Andy Semakin Dekat Dengan Aldo

185 5 0
                                    

Setelah kejadian sebelumnya, Andy semakin dekat dan selalu mencari keberadaanku. Sehari saja tidak ada kabar atau ketemu, Andy pasti gelisah. Bisa dibilang pertemanan kami sudah seperti orang pacaran namun tidak nampak di publik.

------

*wa : Aldo besok jadwal latihan renang besok jangan lupa

Baca wa dari Andy, oh iya hampir lupa. Siap ndy, besok aku jemput kamu di rumah ya.

------

Andy aku udah didepan rumah, aku telpon dia. Dari balkon lantai 2 rumahnya dia muncul, masuk dulu do langsung keatas. Ya udah aku langsung naik ke atas, ndy dimana. Dia teriak dikamar, aku langsung masuk ke kamarnya. Loh belum siap ndy ?

*Sebentar ya do, aku mau. Langsung aku peluk Aldo erat dan aku cium dalam-dalam bibirnya cukup lama aku cium dia dan dia juga membalas ciumanku.

Udah ndy, nanti punyamu bangun juga kita mau renang loh.

*Tau aja kamu do kalo udah bangun, aku kangen sama kamu do. Udah seminggu aku ga itu.

Hemm iya nanti setelah renang. Singkat cerita kami tiba di kolam renang, aku bersiap ganti celana renang begitupun Andy.

*Do, kulit kamu bagus banget putih mulus lagi, pantat kamu semok juga. Nanti main kita ya, udah ga tahan.

Tahan dulu ndy, disinikan kamu mau ajarin aku renang.

*Iya do, ayok ke kolam, gaya katak dulu ya kita latihan hari ini.

Setelah 2 jam latihan renang, capek juga paling ga aku udah bisa sedikit. Nanti belajar lagi. Selesai renang kami makan pop mie buat ganjel perut, setelah itu kami langsung ke kamar bilas. Tiba-tiba Andy nyusul masuk ke bilik bilasku untung tutupnya pakai pintu ga ada akses orang lihat. Andy langsung memeluk dan menciumi ku, dia bilang disini aja nya round pertama, udah ga tahan, what ?? Aku bilang ga bisa ndy tahan dulu, kita ngelakuinnya di kamar kamu atau di kosku.

*Di kamar aku aja gimana, kasurnya lebih lebar, rumah sepi ga ada orang.

Ya udah, keluar gih aku mau lanjut bilas.

------

Diperjalanan dia yang bawa motorku, aku berpikir nafsunya gede banget ternyata sesuai dengan badannya, kalo ga segera dituntaskan makin menjadi dia, mana udah seminggu dia nahan.

Sampai rumah, motor langsung dimasukan ke garasi, pagar dia gembok dan pintu rumah di kunci. Dia langsung narik aku ke atas ke kamarnya. Trus pintu kamar langsung dikunci, (batinku) kenapa dikunci semua, dia mau ngapain, kok aku jadi ngeri.

*Do, hari ini aku minta permainan yang lebih memuaskan. Aku harap kamu mau ngelakuinnya, aku jamin kamu akan enak. Ini aku udah beli pelicin khusus dari jepang spesial buat kamu.

Ndy jangan bilang kamu mau tusbol aku ? Aku belum pernah ndy, barangmu panjangnya 18 cm dengan diameter 4 cm itu gede banget nanti sakit, aku hisap seperti biasa aja ya.

*Ayolah Aldo sayang, ga sakit kok, aku mainnya pelan, kamu pasti keenakan. Percaya sama aku.

Dengan pasti dia meyakinkan aku permainan kali ini akan luar biasa. perlahan dia mendekatiku memeluku, mencium bibirku, menjilat telingaku, mencium leherku, akupun mendesah. Kemudian dia melepaskan kaos dan celanaku, dia bilang mulus banget do kulitmu, pantatmu semok banget sambil diremas-remasnya dan mengenyot bibirku. Dia kemudian membuka semua pakaiannya tubuhnya yang berotot indah, barangnya mengacung tegak sempurna. Permainan kali ini dia yang ambil alih. Puting ku dipilin dikenyot kuat sampai aku meringis mendesah. Dia mengocok pelan barangku. Kemudian dia membaringkan aku dikasurnya, dia menindihku dan menciumi wajahku. Kurasakan hangat tubuh besar dan berat miliknya, digesekan barangnya yang besar ke barangku. Dia mengenyot bibirku tanpa ampun, aku hampir kehabisan nafas.

Dia meletakan kaki ku dipundak lebarnya. Dia mulai merilekskan lubangku dengan pijatan jarinya, kemudian dioleskan pelicin ke jarinya, mulai dimasukan jari tengahnya ke lubangku perlahan, sedikit demi sedikit di maju mundurkan hingga aku mendesah. Dirasa sudah pas, dia menambah jari telunjuknya mencoba masuk perlahan, aku menjerit pelan, tahan ya, ucapnya sambil mengenyot bibirku. Perlahan tapi pasti di maju mundurkan kedua jarinya. Dia terus mengenyot bibirku tanpa henti dan tangan nya terus merilekskan lubangku. Dirasa sudah pas dia mulai mengolesi pelicin di barangnya yang panjang 18 cm dengan diameter 4 cm, secara perlahan diarahkan ke lubang ku, cukup sulit memasukkan barangnya yang besar. Aku meringis saat kepala nya masuk. Dia terus dorong masuk hingga setengahnya, ndy sakit banget, dia minta aku tahan sebentar. Dia terus dorong masuk namun belum bisa semuanya. Perlahan ditarik lalu didorongnya lagi berulang kali, aku masih meringis sakit, namun sudah mulai menikmati, dia semakin erat memelukku dan mengenyot bibirku. Perlahan di dorongnya semua masuk, aku berteriak dengan mulutku yang tertahan mulutnya. Terasa penuh banget lubangku.

*Do, sekarang kita sudah menyatu sayang, aku mulai ya, kamu nikmati saja permainan ini.

Dia mulai memaju mundurkan barangnya, akupun dibuat bergelinjang dengan rasa nyeri dilubangku. Bibirku terus dikenyotnya tanpa henti, lalu dadaku diremas dan dikenyotnya kedua puting, hentakan barangnya yang besar dilubangku semakin cepat. Aku sekarang pasrah menikmatinya.

Kemudian dia ubah posisi, aku tengkurap, dia menindihku dari belakang. Ya tuhan berat banget, dipeluk eratnya aku, tengkuk ku habis dikenyotnya. Perlahan barangnya dimasukkan kembali, terasa masuk lebih dalam karena tekanan berat badannya yang berat. Dia terus maju mundurkan barangnya, aku sudah merasa pegal, namun dia belum selesai, semakin lama dia semakin erat memelukku, dihujamkan nya dalam-dalam crooooottt pejuhnya menyembur deras di lubangku.
Pejuhkupun keluar dengan sendirinya dibawah tindihan dan dekapan eratnya.

Selama beberapa menit kami masih diposisi yang sama, berat badannya sudah mulai tidak terasa lagi. Kurasakan  barang nya yang besar panjang 18 cm dengan diameter 4 cm tetap tegak dilubangku.

Tiba-tiba dia mulai menggerakkannya, dan memaju mundurkan kembali, aku sampai terhenyak dia lanjut ronde ke 2.

*Aldo sayang nikmat banget, aku lanjut ya sayang.

Semakin erat dia memelukku, menciumku, lubangku sudah mulai ngilu nikmat. Tanpa henti dia memaju mundurkannya. Aku sudah susah bergerak karena ditindih dan dipeluk erat badan besarnya. Selang beberapa menit dia kembali menyemburkan crooooottt. Akhirnya kami tertidur kecapean, aku pun ditarik ke dalam dekapan pelukan eratnya, seolah tidak akan melepaskan ku sejengkal pun. Pejuhnya mengalir deras dari lubangku setelah ditarik barangnya yang besar, rasanya ploong.

Kira-kira sejam kemudian dia mengajakku mandi bersama, saling memeluk berciuman. Selesai mandi kita duduk santai di kasur. Tanpa aba-aba dia kembali mendekapku, menciumiku, meremas dadaku. Aku kaget dan berusaha menolak karena badanku capek. Namun dia terus memaksa dan menindihku, aku akhirnya pasrah. Kembali dia mengolesi pelicin, dan dimasukkan lah barangnya yang besar ke lubangku, aku terhenyak nikmat. Dia terus memaju mundurkan, kaki ku dipundak lebarnya, bibirku terasa kebas karena dia tanpa henti mengenyot bibirku. Setelah sekian lama akhirnya dia croottt kembali, aku sudah lemas namun dia belum.

Dengan senyuman dia kembali memaju mundurkan barangnya semakin kuat, kemudian aku digendongnya, pelukannya erat sekali serasa tulangku diremukan oleh tubuh besarnya. Dia ganti aku tengkurap kembali, semakin dalam dia hujamkan sangat lama, aku sudah tidak kuat lagi dan lemas. Dia masih gagah memaju mundurkan, pelukannya semakin kencang dan crooooottt, ronde ke 4 selesai juga. Ditariknya aku kedalam pelukannya, dia kenyot bibirku tanpa henti. Akhirnya kami tertidur sangat lama.

******

Next, akibat 4 ronde, aku susah berjalan

******

Mencintai Dalam Diam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang