Dia masih tertidur dikasur empuku yang ukuran 160 x 200 meter, setelah aku kompres dan minum paracetamol suhu tubuhnya sudah tidak terlalu panas lagi. Namun tetap aku pantau karena kondisinya masih lemah dan agak pucat.
Sambil main hape aku duduk di kursi dekat kasur, sekali-kali aku pandangi dia yang tertidur pulas. Baju dan celanaku yang kekecilan ditubuhnya. Pemandangan surga yang indah sekali tuhan, wajah ganteng, hidung mancung, bibir yang sexy sedikit terbuka dan menampakkan lekuk tubuh indahnya, serta tonjolannya di celana boxer sempit tanpa sempak itu sangat menggoda iman, barangnya yang besar sedikit terlihat warnanya coklat pink, ku taksir kemungkinan ukurannya 12 cm dengan diameter 4 cm dalam kondisi tidur.
Sekarang pukul 19:20 hujan masih belum reda, bagaimana aku mau beli makan malam, gumamku. Sambil menunggu aku masih dengan penuh gejolak di dada menikmati pemandangan indah ini. Setan di sampingku terus merayuku, ayo segera santap pemandangan di depanmu. Namun aku tetap tidak berani, aku lebih memilih menahan diri.
Pukul 20:15 hujan sudah berangsur reda, aku bergegas keluar menggunakan motor beat ku untuk membeli makan malam. Setibanya di kos aku menyiapkan makan malam agar Andy bisa segera makan, terakhir dia makan siang tadi sekarang sudah hampir jam 9 malam dengan kondisi seperti ini perutnya tidak boleh kosong.
Ndy ndy sambil aku goyangkan tubuhnya, bangun ndy makan dulu ya biar perutnya tidak kosong.
*Do kepalaku pusing badanku lemes.
Iya ndy, makan dulu ya sudah makan bisa tidur lagi, ayo senderan dulu aku bantu, ya tuhan berat banget badannya. Setelah dia bersandar aku mulai menyuapinya dengan nasi sop ayam. Selesai makan dan minum dia kembali tidur, sengaja aku tidak pakaikan selimut karena suhu tubuhnya belum turun, AC pun aku hidupkan di suhu 24°.
Aku lanjutkan dengan makan malamku, sambil konsultasi di Halo Doc untuk mendapatkan obat penurun demam yang bagus, menurut dokter disana tetap Paracetamol yang cocok hanya saja dosisnya yang berbeda. Jika demam belum turun sampai besok pagi segera datang ke dokter.
Pukul 23:00 panasnya belum juga turun, aku terus ganti kompres nya dengan air dingin, ya tuhan semoga segera sembuh temanku Andy, amin. Akupun berbaring disamping Andy, ternyata sempit juga tidur berdua dikasur ini dengan tubuh besarnya tapi itu tidak masalah karena aku menyukainya, aku sambil tersenyum.
Aku pun belum bisa tidur, aku lihat jam sudah pukul 23:55, aku ganti kompres nya yang baru, namun suhunya belum terlalu banyak turun. Aku duduk samping Andy dengan memandanginya, seandainya aku bisa memeluk erat dan memegang barangnya karena aku masih penasaran rasanya. Kulihat dia tidur sangat lelap di demamnya malam ini. Setan di sebelahku terus saja menggoda lakukanlah ini kesempatanmu. Aku berusaha menahan diri, namun akhirnya pertahananku jebol.
Aku mulai mengelus wajah gantengnya, hidungnya, kucium dan kukenyot bibir seksinya cukup lama. Aku sangat gemetar dan takut sekali, namun aku sangat menikmatinya. Lalu aku buka kaosnya perlahan kuraba lengan berotot nya, kuraba dan kuremas pelan dada bidangnya, lalu kupilin dan kukenyot kedua putingnya, selanjutnya kuraba dan kucium perut sixpack nya, aku tetap waspada takut dia bangun, aku perhatikan dia masih tidur sangat lelap.
Ya tuhan nikmat sekali, aku pun masih gemetar. Selanjutnya aku memandangi tonjolannya itu dengan seksama, aku mulai meraba dari luar boxer, ya tuhan besar sekali. Semakin kuraba semakin membesar, benar yang dibilangnya tadi kalau sudah bangun susah untuk tidur. Akhirnya aku mulai menurunkan boxer nya dan waw besar sekali tegak sempurna, ku taksir ukurannya saat ini panjangnya 18 cm dan diameter hampir 4 cm saat kupegang.
Aku mulai mengocoknya perlahan agar dia tidak bangun, sudah lebih 15 menit aku mengocoknya belum ada tanda-tanda klimaks. Tanganku sudah pegal, akhirnya aku memberanikan diri untuk mencoba menjilat batangnya, ku sedot telurnya, kemudian kuhisap batangnya kumaju mundurkan perlahan, namun tidak bisa masuk semua karena ukurannya yang besar dan panjang. Cukup lama aku menghisap barangnya, ini pertama kalinya aku merasakan apa yang kubayangkan selama ini. Sedikit kudengar suara mendesah kecil dari mulutnya, namun kulihat dia masih terlelap. Semakin kuat aku mengisapnya, ku maju mundurkan kepalaku. Setelah 20 menitan akhirnya pejuhnya keluar banyak sekali langsung aku telan tanpa sisa, kupastikan tidak ada sisa sedikitpun, lalu kuhisap kembali sampai bersih.
Setelah bersih aku pasangkan kembali boxer dan bajunya, serta aku lap sedikit agar dia tidak curiga. Banyak banget dan kental pejuhnya, sampai kesusahan aku menelannya. Aku melanjutkan mengeluarkan punyaku dikamar mandi, setelah selesai aku kembali ketempat tidur, sebelum berbaring aku lumat perlahan bibirnya cukup lama. Aku pun tidur dengan memeluknya.
******
Next, Demamnya Sudah Turun
******
Terima kasih yang sudah membaca
Semoga suka 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam (End)
FantasyOrientasi Seksual yang dirahasiakan karena tidak semua orang bisa menerimanya. Sebuah kebahagiaan saat perasaan dan keinginan terwujud. cerita pertama ⚠️ Cerita ini terdapat adegan sexual, jika tidak berkenan di skip aja ⚠️