhadap pengetahuan mereka tentang sistem, aturan, dan cara kerja di perusahaan ini. Setelah tandem karyawan baru akan mempresentasikan di hadapan manager dan vice president.
Sekarang menunjukan pukul 10:15 jam makan siang masih lama (batinku). Aku pergi ke toilet sebentar sembari merilekskan otot-otot yang tegang. Setelah lega aku kembali ke mejaku. Tidak lama berselang aku dipanggil manager, aku diberitahu akan membimbing karyawan baru. (Batinku) Ternyata laki-laki dengan tinggi 184 cm yang tandem denganku. Wah bisa berkenalan lebih dekat, namun aku masih sedikit grogi jika duduk bersebelahan dengannya.
******
Next, berkenalan lebih dekat
******
Terima kasih yang sudah membaca
Semoga suka 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam (End)
FantasyOrientasi Seksual yang dirahasiakan karena tidak semua orang bisa menerimanya. Sebuah kebahagiaan saat perasaan dan keinginan terwujud. cerita pertama ⚠️ Cerita ini terdapat adegan sexual, jika tidak berkenan di skip aja ⚠️