Hari ini aku bangun siang, Andy sudah berangkat ke kantor. Dia sudah menyiapkan sarapan untukku. Lubangku masih sakit, perlahan berjalan ke kamar mandi buat bersih - bersih. Lalu aku menuju meja kerjanya untuk sarapan. Dalam lamunanku aku merasa belum percaya sudah merasakan permainan ini dengan orang yang aku sukai dan cintai, dulu hanya ada di khayalan dan fantasiku saja. Tuhan engkau baik sekali mengabulkan doaku.
Eh ada wa dari Andy, dia nanya kabarku gimana, aku jawab udah mendingan. Dia bilang jangan lupa makan. Aku jawab iya.
-------
Tak terasa sudah 3 bulan berlalu sejak permainan buas Andy. Kami sesekali masih melakukannya.
Saat ini aku sedang di kantor berjibaku dengan dokumen yang bertumpuk-tumpuk, begitupun dengan Andy. Kelihatan dia stress banget. Sesuai arahan kantor pusat bahwa semua pekerjaan yang ada di masing-masing daerah yang di handle harus segera realisasi. Setiap hari kami tanpa henti berusaha menyelesaikan pekerjaan yang dikejar deadline. Kami pun wajib lembur hingga malam hari dan hari libur agar target pekerjaan tercapai tepat waktu.
Hari ini sudah pukul 20:00 kami masih lembur hingga pukul 22:00, kulihat Andy sangat sibuk dan makin stress terlihat diraut wajah gantengnya yang berkerut. Ndy kamu masih aman kan, tanyaku.
*Iya, aku harus selesaikan dokumen ini segera do.
Semangat ya ndy, pekerjaan ku udah selesai, mau aku bantu, tawarku.
*Jangan do, biar aku aja yang selesaikan. Kamu istirahat dulu aja. Kalo kamu mau bantu meredakan otot-ototku yang tegang dan stress aku mau banget, aku tersenyum.
Aku menggeleng, aku paham maksudmu ndy. Ya udah aku mau ke pantry buat kopi, kamu mau ga ? Dia mengangguk. Aku langsung bergegas berjalan menuju pantry, kulihat sebagian karyawan sudah pulang, hanya timku yang berjumlah 4 orang yang tersisa. Aku memanaskan air di teko listrik, soalnya dispenser kami pemanasnya rusak. Sambil menunggu aku siapkan 2 gelas dan kopinya, kulihat dari jendela hujan mulai turun disertai kilat petir, lampu kendaraan yang terjebak macet di jalanan sangat indah jika dilihat dari sini. Pemandangan gedung-gedung perkantoran yang membuat kota ini semakin cantik.
Tanpa kusadari Andy menyusulku ke pantry dengan mengagetkan aku, astaga kamu kenapa disini ucapku. Pekerjaan kamu udah selesai ?
*Sedikit lagi selesai kok, habisnya kamu lama banget ga balik ke meja, makanya aku susul kamu disini. Kenapa kamu melamun do ?
Aku nungguin airnya mendidih ndy, ga mungkinkan minum kopi airnya dingin, dia mengangguk. Aku melihat pemandangan indah diluar ndy, bagus ya kalo dilihat dari atas. Ditambah hujan makin dramatis kek di film-film.
*Aku merapatkan tubuhku ke Aldo, sambil berbisik suasananya mendukung do. Aku tidak berani melakukan hal aneh, karena cctv ada dimana-mana.
Mendukung buat segera selesaikan pekerjaanmu hari ini, tegasku sambil ketawa, dia manyun dengan respon ku, langsung dia kembali ke mejanya dengan bilang iya iya. Aku paham pembicaraannya tadi, aku berpikir kenapa otaknya begitu mesum, apa hormon testoteron nya sangat banyak, gumamku.
Selesai membuat kopi aku segera kembali ke meja dan menyerahkan kopi ke Andy, dia tersenyum terima kasih. Kutanya gimana ?
*Apanya gimana, masih ada yang belum balance laporannya do, pusing aku. Laporan dari cabang kok ada yang ga sama.
Coba aku lihat, iya ya ndy kok bisa. Kita harus konfirm ulang ke cabang ndy bisa bahaya kalo belum jelas, dia mengangguk. Tangannya yang nakal mengelus pahaku perlahan. Akupun langsung menoleh ke wajah memelasnya. Bener-bener mesum ini orang, kalo belum aku tuntaskan makin jadi (batinku). Kamu beneran udah ga tahan, ini di kantor, bisikku.
*Aku mengangguk, diluar hujan do, AC nya dingin, lihat ni punyaku udah membesar di celanaku.
Jangan disini ndy, nanti kita ketahuan orang kantor cctv ada dimana-mana.
*Aku udah ga tahan do, kita ke wc lantai atas aja ya. Kan ga ada orang lembur disana, kita lewat tangga darurat aja ga ada cctvnya.
Aku takut ndy, nanti ada security grebek kita.
*Aman kok do, udah aku survei sebelumnya, senyumku.
Maksudnya gimana udah survei ? tanpa menjawab pertanyaanku, dia langsung kasih kode, kalo dia duluan ke atas, selang beberapa menit aku nyusul.
Citra (rekan satu timku) aku ke wc dulu ya, aku udah ga tahan lagi ni. Aku berjalan ke sana, dia udah wa cepetan. Sampailah aku di wc, dia udah nunggu di dalem dengan senyuman sumringah. Dia langsung menarik ku masuk ke bilik. Dia memelukku erat dan mengenyot bibirku. Aku pun membalasnya dan mengelus barangnya yang sudah membesar. Aku pun langsung membuka resleting celananya mengeluarkan barangnya yang besar. Aku langsung hisap dan memaju mundurkan perlahan, dia mendesah pelan, tangannya meremas rambutku dan mendorong kepalaku agar barangnya masuk lebih dalam. Semakin lama dia mendesah tertahan, semakin kuat menekan kepalaku. Akhirnya dia croottt, aku telan semua dan kuhisap sampai bersih, dia bergelinjang hebat akibat hisapanku. Setelah selesai dia duduk di kloset dan mendudukkan aku di pangkuannya sambil memeluku erat.
*Terimakasih sayang, aku puas banget. Cukup lama aku memeluknya di pangkuanku. Ayo kita kembali ke meja, nanti kita berdua dicariin. Kamu duluan ya, ku cium dalam-dalam bibir manisnya. Dia tersenyum dan langsung keluar duluan kembali ke meja kerja. Aku masih terduduk di kloset dengan tersenyum, semakin sayang aku denganmu do.
Aku sekarang sudah di mejaku sambil meminum kopi, Andy sudah menyelesaikan pekerjaannya. Sekarang sudah pukul 22:00 waktunya pulang, Andy, Citra, Riko ayok pulang, panggilku.
Sesampainya di kos aku langsung mandi dan tidur.******
Next, outing kantor
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam (End)
FantasyOrientasi Seksual yang dirahasiakan karena tidak semua orang bisa menerimanya. Sebuah kebahagiaan saat perasaan dan keinginan terwujud. cerita pertama ⚠️ Cerita ini terdapat adegan sexual, jika tidak berkenan di skip aja ⚠️