Bulan Madu 1

55 1 0
                                    

*Aku terbangun pukul 06:00 kulihat dia masih tertidur lelap dalam tindihan tubuhku yang memeluknya. Kurasakan barangku juga ikut bangun pagi ini masih menancap dilubangnya sejak semalam. Kutarik perlahan hingga lepas, arrrggghh erangku. Apa aku tuntaskan sekalian barangku udah tegang seperti ini, gumamku. Aku putuskan akan ku tuntaskan sesi pertama hari ini. Sayang aku aku mulai ya, bisiku ketelinganya. Dia masih tidur, kucium pipinya.

*Kuoleskan ludah ke barangku yang besar dan lubangnya, perlahan kudorong masuk semuanya. Kulihat dia masih tertidur. Perlahan kumaju mundurkan, dia kupeluk dan kucium pundak indahnya. Semakin lama semakin kumaju mundurkan dengan kuat, alhasil dia mulai setengah sadar dan mendesah. Sayang enak banget ya, bisiku. Dia memanggil namaku dengan suara serak bangun tidur. Kujawab, kenapa sayang enak ya, kucium pipinya dan kueratkan pelukanku ditubuhnya. Dia mulai mendesah, kudorong barangku masuk semakin dalam dan kuat sampai sia mengerang. Arrrggghh nikmat banget lubangmu sayang, ucapku. Kuhentakkan dalam-dalam hingga tubuhnya bergoyang, kutarik rambutnya pelan dia mendesah, ku tolehkan kepalanya kesamping hingga mulutnya yang terbuka sedikit langsung kukenyot buas. Arrrggghh aku tidak tahan lagi sayang, dengan hentakan kuat dan pelukanku semakin erat ke tubuhnya crooott. Tubuhku ambruk menindih tubuhnya, sayang nikmat banget, bisiku. Dia yang masih belum sadar 100% bilang iya pelan.

Setelah sepenuhnya sadar, kurasakan pegal banget badanku dari semalam sampe pagi ini dia tindih dengan tubuhnya yang besar, barangnya masih menancap dilubangku juga. Ndy ayo kita mandi udah lengket semua badanku.

*Sebentar sayang aku cabut barangku dari lubangmu dulu ya, dia mendesah. Turun dari tempat tidur, aku gendong dia menuju kamar mandi lalu kucium bibirnya. Kami berendam di bathtub saling menyabuni satu sama lain. Setelah selesai, pukul 07:30 kami menuju restoran untuk sarapan pertama kami disini. Setelah sarapan, kami kembali ke kamar untuk bersiap jalan-jalan hari ini.

*Sebelum berangkat aku sudah menyewa motor beat yang dibantu petugas hotel.

Ndy ga kekecilan motornya untuk kita berdua, ujarku saat tiba diparkiran.

*Gapapa malah lebih enak, kamu bisa dengan mudah memeluk aku. Pukul 10:00 kami mulai gas menuju spot wisata pertama yaitu sebuah hutan dimana terdapat banyak monyet. Setibanya disana udaranya sangat sejuk dan teduh dengan rimbunnya pepohonan. Kamipun masuk menelusuri jalan setapak dengan ukiran dinding yang khas, sepanjang perjalanan dimana-mana banyak monyet 🐒. Kulihat beberapa kali Aldo terlihat ketakutan karena monyet disana terus mendekatinya. Do, panggilku keknya monyet itu suka sama kamu, ketawaku.

Ga lah, mereka ngincer makanan ditasku. Takut banget aku ndy digigit mereka, ucapku.

*Tenang aja ada pawang nya disini, kalo ada apa-apa bilang langsung kemereka. Kalo aku yang gigit kamu gimana, ucapku tersenyum.

Kalo kamu bukan gigit, tapi nyot nyot dikenyot, bisiku ditelinganya.

*Hahaha, kamu suka kan colekku ke pinggangnya. Dia tersenyum, kami terus berjalan menelusuri objek wisata ini.

*Selesai mengunjungi spot wisata ini, kami melanjutkan perjalanan wisata menuju air terjun. Kurang lebih 1 jam bermotor kami tiba disana. Dengan penuh semangat menelusuri jalan setapak kiri kanan penuh dengan rimbun pepohonan. Tibalah kami di air terjun, Aldo langsung membuka kaosnya untuk segera berenang. Aku juga tidak mau kalah dengannya, kami berenang bersama dengan pemandangan alam yang indah. Selesai berenang kami duduk sebentar ditepi sungai memandangi air terjun, sesekali peluk dia dan kucium pelan pipinya.

Ndy makan dulu udah jam makan siang.

*Iya, ayo do aku juga sudah laper. Selesai dari air terjun kami bersiap menuju restoran yang berada ditepi sawah, kami memesan nasih bebek. Kami berdua makan dengan lahap, selesai makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju kawasan Pantai.

*Cukup lama diperjalanan, akhirnya kami tiba disalah satu pantai. Aldo terlihat sangat bahagia, kami berjalan menelusuri pasir pantai yang lembut. Kemudian dia berlari-lari seperti anak kecil, aku yang gemas ikut mengejarnya. Kami saling meledek satu sama lain dengan tertawa lepas, kupeluk dia dengan erat, Aldo aku sangat bahagia bisikku.

Setelah puas berlarian, aku memutuskan duduk di tepi pantai untuk beristirahat. Kulihat Andy masih bermain air. 

*Selesai bermain di pantai kami beristirahat disalah satu kafe disini. Mau pesan apa do ?

Soft drink aja ndy, yang seger-seger ya.

*Kan ada aku kalo mau yang seger-seger, godaku. Setelah aku pesan minuman dan kentang goreng, kami duduk menikmati pemandangan pantai yang indah. 

Ndy kenapa air laut asin, tanyaku disela obrolan ringan kami.

*Kenapa ya, karena air laut mengandung garam, tapi bibirmu mengandung gula, manis banget saat aku cium kamu, sambil kuelus bibirnya yang seksi.

Gombal kamu, ujarku.

*Hahaha, bibir kamu beneran manis do, aku suka banget mengenyotnya. Mau kukenyot disini, bisikku.

Ga lah, diliatin orang, kucubit pinggangnya .

*Cukup lama kami menikmati pemandangan pantai. Pukul 17:00 kami memutuskan kembali ke hotel, setelah makan malam kami lanjutkan beristirahat dikamar.

*Setelah kami selesai mandi kulihat Aldo sedang berbaring dikasur. Do aku keluar bentar ya mau beli minum, dia mengangguk.

*Selesai membeli minum aku kembali ke kamar, kulihat dia tidur tengkurap. Kuamati tubuhnya yang slim, aku terfokus ke pantatnya yang montok. Segera ku ambil fotonya.

*Perlahan aku mendekat duduk dikasur, do sudah tidur, panggilku dia tidak merespon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Perlahan aku mendekat duduk dikasur, do sudah tidur, panggilku dia tidak merespon. Ku pandangi tubuh belakangnya, kuraba pantat montoknya dan kuremas pelan. Aku mulai horny kurasakan barangku yang besar sudah menegang sesak disempakku, kubisikan ketelinganya do aku lanjutkan ya sayang.

*Perlahan ku lepaskan boxernya Aldo, kulihat pantat montoknya yang mulus. Kuremas-remas lalu ku pijat lubangnya, lanjut kujilat hingga basah. Aku yang sudah tidak tahan, ku keluarkan barang besarku lalu kuoleskan ludah. Perlahan aku dorong masuk kelubangnya hingga masuk semua dia terbangun mengerang, kemudian kutindih tubuh belakangnya dan kupeluk erat dia. Kumulai maju mundurkan barangku, dia mendesah. Setelah 15 menit kuputar tubuhnya terlentang tanpa mencabut barangku, kami saling bertatapan lalu kukenyot bibirnya kumaju mundurkan barangku dengan kuat hingga dia mengerang tertahan kenyotanku. Semakin lama semakin kuat tempo genjotanku, kuremas dadanya kuat, dia mendesah dan croottt. Kurasakan jepitan lubangnya semakin erat arrrggghh do, rasakan barangku yang besar ini, teriaku. Tidak beberapa lama kemudian akupun crooott. Aku langsung memeluknya dengan menindih tubuhnya, kucium bibirnya. Kami tertidur dengan nyenyak.

******

Next, bulan madu 2

******

Mencintai Dalam Diam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang